BERANI BERUBAH: Miniatur Truk Pembawa Rezeki

Sejak pandemi Andi sudah mulai menekuni bisnis miniatur truk ini. Dia rela banting stir dari pekerjaannya sebagai kuli bangunan.

oleh Aprilia Wahyu Melati diperbarui 22 Mei 2023, 15:00 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2023, 15:00 WIB
Perajin Miniatur Truk Oleng
Andi Gunawan, perajin miniatur truk oleng yang sebelumnya jadi kuli bangunan.

Liputan6.com, Jakarta Berawal dari menerima tantangan, Andi Gunawan kini bisa menjadi pebisnis yang berhasil mendapatkan omzet jutaan per bulannya. Dengan tangan terampil dan jiwa seninya itu sekarang dia menjadi perajin miniatur truk oleng yang bisa menyenangkan anak-anak.

Sejak pandemi Andi sudah mulai menekuni bisnis miniatur truk ini. Dia rela banting stir dari pekerjaannya sebagai kuli bangunan.

“Awal-awal kita kuli bangunan. Nah, pandemi kita banting stir kita buat miniatur truk oleng. Syukur Alhamdulillah, saya sampai sekarang bikin miniatur truk oleng ini,” cerita Andi kepada tim Berani Berubah.

Dia juga bercerita bahwa awalnya ada seorang anak yang datang kepadanya dan bertanya, “Bang bisa tidak bikin miniatur truk oleng?”. Lalu Andi pun memberanikan diri untuk coba membuat truk oleng tersebut. Nah, sejak saat itu ia buka usaha membuat miniatur truk.

“Nah, dari situ, sampai sekarang Alhamdulillah pesanan ada saja. Nasib ya, kalau nasib kita nggak ubah sendiri nggak bakal berubah. Jiwa saya jiwa seni, berarti saya berubah dari kuli bangunan jadi sekarang pembuat miniatur truk oleng ini,” tutur dia.

Sementara itu, untuk proses pembuatannya, Andi mengungkapkan bahwa dia membeli bahan-bahannya di toko bangunan. Butuh 6-8 mm untuk membuat sebuah truk oleng. “Saya beli triplek ini, ukurannya dari 6-8 mm. Ukuran 6 mm ini untuk samping baknya. Kalau 8 mm untuk dalamnya. Kepalanya 8 sama 6 mm, campur. Untuk pinggirannya, kita pakai bambu.

Dia bercerita lagi kalau membuat truk ini pun benar-benar banyak pula kesulitannya. “Dari bentuknya tidak rapih harus benar-benar rapih. Harus kita amplas lagi benar-benar. Makanya terbuatlah seperti ini,” kata dia.

Untuk ukurannya, kata Andi, ada tiga jenis. Itu dengan kisaran harga mulai Rp 120-150 ribu. Meski tidak menentu penjualannya, dia mengungkapkan bisa meraup pendapatan hingga Rp 3 juta per bulannya. Yang jelas, miniatur ini tidak terkekang oleh zaman, katanya, sehingga tidak akan punah.

Seperti ungkap salah satu pembeli bernama Emi, dia mengatakan kalau anaknya menyukai truk buatan Andi dan memutuskan untuk membelinya.

“Yang pertama anaknya mau. Terus ngecek di Google, dapat dari Google. Lihat dari kualitasnya bagus. Teman-teman juga banyak yang cerita, dari teman juga. Di harga baik, terjangkau,” ujar dia.

Karena bisa menyenangkan anak-anak, Andi pun bersyukur bisnis truk oleng ini. Meskipun lagi penjuaannya bergantung pada situasi dan kondisi lingkungan masyarakat setempat.

“Alhamdulillah berkat miniatur truk oleng ini membawa berkah untuk saya dan keluarga. Meski sulit harus pantang menyerah, terus berkarya, dan berani berubah,” pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya