Liputan6.com, Jakarta - Kurs Dolar AS ke Rupiah masih berada di kisaran yang sama sejak pekan lalu. Menurut informasi dari laman resmi Bank Indonesia, pada Jumat (16/6/2023) kurs jual USD berada di Rp 15.017,72 juga kurs belinya sebesar Rp 14.868,28.
Sementara kurs jual Poundsterling Inggris hari ini ada di Rp 19.006,43 dan kurs beli Rp 18.814,32. Mata uang Euro hari ini memiliki kurs jual Rp 16.264,19 dengan kurs beli Rp 16.096,40.
Baca Juga
Kurs jual dolar Australia sebesar Rp 10.242,09 dan kurs beli Rp 10.138,68.
Advertisement
Beralih ke mata uang negara kawasan ekonomi besar di Asia, kurs jual Yen Jepang hari ini berada di Rp 10.630,51 per 100 Yen dan kurs beli Rp 10.522,49 per 100Â Yen. Di sisi lain, Kurs jual Yuan China sebesar Rp 2.099,73 diikuti kurs beli Rp 2.078,64.
Kurs jual Won Korea Selatan hari ini Rp 11,74 dengan kurs beli Rp 11,62 per Won yang keduanya terus berubah naik dan turun sejak hari sebelumnya. Kurs jual dolar Hong Kong hari ini dipatok Rp 1.918,46 serta kurs beli sebesar Rp 1.899,30.
Sementara di negara kawasan Asia Tenggara hari ini, untuk  dolar Singapura (SGD) memiliki kurs jual Rp 11.188,88 dan kurs beli Rp 11.076,72 juga Ringgit Malaysia dengan kurs jual Rp 3.243,57 dan kurs beli Rp 3.207,14.
Kurs jual Peso Filipina hari ini berada di Rp 268,41 dan kurs beli Rp 265,69 juga Thailand dengan kurs jualnya Rp 431,67 dan kurs belinya Rp 427,13 per Baht.
Rupiah Menguat ke 14.937 per Dolar AS Usai Data Klaim Pengangguran Amerika di Bawah Prediksi
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan Jumat pagi ini. Penguatan ini terjadi usai otoritas AS mengumumkan data klaim pengangguran yang lebih rendah dari prediksi.Â
Pada Jumat (16/6/2023), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank pada Jumat pagi, menguat 0,11 persen atau 17 poin menjadi 14.937 per dolar AS dari sebelumnya 14.954 per dolar AS.
Analis Pasar Mata Uang Lukman Leong memperkirakan, rupiah berpotensi terus menguat tetapi terbatas karena pelemahan dolar AS pasca data klaim pengangguran dan produksi yang lebih lemah dari perkiraan.
Klaim pengangguran aktual AS yang diekspektasikan sebesar 249 ribu rupanya secara aktual 262 ribu
"Namun, ekspektasi suku bunga paska Federal Open Market Committee (FOMC) masih menekan rupiah," ujar dia dikutip dari Antara.Â
Menurut dia, paling tidak selama sepekan ke depan dampak dari FOMC masih akan terus ada.
Sebelumnya, Analis Bank Woori Saudara (BWS) Rully Nova menyatakan pelemahan rupiah terhadap dolar AS pada penutupan perdagangan Kamis sore 15 Juni 2023 masih dipengaruhi oleh sikap The Fed di FOMC yang diperkirakan masih akan hawkish sepanjang 2023.
"Pengaruh FOMC diperkirakan tidak terlalu lama sampai adanya rilis data-data ekonomi China dan mitra dagang lainnya," ungkap dia.
Senada, Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra menerangkan bahwa Bank Sentral AS telah memberikan sinyal bahwa tidak ada pemangkasan suku bunga tahun ini. Target suku bunga acuan yang berada di angka 5,6 persen dikatakan akan mengalami 1-2 kali kenaikan.
"Ini tidak seperti yang diekspektasikan sebagian pelaku pasar yang mengharapkan sinyal pemangkasan dari the Fed," ungkap Aris. Â
Advertisement
Sri Mulyani Patok Nilai Tukar Rupiah 14.700-15.300 per Dolar AS di APBN 2024
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mematok nilai tukar rupiah berkisar antara Rp 14.700-15.300 per Dolar Amerika Serikat (AS). Menyusul posisi rupiah sendiri yang tengah menguat hingga Mei 2023.
Hal ini disampaikan Menkeu usai mengikuti Rapat Paripurna di DPR RI membahas tentang Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok Pokok Kebijakan Fiskal Tahun 2024.
"Untuk APBN 2024 kisaran nilai tukar tadi adalah 14.700 hingga Rp 15.300 dalam kondisi 2022 dan hingga bulan Mei ini rupiah kita relatif tadi yang saya Sebutkan High performance," ujarnya usai Rapat Paripurna di Gedung DPR RI, Jumat (19/5/2023).
Menkeu Sri Mulyani bilang, penguatan nilai tukar rupiah ini juga sejalan dengan kondisi ekspor-inpor yang cukup baik. Terbukti dari catatan surplus yang masih dibukukan.
Selain itu, mulai kembali masuknya arus pendanaan (capital inflow) ke Indonesia juga dinilai jadi satu pertanda baik di mata Sri Mulyani.
"Karena secara eksternal kita cukup baik di mana tadi saya Sebutkan neraca perdagangan ekspor impor kita membaik dan sudah terjadi Capital inflow lagi, Ini menimbulkan dukungan fondasi bagi rupiah kita untuk tetap terjaga stabil," terang Sri Mulyani.
Informasi, pemerintah sendiri mematok ekonomi Indonesia mampu tumbuh sebesar 5,7 persen di 2024 mendatang. Pada saat yang sama, inflasi juga diprediksi bisa stabil di tahun depan.