Kas Tebal, Pefindo Sematkan IdA Positive ke Obligasi LTLS

PT Lautan Luas Tbk (LTLS) kenaikan peringkat kredit korporasi oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Apr 2023, 10:30 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2023, 10:30 WIB
PT Lautan Luas Tbk
PT Lautan Luas Tbk (LTLS) kenaikan peringkat kredit korporasi oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

Liputan6.com, Jakarta PT Lautan Luas Tbk (LTLS) terus mengukuhkan diri sebagai perusahaan yang memiliki kinerja yang tahan banting meski di tengah pandemi. Hal ini diperkuat dengan kenaikan peringkat kredit korporasi PT Lautan Luas Tbk (LTLS) oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

Kenaikan peringkat tersebut terjadi pada Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Seri A dan B tahun 2020 menjadi “IdA Positive” dari sebelumnya yaitu “IdA Stable“. Prospek untuk peringkat kredit korporasi perusahaan adalah “kuat”.

Menurut Pefindo, obligor dengan peringkat idA memiliki kemampuan yang kuat dibandingkan obligor lain untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang. Walaupun kemampuan obligor kemungkinan terpengaruh perubahan ekonomi dibandingkan obligor dengan peringkat lebih tinggi.

Revisi prospek mencerminkan upaya deleveraging berkelanjutan LTLS dalam jangka menengah, didukung oleh perbaikan ekonomi makro lebih lanjut, serta upaya manajemen LTLS dalam mengelola profitabilitas dan modal kerjanya, yang menghasilkan  menghasilkan arus kas yang lebih kuat. 

“Perseroan berencana untuk melunasi Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Seri A yang akan jatuh tempo sebesar Rp181,5 miliar, jatuh tempo pada 21 Juli 2023 sebagian besar  menggunakan kas internal” jelas Eurike. 

“Peringkat dapat dinaikkan jika LTLS terus melakukan debt deleveraging selama berada di Perusahaan pada saat yang sama meningkatkan pendapatan dan menghasilkan EBITDA secara berkelanjutan, menghasilkan lebih banyak leverage keuangan konservatif,” jelas dalam keterangan resmi lembaga pemeringkat efek itu dikutip Sabtu (15/4/2023).

Menanggapai peringkat itu, Investor Relations Manager LTLS,  Eurike Hadijaya menjelaskan, hasil itu mengambarkan posisi perseroan yang semakin kuat di industri manufaktur tanah air.

“Dengan membaiknya credit profile dan meningkatnya credit rating yang diberikan oleh Pefindo, kami melihat impact yang positif terhadap Perseroan. Suku bunga dan beban bunga Perseroan menjadi lebih baik.” jelas Eurike.

 

Didukung Pendapatan dan Laba

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Kenaikan peringkat tersebut juga didukung oleh pendapatan dan laba bersih PT Lautan Luas Tbk (LTLS) tahun 2022. Lautan Luas pun meyakini kinerja keuangannya akan terus dalam trek positif pada tahun 2023, walaupun kondisi pasar masih diliputi ketidakpastian seiring ancaman resesi global.

Bila merujuk laporan keuangan 2022, emiten distribusi bahan kimia tersebut membukukan pendapatan sebesar Rp 7,879 triliun lebih besar 18,7 persen daripada tahun sebelumnya.

Peningkatan tersebut terutama berasal dari Distribusi (16,2 persen) dan segmen Manufaktur (21,3 persen). Hampir 90% dari total pendapatan LTLS pada tahun 2022 merupakan pendapatan yang berasal dari dalam negeri.

Terutama untuk pelanggan business to business (B2B) di industri makanan minuman, pakan ternak, chemical, dan personal & home care industry.

 

Laba Bersih Naik

Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector
Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector

Kenaikan pendapatan  juga membuat laba bersih naik menjadi 17,15% dari Rp 274,4 Miliar jadi Rp 321 Miliar. Untuk mempertahankan kinerja positif ini, LTLS terus melakukan berbagai upaya untuk mencari peluang dan terus melakukan ekspansi lainnya sehingga LTLS diharapkan mampu mempertahankan bahkan meningkatkan kinerja baik hingga akhir tahun ini.

Sunar Susanto, Praktisi Pasar Modal menjelaskan berdasarkan laporan keuangan LTLS 2022, maka dapat disimpulkan kedepannya fundamental perusahaan masih kuat. Sampai dengan akhir tahun 2022, perusahaan berhasil menurunkan utang jangka pendek sebesar 7,5%. Terlebih yang paling memberikan dampak kedepannya, utang jangka panjang turun sebesar 18%. 

“Penurunan utang ini lebih berpengaruh kepada penurunan beban keuangan berupa beban bunga. Mengenai ruang untuk ekspansi lebih melihat kepada besarnya alokasi Capital expenditure atau pengeluaran modal untuk pengembangan usaha,” jelas Sunar.

Sunar menambahkan valuasi perusahaan dengan harga saham saat ini 1.335, maka LTLS diperdagangkan dengan PER 5.98x, PBV 0.8x dan DER 1.2x; yang mana tergolong cukup murah dibandingkan perusahaan lain dalam sektor Industri yang sama. 

“Untuk rekomendasi saham LTLS, Buy dengan Target Price di 1.650,” pungkasnya.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya