Liputan6.com, Jakarta PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat sebanyak 182.279 kendaraan keluar Jabotabek pada H-2 libur Hari Raya Idul Adha 1444H/2023 yang jatuh pada hari Selasa, 27 Juni 2023.
Angka tersebut merupakan angka kumulatif arus lalu lintas (lalin) dari empat Gerbang Tol (GT) Utama, yaitu GT Cikupa (ke arah Merak), GT Ciawi (ke arah Puncak), dan GT Cikampek Utama (ke arah Trans Jawa) dan GT Kalihurip Utama (ke arah Bandung). Total volume lalin yang keluar wilayah Jabotabek ini naik 43,24% jika dibandingkan lalin normal.
Untuk distribusi lalu lintas keluar Jabotabek yang menuju ke tiga arah yaitu mayoritas sebanyak 91.205 kendaraan (50,04%) menuju arah Timur (Trans Jawa dan Bandung), 52.889 kendaraan (29,02%) menuju arah Barat (Merak), dan 38.185 kendaraan (20,95%) menuju arah Selatan (Puncak). Adapun rincian distribusi lalin sebagai berikut:
Advertisement
Arah Timur (Trans Jawa dan Bandung)
- Lalin keluar Jabotabek menuju arah Trans Jawa melalui GT Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek, dengan jumlah 50.082 kendaraan, naik sebesar 98,28% dari lalin normal.
- Lalin keluar Jabotabek menuju arah Bandung melalui GT Kalihurip Utama Jalan Tol Cipularang, dengan jumlah 41.123 kendaraan, naik sebesar 57,79% dari lalin normal. Total lalin keluar Jabotabek yang menuju arah Trans Jawa dan Bandung melalui kedua GT tersebut adalah sebanyak 91.205 kendaraan, naik sebesar 77,72% dari lalin normal.
Arah Barat (Merak)
Lalin keluar Jabotabek menuju arah Merak melalui GT Cikupa Jalan Tol Tangerang-Merak adalah sebanyak 52.889 kendaraan, naik 15,13% dari lalin normal.
Arah Selatan (Puncak)
Sementara itu, lalin keluar Jabotabek menuju arah Puncak melalui GT Ciawi Jalan Tol Jagorawi adalah sebanyak 38.185 kendaraan, naik 27,32% dari lalin normal.
Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana menjelaskan, lalu lintas keluar Jabotabek diprediksi masih akan meningkat signifikan pada hari ini, Rabu (28/06), dengan proyeksi 181 ribu kendaraan, naik 37% terhadap lalin normal.
Jasa Marga mengimbau kepada pengguna jalan untuk mengantisipasi perjalanan sebelum memasuki jalan tol. Pastikan kendaraan maupun pengendara dalam keadaan prima, pastikan kecukupan BBM dan saldo uang elektronik serta mematuhi rambu-rambu dan arahan petugas.
Â
Libur Idul Adha Panjang, 1 Juta Lebih Penumpang Akan Padati 15 Bandara
Sebelumnya, PT Angkasa Pura I memperkirakan akan melayani 1 juta lebih penumpang, atau sekitar 1.048.781 penumpang pada periode libur panjang Idul Adha 2023, yang terhitung pada 28 Juni hingga 2 Juli 2023.
Adapun perkiraan penumpang pada 15 bandara yang dikelola AP I, terdiri atas 832.532 pergerakan penumpang rute domestik dan 216.249 pergerakan penumpang rute internasional.
Pejabat Pengganti Sementara (Pgs) Direktur Utama PTÂ Angkasa Pura I, Lukman F Laisa, juga memprediksi puncak arus pergerakan penumpang akan terjadi pada Rabu, 28 Juni 2023 dengan prediksi trafik mencapai 217.660 pergerakan penumpang.
"Pada libur Idul Adha kali ini, kami memperkirakan lebih dari 1 juta penumpang akan dilayani di 15 bandara Angkasa Pura I atau mencapai 210 ribu penumpang per hari," ujar Lukman dalam keterangan tertulis, Rabu (28/6/2023).
Antisipasi
Lukman menjelaskan, antisipasi yang dilakukan untuk menghadapi lonjakan penumpang antara lain dengan memastikan kesiapan infrastruktur utama dan pendukung di bandara, memastikan kesiapan personel, serta menyesuaikan jam operasi bandara apabila diperlukan.
"Angkasa Pura I juga menjalin koordinasi secara terus menerus dengan instansi terkait untuk memastikan kelancaran operasional penerbangan dan menjaga kualitas layanan atau level of service bagi seluruh pengguna jasa bandara," imbuhnya.
Advertisement
Bandara Beroperasi 24 Jam
Selama periode ini, tiga bandara Angkasa Pura I yakni Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara Sam Ratulangi Manado, dan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar akan beroperasi selama 24 jam dalam satu hari.
Bandara-bandara lain juga akan melakukan penyesuaian jam operasi jika diperlukan, atau dengan menyesuaikan permintaan dari maskapai penerbangan.
"Kebijakan penyesuaian jam operasional bandara ini ditujukan untuk mengantisipasi tingginya potensi lonjakan trafik pergerakan pesawat dan penumpang selama periode libur panjang," kata Lukman.