The Fed Pangkas Ramalan Pertumbuhan Ekonomi AS 2025 jadi 2%

The Fed memproyeksi ekonomi AS akan tumbuh dengan kecepatan yang lebih rendah sebesar 2%.

oleh Natasha Khairunisa Amani Diperbarui 20 Mar 2025, 13:40 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2025, 13:40 WIB
The Fed Pangkas Ramalan Pertumbuhan Ekonomi AS 2025 jadi 2%
Pejabat bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed) memangkas prospek ekonomi Amerika Serikat (AS) dalam proyeksi terbaru yang dirilis pada Rabu, 19 Maret 2025.(AP Photo/Seth Wenig)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Pejabat bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed) memangkas prospek ekonomi Amerika Serikat (AS) dalam proyeksi terbaru yang dirilis pada Rabu, 19 Maret 2025.

Mengutip CNBC International, Kamis (20/3/2025) The Fed memproyeksi ekonomi AS akan tumbuh dengan kecepatan yang lebih rendah sebesar 2%.

Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) juga menurunkan prospek kolektifnya untuk pertumbuhan ekonomi AS menjadi 1,7%, turun dari proyeksi terakhir 2,1% pada bulan Desember 2025.

Sementara itu, para pejabat menaiki pandangan mereka terkait inflasi, memperkirakan indeks harga inti AS akan tumbuh pada kecepatan tahunan 2,8%, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar 2,5%.

Proyeksi terbaru memungkinkan bank sentral melihat risiko skenario stagflasi, di mana inflasi naik ketika pertumbuhan ekonomi melambat.

"Ketidakpastian di sekitar prospek ekonomi telah meningkat," kata FOMC dalam sebuah pernyataan.

"Inflasi sudah mulai naik sekarang. Kami pikir sebagian sebagai tanggapan terhadap tarif dan mungkin ada penundaan dalam kemajuan lebih lanjut selama tahun ini," kata ketua The Fed Jerome Powell.

"Secara keseluruhan, ini adalah gambaran yang solid. Data survei baik rumah tangga dan bisnis menunjukkan ketidakpastian besar yang meningkat dan kekhawatiran signifikan tentang risiko kerugian," katanya.

Saat ini, The Fed masih memperkirakan bahwa pihaknya akan memangkas suku bunga hingga dua kali di sisa tahun 2025.

The Fed sejauh ini masih mempertahankan suku bunga utamanya tidak berubah dalam kisaran antara 4,25% -4,5%.

 

Promosi 1

OECD Pangkas Proyeksi Ekonomi Global Imbas Tarif Impor Trump

Bursa saham Amerika Serikat atau wall street melemah pada perdagangan Rabu, 3 Mei 2023 setelah the Federal Reserve dongkrak suku bunga. (Foto: Markus Spiske/Unsplash)
Bursa saham Amerika Serikat atau wall street melemah pada perdagangan Rabu, 3 Mei 2023 setelah the Federal Reserve dongkrak suku bunga. (Foto: Markus Spiske/Unsplash)... Selengkapnya

Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global dan Amerika Serikat menyusul kebijakan tarif impor pemerintahan Presiden Donald Trump yang menjadi kekhawatiran pasar.

"Pertumbuhan PDB global diproyeksikan akan menurun dari 3,2% pada tahun 2024, menjadi 3,1% pada tahun 2025 dan 3,0% pada tahun 2026, dengan hambatan perdagangan yang lebih tinggi di beberapa negara G20 dan meningkatnya ketidakpastian geopolitik dan kebijakan yang membebani investasi dan pengeluaran rumah tangga,” kata OECD dalam laporan Prospek Ekonomi interimnya, dikutip dari CNBC International.

"Pertumbuhan PDB tahunan di Amerika Serikat diproyeksikan melambat dari laju yang kuat baru-baru ini, menjadi 2,2% pada tahun 2025 dan 1,6% pada tahun 2026," ungkapnya.

Dalam proyeksi sebelumnya yang diterbitkan pada bulan Desember 2024, OECD memproyeksi pertumbuhan ekonomi global sebesar 3,3% untuk tahun ini dan tahun depan. Ekonomi AS diperkirakan tumbuh 2,4% pada tahun 2025 dan 2,1% pada tahun 2026.

Sementara itu, proyeksi untuk ekonomi negara anggota G20 telah meningkat dari 3,5% pada bulan Desember menjadi 3,8% dalam laporan terbaru OECD.

 

Perang Dagang jadi Faktor Utama Penurunan Proyeksi

Banner Infografis Perang Dagang AS-China Segera Berakhir
Banner Infografis Perang Dagang AS-China Segera Berakhir. (Sumber Foto: AFP)... Selengkapnya

Sekretaris jenderal OECD, Mathias Cormann menjelaskan bahwa ketidakpastian seputar kebijakan perdagangan AS menjadi faktor utama dalam turunnya proyeksi organisasi tersebut.

"Ada tingkat ketidakpastian yang sangat signifikan saat ini, dan Anda tahu bahwa jelas bahwa ekonomi global akan diuntungkan dari peningkatan kepastian dalam hal pengaturan kebijakan perdagangan," katanya.

Dalam laporannya, OECD mengatakan proyeksi terbarunya didasarkan pada asumsi bahwa tarif bilateral antara Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat yang dinaikkan sebesar 25 poin persentase pada hampir semua impor barang dagangan.

Menurut OECD, jika kenaikan tarif lebih rendah, atau diterapkan pada lebih sedikit barang, aktivitas ekonomi akan lebih kuat dan inflasi akan lebih rendah dari yang diproyeksikan.

"Tetapi pertumbuhan global akan tetap lebih lemah dari yang diperkirakan sebelumnya," beber OECD.

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya