Direktur MIND ID Dany Amrul Ichdan: Kita Harus Berdiri di Atas Kaki Sendiri karena Kaya Sumber Daya Alam

MIND ID tak tinggal diam mendengar perintah tegas dari Presiden Jokowi. BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia ini menyiapkan berbagai strategi untuk melakukan hilirisasi.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Feb 2023, 20:00 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2023, 20:00 WIB
Direktur Hubungan Kelembagaan BUMN Holding Industri Pertambangan, Mining Industy Indonesia (MIND ID), Dany Amrul Ichdan
Direktur Hubungan Kelembagaan BUMN Holding Industri Pertambangan, Mining Industy Indonesia (MIND ID), Dany Amrul Ichdan.

Liputan6.com, Jakarta - Hilirisasi harga mati bagi Indonesia. Maka tak heran jika semua pejabat sangat berkomitmen untuk mewujudkan Hilirisasi. Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak awal pemerintahan sudah mendengungkan proses hilirisasi harus dimulai. 

Tak hanya Jokowi, para menteri lain pun mengatakan hal yang serupa. Sebut saja Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, dan masih ada beberapa menteri lain. 

Tak hanya omong kosong, Jokowi pun telah melarang ekspor bijih nikel pada 1 Januari 2020. Meskipun kebijakan pemerintah ini diprotes negara lain lewat WTO, Jokowi tak gentar. Ia pun pada Juni 2023 akan melarang ekspor bijih bauksit.  

“Mulai Juni 2023, pemerintah akan memberlakukan larangan ekspor bijih bauksit dan mendorong industri pengolahan dan pemurnian bauksit di dalam negeri,” ujar Jokowi di akhir 2022 kemarin.

Industri pun harus bersiap dengan hilirisasi ini. Salah satu yang menjadi tumpuan hilirisasi adalah MIND ID. Sebagai BUMN holding industri pertambangan Indonesia, MIND ID harus siap menyambut prioritas pemerintah ini. 

Direktur Hubungan Kelembagaan MIND ID, Dany Amrul Ichdan mengatakan, perusahaan saat ini sudah menyiapkan berbagai strategi mulai dari act of action hingga penguatan sumber daya manusia. Langkah ini memang perlu dilakukan agar sumber daya alam Indonesia masih bisa dinikmati di masa depan oleh anak-cucu.

"Kita harus berdiri di atas kaki kita sendiri karena kita kaya terhadap sumber daya alam yang harus kita kelola dengan sumber daya kita, dengan tenaga kita sendiri, dengan resources kita sendiri untuk masa depan," kata dia. 

Untuk lebih lengkapnya, berikut ini petikan wawancara khusur reporter merdeka.com Anisyah Al Faqir dengan Direktur Hubungan Kelembagaan MIND ID, Dany Amrul Ichdan:

Apa yang menjadi mandat pemerintah saat ini harus bisa kita eksekusi, karena bagaimanapun ketika aspirasi pemegang saham, aspirasi negara yang harus diejawantahkan dengan BUMN, tidak ada pilihan lain, kita harus esceding, menurunkan di dalam act of action.

Pertama mandat pemerintah yang diberikan kepada kita untuk melakukan eksplorasi secara agresif karena sesuai mandat dan amanat dari konstitusi bahwa bumi, air dan kekayaan alam dikelola negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran seluruh rakyat Indonesia, maka tidak ada pilihan lain untuk kita melakukan eksplorasi, ekspansi secara besar-besaran, mengoptimalisasi lahan-lahan tambang kita agar bisa dieksplorasi secara lebih agresif.

Terlebih lagi sekarang ini harga komoditas ini lagi baik, kita harus ambil momentum itu untuk melakukan percepatan eksplorasi.

Kedua, bisnis tambang itu harus kita perkuat dengan penciptaan nilai tambah. Inilah visi besar Bapak Presiden Jokowi untuk generasi Indonesia saat ini dan ke depan, di mana persiapan generasi ke depan ini salah satu menjadi pilar pentingnya hadirnya BUMN untuk menyiapkan generasi ke depan.

Oleh karena itu, BUMN Pertambangan, dalam hal ini MIND ID kita persiapkan downstream bisnis yang kuat. Ini lah yang disebut dengan program hilirisasi.

Apa itu?

Program hilirisasi adalah bagaimana kita bisa membuat nilai tambah ekonomi terhadap seluruh produk-produk pertambangan kita agar bisa memberikan nilai tambah terbaik bagi Indonesia dan juga bagi komoditas dunia. Di mana kita akan mengekspor hasil-hasil tambang kita yang bukan tambang ORE atau tambang mentah, kita bisa ekspor dalam bentuk barang setengah jadi atau barang jadi, dan ini nilainya bisa berlipat-lipat dari pada kita hanya sekadar kita mengekspor hasil tambang mentah.

 

 

Ketika kita hanya mengekspor barang mentah, oleh negara lain itu akan diolah sedemikian rupa lagi menjadi produk yang jauh lebih bernilai, lalu masuk lagi oleh kita untuk dibeli, kita konsumsi. Sementara role material atau bahan bakunya dari kita.

 

Akibatnya ekosistem di dalam bisnis secara global, ekosistem di dalam pengelolaan tambang ini tidak balance karena bahan baku dari kita, sementara kita juga jadi objek hasil tambang dari yang kita hasilkan. Jadi kita tidak bisa menjadi pemain di negeri sendiri. Nah ini yang tidak boleh.

Makanya mandat dari Presiden harus kita ejawantahkan. Sebagai pilar strategis BUMN menuju kemandirian pengelolaan sumber daya alam kita, agar menjadi pemain di negeri kita sendiri dengan menciptakan nilai tambah ekonomi yang terbaik dan tidak tergantung negara lain.

Kita harus berdiri di atas kaki kita sendiri karena kita kaya terhadap sumber daya alam yang harus kita kelola dengan sumber daya kita, dengan tenaga kita sendiri, dengan resources kita sendiri untuk masa depan kita dan untuk masa depan anak-cucu kita.

Inilah visi besar dari Bapak Presiden, dari Kementerian BUMN yang harus kita siapkan milestone-nya, act of action agar downstream di sini bisa memberikan nilai tambah.

 

Mencari Base Practise

MIND ID bertekad untuk mewujudkan pertambangan berkelanjutan.
MIND ID bertekad untuk mewujudkan pertambangan berkelanjutan.

Bagaimana kesiapan holding dalam menyambut era hilirisasi ini?

Nah secara korporasi kita siapkan pengelolaan ini sebaik-baiknya, kita siapkan fund rising-nya juga dengan bagus agar kita semakin banyak membangun yang diperlukan untuk hilirisasi.

Ketiga, bagaimana kita bisa menjadi mewujudkan MIND ID ini menjadi world class company. Untuk menjadi itu kita harus melihat base practise-nya. Siapa itu base practise dalam pengelolaan sumber daya alam ini ada Rio Tinto, BHP Group, Freeport Mcmoran, itu semua perusahaan global yang sudah mendunia baik dari sisi hilirisasinya, atau operational extreme-nya.

Base practise itu sudah sampai dengan tahapan yang baik. Ketika kita masih di bawah, kita mau masuk standar korporasi global kita harus bisa melihat apa yang harus ditransformasi dari sisi perusahaan kita.

  1. Proses bisnis harus kita transform, caranya dengan memperkuat downstream kita. Setelah kita melakukan eksplorasi secara agresif dengan mengoptimalkan Izin Usaha Pertambangan (IUP) kita, kita bisa eksplore dengan lebih cepat lagi dan mengambil momentum hasil tambang dengan nilai valuasi yang baik ini, tapi kita juga memperkuat penguasaan teknologi kita. Makanya kita punya roadmap eksplorasi kita dengan baik agar kita bisa eksplorasi berdasarkan roadmap-nya.
  2. Penggunaan teknologi dalam pertambangan juga harus kita kuasai. Kita tahu di Freeport Grasberg ada 5G di dalam teknologi pertambangan di dalam tanah. Itu semua karena proses digitalisasi pertambangan dan kita harus kuasai teknologi yang lebih baik.

