Liputan6.com, Jakarta Setelah berpuasa selama sebulan penuh di bulan Ramadan, umat muslim di berbagai belahan dunia merayakan Idul Fitri yang sekaligus menjadi simbol kemenangan.
Di Indonesia, momen Idul Fitri juga ditandai dengan tradisi mudik lebaran atau aktivitas masyarakat yang pulang ke kampung halaman untuk berkumpul kembali bersama keluarga dan sanak saudara.
Baca Juga
Jumlah pemudik pada tahun 2023 sendiri diperkirakan mencapai 123,8 juta orang dan menunjukkan peningkatan signifikan dari jumlah pemudik pada tahun 2022. Mobilitas masyarakat dalam skala besar tersebut tidak hanya memiliki dampak langsung bagi perekonomian nasional, bahkan juga mampu menggerakkan ekonomi di daerah tujuan mudik yang menjangkau hingga jauh ke daerah pedesaan.
Advertisement
“Pertumbuhan ekonomi itu tertinggi selama kuartalnya ada di bulan Lebaran. Jadi kita ingin memacu bahwa pertumbuhan ekonomi ini bisa kita maksimalkan di bulan Ramadan dan tentu pertumbuhan ekonomi berarti jika kita bisa mengendalikan inflasi,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam sebuah kesempatan beberapa waktu yang lalu.
Dalam lawatan ke Desa Rowodadi di Kabupaten Purworejo dan Desa Kebonrejo di Kabupaten Magelang, Jumat (28/04), Menko Airlangga menyempatkan diri untuk bertemu dan berbicara langsung dengan masyarakat di pedesaan serta memastikan keberlangsungan pemulihan perekonomian di daerah pedesaan pasca pandemi termasuk melalui dorongan peningkatan transaksi ekonomi selama momentum Ramadan dan Idulfitri 2023.
Diwarnai dengan antusiasme masyarakat, Menko Airlangga juga disampaikan beragam permasalahan yang dihadapi masyarakat dalam mengupayakan kesejahteraan dan kemandirian desa.
Program Keluarga Harapan
Upaya mengatasi permasalahan banjir, ketersediaan dan harga pupuk, penguatan ekonomi keluarga, harga gabah, bantuan Program Keluarga Harapan, hingga pengelolaan sampah menjadi topik yang muncul dalam dialog Menko Airlangga dengan masyarakat yang berlangsung dalam suasana yang hangat dan akrab tersebut.
“Dalam suasana halal bi halal ini, saya memohon maaf lahir dan batin, minal aidin wal faidzin. Terima kasih atas gotong royongnya,” ujar Menko Airlangga.
Dalam kunjungan yang juga diisi dengan pemberian santunan kepada anak yatim, penebaran bibit ikan, dan penanaman bibit buah-buahan tersebut, Menko Airlangga sangat berharap agar daerah pedesaan juga mampu memiliki kemandirian ekonomi dengan meningkatkan gotong royong termasuk dengan mendorong pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari berbagai komoditas unggulan yang dimiliki desa.
Dalam kesempatan tersebut, warga masyarakat juga berharap agar diberikan bantuan terkait kendaraan pengangkut sampah, perpanjangan jalan desa untuk jalur usaha tani, alat dan mesin pertanian, dan penyediaan pupuk yang lebih mudah.
Advertisement
123 Juta Orang Mudik, Perputaran Ekonomi selama Libur Lebaran 2023 Capai Rp 240,1 Triliun
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan, perputaran ekonomi di musim mudik dan libur lebaran 2023 diproyeksikan mencapai Rp. 240,1 triliun.
Angka itu bahkan meningkat dibanding tahun sebelumnya.
"Hal ini sesuai dengan strategi kita. Maka, dengan asumsi menggunakan basis pengeluaran wisatawan nusantara saat mudik lebaran periode 2019-2021 sekitar 1,94 juta, maka diproyeksikan perputaran ekonomi naik dari angka estimasi awal Rp. 150 triliun ke Rp. 240,1 triliun," kata Sandiaga Uno, dikutip dari keterangan tertulis Kemenparekraf, Selasa (18/4/2023).
"Ini tentunya patut kita syukuri, tapi kita harus juga mengantisipasi agar pengelola destinasi wisata dan sentra ekonomi kreatif tetap menerapkan seluruh protokol CHSE, protokol keamanan, keselamatan, kesehatan dan keberlanjutan lingkungan," ujarnya dalam acara "The Extended Weekly Brief With Sandi Uno" yang berlangsung secara hybrid pada Senin (17/4).
Menparekraf menjelaskan, proyeksi perputaran ekonomi tersebut tidak lepas dari prediksi pertumbuhan pergerakan masyarakat saat musim mudik tahun ini.
Seperti diketahui, pergerakan mudik diperkirakan ajan naik sebesar 44,8 persen dibanding tahun lalu atau 123,8 juta orang, melebihi tahun lalu yang mencapai 85,5 juta orang.
Beberapa faktor penunjang yang diprediksi menjadi penyebab kenaikan pergerakan masyarakat di antaranya adalah jumlah hari libur yang lebih panjang juga relaksasi kebijakan pembatasan perjalanan.
Selain itu, Kemenparekraf/Baparekraf melalui Deputi Bidang Kebijakan Strategis juga melakukan survei lapangan ke beberapa lokus yang menjadi titik pergerakan mudik.
Survei lapangan ini berlokasi di Pulau Jawa terutama Jateng dan Jabar (Cirebon), Sulawesi terutama Makassar, Lampung, dan Sumatra khususnya di daerah sekitar Kota Padang, sebagai jalur utama arus mudik untuk perwakilan wilayah barat tengah dan timur.
5 Daerah Asal Perjalanan Terbanyak pada Lebaran 2023
Kemenparekarf mengungkapkan, lima daerah asal perjalanan terbanyak pada lebaran 2023 adalah Jawa Timur sebesar 17,1 persen, Jawa Tengah 15,1 persen, Jabodetabek 14,8 persen, Jawa Barat Non Bodebek 12,1 persen, dan Sumatra Utara 3,6 persen.
"Kemudian lima daerah tujuan perjalanan terbanyak adalah Jawa Tengah sebesar 26,45 persen, Jawa Timur sebesar 19,87 persen, dan beberapa daerah lainnya," beber Sandiaga.
Selain itu, Kemenparekraf/Baparekraf juga melakukan survei secara online yang dilakukan mulai 31 Maret hingga 28 April 2023.
Data sementara dari survei hingga 14 April 2023 menunjukkan, sebanyak 77,6 persen responden menyatakan akan melakukan perjalanan mudik selama libur lebaran 2023 dan 92 persen responden menyatakan akan berwisata selama periode libur lebaran 2023.
Advertisement