Liputan6.com, Jakarta Bank investasi asal Amerika Serikat, JPMorgan Chase & Co. kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK), kali ini terhadap sekitar 40 bankir investasinya di Amerika.Â
PHK JPMorgan menandai langkah bank tersebut dalam pengurangan tenaga kerja secara internasional di tengah perlambatan pembuatan kesepakatan.
Melansir Bloomberg, Selasa (27/6/2023) PHK terbaru di JPMorgan mencakup semua karyawan tingkat senior, menurut sejumlah sumber yang mengetahui kabar tersebut.
Advertisement
Sementara itu, seorang juru bicara JPMorgan menolak memberikan komentar terkait kabar PHK terbaru.
JPMorgan pekan lalu telah melakukan PHK terhadap sekitar 20 karyawan perbankan investasi di Asia, di atas putaran sebelumnya yang memengaruhi wilayah tersebut.
Naiknya suku bunga dan ketidakpastian ekonomi telah menghambat aktivitas perbankan investasi di AS selama lebih dari setahun. Pesaing JPMorgan juga telah memangkas ribuan posisi dalam periode itu, termasuk sejumlah putaran terakhir.
Goldman Sachs Group Inc. memangkas sekitar 125 direktur pelaksana sebagai bagian dari pengurangan tenaga kerjanya, menurut laporan Bloomberg.
Adapun Citigroup Inc. yang berencana untuk melepas 30 karyawan perbankan investasi dan 20 bankir lainnya di perbankan korporasi di London.
Presiden JPMorgan Daniel Pinto mengatakan bulan lalu bahwa perusahaan mengharapkan biaya perbankan investasi kuartal kedua turun 15Â persen dari USD 1,7 miliar yang ditarik pada tahun sebelumnya.
Ini menandai penurunan 54 persen dari biaya perbankan investasi JPmorgan pada kuartal kedua 2021, di puncak lonjakan kesepakatan yang dipicu pandemi.
JPMorgan, Bank Terbesar di AS PHK 20 Bankir di Asia
Bank investasi asal Amerika Serikat, JPMorgan Chase & Co kembali melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), kali ini terhadap sekitar 20 karyawan perbankan investasinya di Asia.
Melansir Channel News Asia, Kamis (22/6/2023), JPMorgan pada Selasa (20/6) memberi tahu para bankir yang terkena dampak PHK, yang sebagian besar bekerja di peringkat junior dari analis hingga direktur eksekutif, menurut sebuah sumber.
Para pekerja JPMorgan itu mencakup bagian pelayanan konsumen, sektor perawatan kesehatan, dan pasar modal swasta. Sementara itu, juru bicara JPMorgan enggan meberikan komentar terkait PHK.
Pemotongan tersebut merupakan putaran kedua PHK di JPMorgan di Asia tahun ini, dengan bank yang berbasis di Wall Street memangkas sekitar 20 pekerja perbankan investasi, sebagian besar bankir tingkat menengah yang berfokus pada kesepakatan di China, pada kuartal pertama.
JPMorgan adalah yang terbaru di antara serangkaian bank global yang memangkas tim perbankan investasi di Asia.
Bank of America Corp bulan lalu juga memberi tahu sekitar 40 bankir di Asia untuk mencari peran baru dalam organisasi, dengan Goldman Sachs dan Citi memberhentikan masing-masing lebih dari 30 dan 20 pembuat kesepakatannya, pekan lalu.
Adapun bank asal Inggris, Standard Chartered yang melakukan PHK terhadap karyawannya di Singapura, London, dan Hong Kong.
Secara total, pengurangan karyawan di Standard Chartered diperkirakan bisa mencapai lebih dari 100 pekerja, meskipun jumlah akhir belum diputuskan, menurut laporan Bloomberg News, mengutip sumber yang mengetahui kabar PHK tersebut.Â
Advertisement
Badai PHK Dunia Belum Usai, Kini JPMorgan Chase Pangkas 500 Karyawan
Bank ternama di Amerika Serikat, JPMorgan Chase melakukan Pemutusan Hubungan Kerja terhadap sekitar 500 karyawannya minggu ini, menurut sumber yang mengetahui kabar PHK tersebut.
Melansir CNBC International, Senin (29/5/2023) PHK kali ini sebagian besar berdampak pada karyawan di bagian teknologi dan operasi  JPMorgan.
Selain itu, PHK juga terjadi  di seluruh divisi utama perbankan ritel dan komersial, manajemen aset dan kekayaan perusahaan yang berbasis di New York, serta bank korporasi dan investasinya, menurut sumber, yang enggan mengungkapkan identitasnya ketika berbicara tentang masalah personel.
Sementara itu, pihak JPMorgan enggan memberikan komentar terkait keputusan PHK di lingkungan kerjanya.
Seperti beberapa perusahaan keuangan di AS, JPMorgan secara berkala memangkas pekerjanya sepanjang tahun, bahkan saat mempekerjakan ribuan pekerja baru untuk mengisi peran.
Dilaporkan JPMorgan memiliki sekitar 13.000 posisi terbuka.
Di bawah kepemimpinan CEO Jamie Dimon, JPMorgan telah berada dalam mode pertumbuhan akhir-akhir ini, terakhir dengan mengakuisisi bank regional First Republic yang gagal dalam kesepakatan yang ditengahi pemerintah.Â
Kemudian pekan ini, JPMorgan menawarkan posisi kepada sekitar 85Â persen dari sekitar 7.000 pekerja First Republic.
Namun pada Kamis, 25 Mei 2023 JPMorgan mengumumkan telah melakukan PHK terhadap sekitar 1.000 karyawan First Republic Bank. JPMorgan memiliki 296.877 karyawan per 31 Maret 2023, atau 8 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya.Â