Kita harus ada roadmap transfer of knowledge, roadmap transfer teknologi agar kita bisa menguasai teknologi pertambangan emas, pertambangan tembaga yang memang saat ini belum sepenuhnya kita kuasai.

Seperti yang Freeport kita belum kuasai teknologi itu. Tapi kita harus kuasai teknologinya sehingga ada satu titik entah 3 atau 5 tahun ke depan kita bisa berdiri menguasai teknologi pertambangan emas bawah tanah, teknologi pertambangan tembaga bawah tanah seperti yang dilakukan Freeport di Grasberg.

Itu menunjukkan bahwa kita sebagai bangsa yang menguasai teknologi tapi kita juga menguasai know how konteks teknologi pertambangan kita.

 

Transformasi Digital

MIND ID bertekad untuk mewujudkan pertambangan berkelanjutan.
MIND ID bertekad untuk mewujudkan pertambangan berkelanjutan.

Baru-baru ini, Holding MIND ID telah mengimplementasi digitalisasi produksi pada smelter tambang, bagaimana sistemnya bekerja? Apa target bisa dicapai dengan implementasi digitalisasi?

MIND ID sangat berkomitmen untuk menjadikan Digitalisasi menjadi salah satu key point untuk meningkatkan Operational Excellence, hal ini sejalan dengan Masterplan cluster Minerba yakni kepemimpinan dalam teknologi dan juga tertuang dalam RJPP (Rancangan Jangka Panjang Perusahaan) MIND ID yakni improve cost competitiveness with digital.

Di 2022, MIND ID telah melakukan beberapa transformasi Digital diantaranya dilakukan di Freeport yakni bekerjasama dengan telkomsel terkait 5G Mining untuk area underground. Di Lokasi Antam dilakukan pengembangan fungsi AI pada Analisa core photo pada proses eksplorasi.

Di MIND ID kami mengembangkan fungsi data analytic atau kita sebut MIND Control Tower sebagai central dashboard untuk menganalisa semua konsolidasi data keuangan, production, supply chain, komersial dan lainnya.

Ke depan MIND ID akan terus melakukan pengembangan dalam area digitalisasi seperti proses otomasi dalam operasi, penggunaan Machine Learning dan AI untuk analisis tren data serta penggunaan digitalisasi pada area berbahaya hal ini dilakukan guna meningkatkan kekayaan aset dan meningkatkan keselamatan kerja.

Sebagai holding pertambangan pemerintah, apa kendala dan tantangan dalam mengembangkan baterai kendaraan listrik di Indonesia?

Aspek ESG menjadi pertimbangan utama dalam pengembangan industri baterai kendaraan listrik yang terintegrasi mulai dari hulu tambang hingga industri hilir perakitan sel baterai di dalam negeri.

Tuntutan pembangkit listrik sebagai sumber listrik untuk baterai kendaraan listrik saat ini sudah mesti dipenuhi dari energi baru dan terbarukan (EBT). Karena hal ini, turut menjadi pertimbangan dan perhitungan serius dari sejumlah investor besar dunia dalam pengembangan industri kendaraan listrik saat ini.

Selain itu, teknologi pengembangan baterai kendaraan listrik, menjadi concern utama, di mana bisa memproduksi baterai yang tahan lama dan ringan. Karena saat ini baterai yang dikembangkan, memiliki dimensi yang besar untuk jarak tempuh yang jauh.

Namun kami optimis, dengan kolaborasi pentahelix, kerja sama dengan akademisi, termasuk universitas-universitas, menjadi peluang pengembangan baterai listrik yang makin compact.

 

Rencana Tambah Saham Vale

Komitmen Holding Industri Pertambangan Terapkan Sistem Manajemen Keamanan Informasi
Capaian MIND ID hasil dari kerja sama dengan anggotanya.

Pemerintah ingin MIND ID menambah porsi kepemilikan saham di Vale. Seberapa penting Vale ini untuk negara atau MIND ID secara khusus?

MIND ID tentunya mendukung penuh rencana pemerintah dalam penguasaan cadangan strategis nasional. Terkait Vale, MIND ID terus berkoordinasi intens dengan Kementerian BUMN, Kementerian ESDM dan Kementerian terkait lainnya untuk arahan lebih lanjut.

Produksi Nikel dari Vale, menjadi bagian penting dalam pengembangan rantai industri kendaraan listrik. Produk Vale berupa nikel matte, merupakan produk yang ramah lingkungan. Mengangkat produk yang dihasilkan Vale dapat dikategorikan sebagai Green Nickel.

Sebagai ilustrasi, kebutuhan logam untuk satu mobil listrik terdiri dari tembaga (Cu) sekitar 83 kg, nikel (Ni) sekitar 256 kg, kobalt (Co) sekitar 48 kg, dan Aluminium (Al) sekitar 206 kg. Sementara untuk setiap satu motor listrik, kebutuhan tembaga sekitar 4 kg, nikel 1 kg, kobalt 1 kg, dan aluminium 3 kg.

Sehingga keberadaan Vale sangat penting bagi bangsa dan negara, untuk mendorong pengembangan industri hilir yang meliputi pabrik kabel, motor listrik, mobil listrik dan lainnya, akan mendorong peningkatan demand yang signifikan atas tembaga dan logam lainnya.

 

Siapkan Human Capital

MIND ID bersama dengan PT Antam Tbk membentuk anak usaha Indonesia Battery Company (IBC).
MIND ID bersama dengan PT Antam Tbk membentuk anak usaha Indonesia Battery Company (IBC).

Bagaimana strategi yang disiapkan MIND untuk menjadi world company class?

Untuk menuju world company class, di samping downstream (hilirisasi) yang bagus, produk portfolionya juga bisa leverage dengan baik, operasional exelent juga dengan bagus, IUP kita manfaatkan dengan baik.

Tidak boleh ada lagi IUP yang sudah diberikan mandat dari pemerintah kita yang tidak tereksplorasi dengan baik. Setiap mandat yang diberikan pemerintah dalam bentuk IUP di MIND ID Grup harus bisa kita optimalkan, kita eksplor dengan baik. Kalau tidak bisa dieksplore ya kita harus kembalikan ke negara.

Makanya semua grup MIND ID, ada Antam, Freepot, Vale, Inalum, semuanya harus kita punya roadmap eksplorasi untuk kita bisa melakukan eksplorasi lebih agresif lagi, Tidak boleh satu jengkal pun IUP yang kita punya yang tidak dikelola dengan baik dan cepat, karena kita di dunia yang penuh dengan agility, era FUKA ini kita harus betul-betul manfaatkan harga-harga komoditas dan kebutuhan dunia terhadap produk tambang kita.

Nah kita perlu belajar dengan base practise kita, siapa saja perusahaan luar yang sudah bagus untuk kita adopsi proses bisnisnya.

Terakhir, kita menyiapkan human capital yang unggul. Transformasi SDM. Orang-orang kita hebat-hebat, geolog-geolog kita sangat hebat dan kita harus siapkan talent manajemen yang bagus, human capital yang berstandar internasional agar bisa mengisi kekayaan alam kita dengan pengelolaan value of mindset yang baik dari generasi-generasi kita.

Sehingga di MIND ID Grup kita buat transformasi human capitan berstandar internasional, agar SDM-SDM kita sama tinggi dengan komunitas yang ada di dunia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya