Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama PT Asuransi Jiwa IFG Life (IFG Life) Harjanto Tanuwidjaja mengungkapkan, sebanyak 157.485 polis restrukturisasi Jiwasraya telah berhasil dialihkan ke IFG Life. Angka tersebut mencapai 68,38 persen dari total polis restrukturisasi yang dilakukan.
Dikatakan jumlah pengalihan polis restrukturisasi Jiwasraya tersebut sampai dengan 30 April 2023. “Update pengalihan polis restrukturisasi Jiwasraya ke IFG Life sampai dengan 30 April 2023 telah mencapai 68,38 persen atau sekitar 157.485 polis,” kata dia saat Halal Bihalal dengan media, Kamis (11/5/2023).
Terkait dengan polis restrukturisasi pengalihan dari Jiwasraya, lanjut Harjanto, IFG Life telah membayarkan klaim sebesar Rp 7,8 triliun.
Advertisement
“Kami berkomitmen untuk senantiasa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan seluruh nasabah, baik nasabah IFG Life maupun nasabah peralihan dari Jiwasraya. Kepuasan nasabah merupakan prioritas utama kami,” tegas Harjanto.
Adapun IFG Life mencetak pendapatan senilai Rp 468,5 miliar sepanjang kuartal I/2023. Ini terdiri dari pendapatan dari premi sebesar Rp118,8 miliar dan kinerja investasi yang berhasil membukukan pendapatan investasi sebesar Rp348,4 miliar.
Harjanto Tanuwidjaja mengatakan bahwa transformasi yang dilakukan oleh perseroan terbukti telah memberikan hasil yang positif.
“Strategi IFG Life untuk melakukan transformasi dengan menciptakan model bisnis baru yang tangible dan sustainable, yang ditunjang oleh SDM yang lebih produktif, serta terus memperkuat brand IFG Life terbukti efektif dalam mendorong kinerja bisnis yang terus bertumbuh positif,” tutur Harjanto
Laba
Dengan pertumbuhan bisnis yang positif tersebut, IFG Life berhasil membukukan laba sebesar Rp23 miliar pada kuartal 1/2023.
Adapun di tahun 2022, IFG Life berhasil membukukan pendapatan premi senilai Rp 1,13 triliun, meroket dari pendapatan premi sepanjang tahun 2021 yang hanya mencapai Rp24,21 miliar.
Paralel dengan lonjakan perolehan premi, perolehan hasil investasi IFG Life sepanjang 2022 juga melesat menjadi Rp 1,21 triliun, dari Rp 65,43 miliar sepanjang 2021. Kinerja ini mendorong laba IFG Life pada tahun lalu.
Menurut laporan keuangan audited perseroan, IFG Life sepanjang 2022 berhasil membukukan total laba bersih setelah pajak senilai Rp 128,24 miliar, berbalik positif dari rugi bersih senilai Rp 74,22 miliar pada 2021.
Di samping itu, tambahnya, berbagai sinergi yang dilakukan oleh perseroan bersama dengan sejumlah mitra bisnis juga menjadi katalis positif terhadap perkembangan bisnis IFG Life pada kuartal I/2023.
Advertisement
Produk
Dikatakan jika nasabah merupakan prioritas utama perseroan. IFG Life akan fokus mengembangkan produk-produk asuransi berbasis proteksi yang terjangkau serta disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Setelah pada tahun lalu meluncurkan produk IFG LifeSAVER yang merupakan produk asuransi digital dengan premi hanya Rp 49.000, IFG Life kini sedang mempersiapkan IFG LifeCOVER yang merupakan produk perlindungan jiwa berjangka dengan premi mulai dari Rp26.000 per bulan.
Saat ini, perseroan juga telah meluncurkan produk IFG Premier Annuity Plan, yang merupakan produk asuransi untuk membantu nasabah menghadapi risiko yang timbul ketika mereka memasuki usia lanjut serta menghadirkan juga IFG Life Protection Platinum yang merupakan produk perlindungan asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) yang menitikberatkan pada perlindungan bagi konsumen.
Tidak ketinggalan, IFG Life juga sedang mempersiapkan produk IFG LifeCHANCE untuk memberikan perlindungan bagi pasien yang pertama kali menderita penyakit kritis.
“Kami berencana untuk mengembangkan produk-produk proteksi murni untuk melindungi semua risiko kehidupan, yang kami namakan LifeSeries. Komitmen kami yang utama adalah memprioritaskan pelayanan terbaik bagi nasabah dan masyarakat,” katanya.