Jokowi: Kredit Bank Bukan buat Gagah-gagahan, Tahu-Tahu 6 Bulan Enggak Bisa Nyicil

Jokowi mengatakan jika kredit bank, terutama KUR hanya dipakai untuk "gagah-gagahan" seperti membeli mobil, maka masyarakat berisiko tidak bisa membayar cicilan ke bank.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Feb 2023, 15:14 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2023, 14:56 WIB
Presiden Jokowi
Kunjungan Jokowi ke pasar tradisional di Kota Medan, salah satu bentuk perhatian pemerintah mendukung ekonomi kerakyatan

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat yang mendapat kredit dari bank untuk tidak menggunakannya membeli barang-barang konsumsi. Kredit atau pembiayaan dari bank sebaiknya digunakan untuk produktif.

“Jangan beli, (untuk) yang dipakai mutar-mutar, gagah-gagahan, dilihat saja sama tetangga ‘wah gagah’,” kata Jokowi dalam penyerahan KUR 2023 dan peluncuran Kartu Tani Digital untuk Pupuk Bersubsidi di Aceh Utara, Aceh, dikutip dari Antara, Jumat (10/2/2023).

Jokowi mengatakan jika kredit bank terutama KUR hanya dipakai untuk "gagah-gagahan" seperti membeli mobil, maka masyarakat berisiko tidak bisa membayar cicilan ke bank. Akibatnya, barang konsumtif yang sudah dibeli tersebut bisa saja ditarik oleh bank karena telah menjadi jaminan.

“Percaya saya, enam bulan setelah itu, enggak bisa nyicil, tahu-tahu enam bulan (mobil) Avanza-nya sudah tak ada,” kata dia.

Lebih baik, kata Jokowi, pembiayaan dari bank dipakai untuk barang modal yang produktif. Jika ingin membeli mobil, masyarakat dapat membeli mobil niaga seperti jenis “pick up” guna kebutuhan meningkatkan skala bisnis.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Peningkatan Bisnis

FOTO: Pelayanan Bank Syariah Indonesia Usai Diresmikan Jokowi
Pekerja beraktivitas di kantor cabang Bank Syariah Indonesia, Jakarta Selasa (2/2/2021). Pada 27 Januari 2021, BSI telah mendapatkan persetujuan dari OJK ditandai dengan keluarnya Salinan Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor 4/KDK.03/2021. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi berdialog dengan salah satu penerima pembiayaan dari PT Bank Syariah Indonesia (BSI), yakni Zulhelmi yang merupakan seorang penjual pupuk.

Zulhelmi mendapat pembiayaan Rp 100 juta dari BSI yang dia gunakan untuk meningkatkan bisnis penjualan pupuk.

“Kebetulan saya ambil empat tahun Pak, saya cicil sekitar Rp 2.300.000 per bulannya,” kata Zulhelmi.

 


Plafon

Presiden menjelaskan BSI menyediakan fasilitas pembiayaan dengan total sebesar Rp 3 triliun untuk Provinsi Aceh, dari total yang disediakan oleh BSI sebesar Rp 14 triliun untuk seluruh Tanah Air.

“Kalau tadi dijatah oleh Dirut (BSI) Rp 3 triliun itu akan men-trigger, memperkuat, mengembangkan ekonomi di Aceh. Saya senang sekali, tadi saya tanya yang dapat pembiayaan tadi ada Rp 100 juta, ada Rp 50 juta, ada Rp 20 juta, bisa Rp 500 juta,” kata dia.

Presiden berpesan agar masyarakat yang mendapatkan pembiayaan dapat berdisiplin untuk membayar angsuran setiap bulan.

Infografis: Persaingan Ketat, Ekosistem Bank Digital Harus Kuat (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis: Persaingan Ketat, Ekosistem Bank Digital Harus Kuat (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya