Liputan6.com, Jakarta - Menjelang akhir pekan, kurs USD ke Rupiah masih berada di kisaran yang sama. Berdasarkan informasi di laman resmi Bank Indonesia, Jumat (12/5/2023), kurs jual dolar AS ada di Rp 14.795,61 dan kurs belinya sebesar Rp 14.648,39.
Sementara kurs jual Poundsterling Inggris hari ini ada di Rp 18.605,48 dan kurs beli Rp 18.414,49. Mata uang Euro hari ini memiliki kurs jual Rp 16.180,48 dengan kurs beli Rp 16.013,62.
Baca Juga
Kurs jual dolar Australia sebesar Rp 9.964,84 dan kurs beli Rp 9.864,23.
Advertisement
Beralih ke negara kawasan ekonomi besar di Asia, kurs jual Yen Jepang hari ini berada di Rp 10.989,02 per 100 Yen dan kurs beli Rp 10.877,25 per 100 Yen. Di sisi lain, Kurs jual Yuan China sebesar Rp 2.132,55 diikuti kurs beli Rp 2.111,24.
Kurs jual Won Korea Selatan hari ini Rp 11,14 dengan kurs beli Rp 11,03 per Won yang mengalami penurunan pada keduanya. Kurs jual dolar Hong Kong hari ini dipatok Rp 1.888,71 serta kurs beli sebesar Rp 1.869,85.
Sementara di negara kawasan Asia Tenggara hari ini, untuk dolar Singapura (SGD) memiliki kurs jual Rp 11.141,27 dan kurs beli Rp 11.028,75 juga Ringgit Malaysia dengan kurs jual Rp 3.317,40 dan kurs beli Rp 3.280,71.
Kurs jual Peso Filipina hari ini berada di Rp 265,37 dan kurs beli Rp 262,63 juga Thailand dengan kurs jualnya Rp 438,26 dan kurs belinya Rp 433,77 per Baht.
Rupiah Melempem Jelang Akhir Pekan, Kini Dikisaran 14.766 per Dolar AS
Nilai tukar (kurs) rupiah melemah jelang akhir pekan ini. Pelemahan rupiah seiring investor mengamati data inflasi produsen Amerika Serikat (AS).
Kurs rupiah pada Jumat pagi turun 44 poin atau 0,30 persen ke posisi 14.766 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.722 per dolar AS.
"Data inflasi produsen AS kembali naik pada bulan April baik inflasi utama maupun inti masing-masing sebesar 0,2 persen, menunjukkan tekanan harga yang masih cukup tinggi," kata analis DCFX Futures Lukman Leong kepada ANTARA di Jakarta.
Lukman mengatakan dengan indeks harga produsen (IHP) AS yang masih tinggi, akan cenderung bagi bank sentral AS atau The Fed untuk menahan suku bunga lebih lama.
"Ekspektasi sekarang adalah antara mempertahankan atau menurunkan suku bunga, sudah tidak ada kenaikan lagi," ujarnya.
Dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena investor mencerna data inflasi harga produsen AS terbaru dan proposal Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) untuk memungut bank-bank besar guna mengisi kembali dana asuransi simpanan.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, meningkat 0,56 persen menjadi 102,0525 pada akhir perdagangan.
Dolar AS dibeli 134,5150 yen Jepang, lebih tinggi dari 134,2610 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,8943 franc Swiss dari 0,8895 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3489 dolar Kanada dari 1,3382 dolar Kanada. Dolar AS meningkat menjadi 10,3322 krona Swedia dari 10,2336 krona Swedia.
Â
Advertisement
Data Tenaga Kerja AS
Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan Kamis (11/5/2023) bahwa IHP AS naik 0,2 persen pada April secara bulan ke bulan, lebih rendah dari ekspektasi para ekonom untuk pertumbuhan 0,3 persen. Sebaliknya, pembacaan pada Maret membukukan penurunan bulan ke bulan sebesar 0,5 persen.
IHP AS meningkat sebesar 2,3 persen pada April secara tahun ke tahun, turun dari pertumbuhan 2,7 persen pada Maret. Ini merupakan pembacaan terendah sejak Januari 2021. Para ekonom memperkirakan pertumbuhan 2,5 persen.
Lukman memperkirakan rupiah bergerak di kisaran 14.700 per dolar AS sampai dengan 14.800 per dolar AS.
Pada Kamis (11/5) rupiah ditutup menguat 10 poin atau 0,07 persen ke posisi 14.722 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.732 per dolar AS.Â