Jakarta Energy Forum Ajak Pengusaha Muda Sadar Transisi Energi

Jakarta Energy Forum 2023: Komitmen HIPMI Jaya untuk Mendukung Keamanan dan Transisi Energi di Indonesia bertema, Energy Transition During Global Crisis.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 09 Mei 2023, 21:07 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2023, 21:07 WIB
Ilustrasi energi alternatif, panel surya
Ilustrasi energi alternatif, panel surya. Jakarta Energy Forum 2023: Komitmen HIPMI Jaya untuk Mendukung Keamanan dan Transisi Energi di Indonesia bertema, Energy Transition During Global Crisis. Tujuannya, untuk menyadarkan pengusaha muda di bidang energi agar dapat membuka cakrawala mereka dalam menghadapi krisis global. (Photo by Jeremy Bezanger on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Jakarta Energy Forum 2023: Komitmen HIPMI Jaya untuk Mendukung Keamanan dan Transisi Energi di Indonesia bertema, Energy Transition During Global Crisis. Tujuannya, untuk menyadarkan pengusaha muda di bidang energi agar dapat membuka cakrawala mereka dalam menghadapi krisis global.

Ketua BPC HIPMI Jakarta Timur, Muhammad Arif, menyampaikan tiga program utama dalam kegiatan ini, antara lain Energy Security Forum, Renewable Energy Forum, serta Green Financing dan Project Matching.

Arif mengatakan, sebelumnya HIPMI Jaya telah melaksanakan pre-event yang mempertemukan startup bidang energi dengan investor.

"Total ada 17 perusahaan terkurasi dari lebih dari 60 perusahaan anggota HIPMI Jaya di sektor energi, yang mewakili berbagai industri strategis, seperti Kendaraan Listrik, Energi Terbarukan, Geothermal, Recycling, Sustainable Fashion, Pengelolaan Limbah, dan Pengembangan Destinasi Berkelanjutan," paparnya dalam keterangan tertulis, Selasa (9/5/2023).

Ia juga menambahkan, dalam waktu dekat JEF 2023 akan melaksanakan business matching bersama SKK Migas dan PGN Solution. Kegiatan JEF nantinya tidak hanya akan berfokus pada pengusaha muda, namun juga bisa dipantau umum untuk mengikuti perkembangan transisi energi di Indonesia.

"Kami ingin membantu pemerintah dalam memasyarakatkan progres transisi energi di indonesia yang telah didukung oleh pengusaha melalui banyaknya startup yang muncul. Untuk itu akan ada juga exibithion untuk para pengunjung," kata Arif.

Adapun puncak acara Jakarta Energy Forum akan digelar pada 31 Mei 2023. Tak hanya diskusi, HIPMI Jaya memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk menjajal kendaraan listrik.

Beberapa pembicara yang telah mengonfirmasi kedatangan, di antaranya Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, dan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto.

Ketua Bidang Perdagangan, Perindustrian dan ESDM BPD HIPMI Jaya, Aldi Andalan Uloli, berkomitmen mengajak pengusaha muda untuk ikut berpartisipasi dalam mendorong transisi dan ketahanan energi di Indonesia. "Untuk itu, kami di HIPMI Jaya mendukung penuh kegiatan Jakarta Energy Forum, dan berharap kegiatan ini dapat bermanfaat untuk pengusaha dan masyarakat umum," ujar Aldi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Luhut Bertemu John Kerry, Bahas Program Transisi Energi yang Adil

Rencana Transisi Energi PLN
Ilustrasi energi baru terbarukan.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan Utusan Iklim Amerika Serikat, John Kerry di Washington D.C.

Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan, Luhut mengungkapkan topik yang menjadi pembahasan dalam pertemuannya dengan John Kerry, yaitu kemitraan pendanaan Transisi Energi yang Adil (JETP).

Hal itu untuk mendukung sejumlah skenario transisi energi di Indonesia.

"Kami semua kembali mengingatkan Amerika bahwa pada bulan Februari yang lalu, kami resmi meluncurkan Sekretariat JETP Indonesia. Sekretariat tersebut akan banyak bekerja sama dengan para pemangku kepentingan penting lainnya, baik dari sektor pemerintahan maupun swasta," tulis Luhut di Instagram, dikutip Jumat (14/4/2023). 

Menko Marves mengatakan, kolaborasi ini nantinya akan merancang Rencana Investasi Komprehensif (CIP), yang mencakup berbagai hal mulai dari identifikasi Portofolio Program JETP seperti pensiun dini pembangkit listrik, pengembangan EBT dan peningkatan nilai rantai serta kebijakan kunci yang akan mempercepat implementasi program tersebut.

"Percepatan upaya transisi seperti penyebaran jalur transmisi dan jaringan, percepatan pengembangan EBT (baseload dan VRE) dan peningkatan nilai rantai EBT (manufaktur EBT di Indonesia) adalah jalan yang akan kami tempuh untuk segera mewujudkan berbagai target yang telah ditentukan secara bertahap, bertingkat dan berlanjut," kata Lhut.

"Saya punya harapan besar bahwa kedatangan kami ke Amerika kali ini mampu merealisasikan akselerasi penyusutan emisi karbon di Indonesia sekligus menyelaraskan pertumbuhan dan keberlanjutan ekonomi negeri ini," ucapnya.


Indonesia Punya Potensi jadi Contoh dalam Upaya Wujudkan Ekonomi Berkelanjutan

Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan saat ditemui wartawan usai bertemu dengan Ketua Umum NasDem Surya Paloh di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Jumat (5/5/2023).
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan saat ditemui wartawan usai bertemu dengan Ketua Umum NasDem Surya Paloh di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Jumat (5/5/2023). (Merdeka.com/Ahda Bayhaqi)

Menko Marves Luhut Pandjaitan juga menuliskan bahwa, Indonesia sebagai negara berkembang memiliki potensi untuk menjadi contoh bagi negara lain dalam mencapai ekonomi yang berkelanjutan, dengan emisi rendah ditengah krisis iklim yang sedang terjadi.

"Dengan populasi lebih dari 280 juta jiwa dan sebagai perekonomian terbesar di Asia Tenggara, Indonesia terus berusaha meningkatkan kesejahteraan penduduk melalui industrialisasi dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," katanya.

Meskipun seringkali industrialisasi diikuti dengan kenaikan emisi, negeri ini punya sumber daya yang cukup untuk menunjang pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan juga berperan penting dalam dekarbonisasi global. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya