ID FOOD Sudah Sebar Bantuan Pangan Stunting ke 469.921 KRS di 5 Provinsi

Holding BUMN Pangan ID FOOD telah menggelar Bantuan Pangan Pemerintah untuk Penanganan Stunting pada 5 wilayah dari tujuh wilayah yang menjadi target penyaluran.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Mei 2023, 20:58 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2023, 20:40 WIB
Holding BUMN Pangan ID FOOD
Holding BUMN Pangan ID FOOD telah menggelar Bantuan Pangan Pemerintah untuk Penanganan Stunting pada 5 wilayah dari tujuh wilayah yang menjadi target penyaluran. (dok: ID Food)

Liputan6.com, Jakarta Memasuki periode pekan pertama Bulan Mei 2023 setelah selesai liburan Idul Fitri 1444 H, Holding BUMN Pangan ID FOOD telah menggelar Bantuan Pangan Pemerintah untuk Penanganan Stunting pada 5 wilayah dari tujuh wilayah yang menjadi target penyaluran. 

Direktur Utama ID FOOD Frans Marganda Tambunan pertanggal 7 Mei 2023, Bantuan Pangan Pemerintah untuk Penanganan Stunting sudah tersalurkan untuk 5 wilayah, antara lain Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sumatera Utara. Adapun rincian angka realisasi untuk 5 wilayah tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Banten: 31.767 KRS (49,1 persen), 
  2. Jawa Barat: 148.689 KRS (36,2 persen),
  3. Jawa Tengah: 150.215 KRS (46,6 persen),
  4. Jawa Timur: 126.615 KRS (33,8 persen)
  5. Sumatera Utara: 12.6350 KRS (9,1 persen).

Dengan demikian angka realisasi bantuan pangan stunting yang telah dicapai ID FOOD mencapai 469.921 Keluarga Risiko Stunting (KRS) (32,5 persen).

Dengan angka realisasi hingga pekan pertama Mei tersebut diketahui masih ada beberapa daerah yang belum tersalurkan yakni Sulawesi Barat dan Nusa Tenggara Timur. 

Frans mengatakan, bantuan pemerintah untuk penanganan stunting ini akan disalurkan selama tiga bulan ke depan mulai April, Mei, dan Juni 2023, dengan sasaran penerima sebanyak 1,4 juta Keluarga Risiko Stunting (KRS) berdasarkan data BKKBN. Adapun penerima bansos ayam dan telur di Banten sebesar 64.706 KRS, Jawa Barat 410.691 KRS, Sulawesi Barat 20.345 KRS, Jawa Timur 374.726, Jawa Tengah 322.496, dan NTT 113.661 KRS. 

“Kami akan mengejar realiasasi distribusi di ketujuh provinsi tersebut sesuai jumlah KRS dan tenggat waktu yang ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas)” ujar Frans dalam keterangan resminya, Selasa, 9 Mei 2023.

Saat ini ID FOOD sedang mempersiapkan diri untuk distribusi bantuan pemerintah untuk penanganan stunting di pekan kedua sampai akhir Bulan Mei 2023. Semua dinamika yang terjadi di lapangan pada saat distribusi di pekan pertama Bulan Mei sedang dievaluasi agar distribusi di pekan selanjutnya berjalan dengan baik dan lancar.  

 

Distribusi

PT Rajawali Nusindo Member of ID FOOD mendistribusikan bahan pangan di 43 cabang yang tersebar di 34 Propinsi di Indonesia untuk kebutuhan masyarakat yang berkualitas dan terjangkau. (Dok Rajawali Nusindo)
PT Rajawali Nusindo Member of ID FOOD mendistribusikan bahan pangan di 43 cabang yang tersebar di 34 Propinsi di Indonesia untuk kebutuhan masyarakat yang berkualitas dan terjangkau. (Dok Rajawali Nusindo)

Frans menambahkan, untuk pekan kedua Mei 2023, ID FOOD akan menyalurkan distribusi pada empat wilayah yakni Jawa Tengah sebesar 138.559 KRS, Banten sebesar 835 KRS, Jawa Barat sebesar 123.962 KRS, dan Jawa Timur sebesar 119.982 KRS. Dengan demikian total penyaluran di keempat provinsi tersebut di pekan kedua Mei 2023 sebesar 383.338 KRS.   

Evaluasi lanjut Frans terus dilakukan, termasuk kordinasi intens dengan semua stakeholder yang terlibat dalam kegiatan penyaluran di lapangan seperti Berdikari, Rajawali Nusindo, PT POS, BKKBN, Bapanas, Satgas Pangan dan pemerintah daerah setempat. 

Sekedar informasi, Bantuan Pemerintah untuk Keluarga Risiko Stunting (KRS) yang dilaksanakan oleh ID FOOD sejatinya adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Perpres 125/2022 tentang Cadangan Pangan Pemerintah (CPP). Di dalam beleid tersebut dijelaskan bahwa cara penyaluran cadangan pangan pemerintah bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah bantuan sosial pangan. 

Bantuan tersebut bisa dikatakan sebagai program penurunan prevalensi stunting yang selama ini sudah menjadi tugas dan misi khusus pemerintah pusat. Adapun BUMN Holding Pangan ID FOOD mendapatkan mandat untuk merealisasikan program tersebut. 

Dalam melaksanakan penyaluran bantuan pemerintah untuk penanganan stunting tersebut, ID FOOD bersama PT Berdikari dan PT Rajawali Nusindo dua perusahaan yang merupakan anak perusahaan ID FOOD. PT Berdikari yang menyediakan telur dan daging ayam sedangkan PT Rajawali Nusindo yang menyediakan Gody Bag. Adapun PT POS yang menjadi transporternya.

 

 

Penanganan Stunting

Ilustrasi stunting di Banuwangi (Istimewa)
Ilustrasi stunting (Istimewa)

Bantuan pemerintah untuk penanganan stunting ini merupakan upaya menurunkan kerawanan pangan dan gizi akibat kurangnya asupan protein bagi masyarakat khususnya masyarakat berpendapatan rendah. Selain itu, telur juga diketahui sangat baik bagi pertumbuhan dan mencegah terjadinya stunting pada anak. Adapun bantuan yang disalurkan terdiri dari daging ayam ukuran 1 ekor karkas atau sekitar 0,9-1,1 kg dan 1 tray telur ayam atau sebanyak 10 butir. 

Melalui bantuan pangan seperti ini, ID FOOD optimis dapat terbangun ekosistem pangan yang terintegrasi di mana sinergi hulu-hilir dapat terjaga. Di sisi hulu hasil produksi petani peternak dan nelayan dapat terserap melalui peran BUMN Pangan sebagai offtaker, sementara di hilirnya berbagai program pemerintah seperti pengentasan stunting dan pengentasan daerah rentan rawan pangan dapat tereksekusi dengan baik. 

“Melalui program bantuan ini kami berharap dapat turut membantu sedulur-sedulur peternak di hulu dan membantu masyarakat kurang protein di hilir” tutur Frans.  

Sesuai target pemerintah melalui Badan Pangan Nasional, program bantuan pangan untuk KRS ini akan kita selesaikan tepat waktu di Bulan Juni. Selanjutnya mengenai bagaimana kelanjutan dari program ini, kami akan serahkan sepenuhnya berdasarkan evaluasi yang akan dilakukan Badan Pangan Nasional.  

“Kami berharap, kedepan program ini akan dilanjutkan secara lebih meluas di seluruh provinsi yang ada di Indonesia dengan total KRS yang lebih banyak lagi” pungkas Frans.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya