Liputan6.com, Sukabumi Anggota Komisi IX DPR RI Zainul Munasichin menekankan agar program makan siang gratis dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal. Ia mengingatkan agar petani, peternak dan nelayan dilibatkan dalam mensukseskan program tersebut.
Ia menyebutkan, program MBG menyasar pada 4 penerima manfaat yakni balita, anak sekolah, ibu menyusui, dan ibu hamil untuk menekan gizi buruk di masyarakat.
Badan Gizi Nasional bekerja sama dengan petani, peternak, dan nelayan setempat untuk memasok bahan baku makanan bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Sehingga program tersebut akan berkontribusi kepada pertumbuhan ekonomi lokal.
Advertisement
“Program MBG juga akan membatu sektor perekonomian lokal di mana dapur MBG membeli bahan masakan dari pengusaha lokal atau dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), selain itu terbukanya lapangan kerja baru karena dapur untuk MBG membutuhkan tenaga kerja yang tidak sedikit,” terang Zainul Munasichin saat ikut sosialisasi di Desa Nagrak Sukabumi, Senin (24/3/2025).
Zainul menegaskan, hadirnya program ini akan membantu mengurangi angka gizi buruk, mencukupi gizi anak-anak, mencukupi gizi ibu hamil, dan membantu menanggulangi stunting.
Staf Ahli Sesdeputi Bidang Prokerma BGN Kolonel Wira Manggala mengatakan program MBG menjadi langkah mengembangkan individu berkualitas.
Program tersebut, katanya menjadi langkah pemerintah untuk mencapai Indonesia emas tahun 2045.
Gizi Buruk
“Setiap individu dengan gizi yang terpenuhi akan memberikan kesehatan dan memicu potensi individu untuk lebih berkembang. Dengan individu yang berkembang ini tentu akan membantu Indonesia untuk lebih bersaing di kancah global di masa mendatang,” jelas Wira Manggala.
Sementara itu kepada Desa Nagrak Taufik Abdullah Mansyur menambahkan program tersebut dapat mengurangi angka gizi buruk dan meningkatkan angka kesehatan.
“Akan ada perubahan positif terjadi jika program ini berjalan dengan baik seperti rasio kekurangan gizi yang berkurang, sektor perekonomian yang meningkat, dan terbukanya lapangan kerja baru,” tutup Taufik Abdullah.
Advertisement
