Kunjungi Pasar di Sumbawa, Mendag Pastikan Harga bahan Pokok Stabil

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan harga komoditas (bapok) di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, stabil

oleh Elza Hayarana Sahira diperbarui 07 Jul 2023, 17:00 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2023, 17:00 WIB
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, harga sejumlah barang kebutuhan pokok (bapok) di Salatiga, Jawa Tengah terpantau stabil, bahkan turun.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, harga sejumlah barang kebutuhan pokok (bapok) di Salatiga, Jawa Tengah terpantau stabil, bahkan turun. Selain itu, pasokannya pun terpantau cukup. Hal tersebut tergambar dari hasil pantauan harga-harga bapok oleh Mendag Zulkifli Hasan di Pasar Raya I Salatiga, Jawa Tengah, hari ini, Sabtu (1/7/2023). (Dok. Kemendag)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan harga komoditas (bapok) di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, stabil. Selain itu, pasokannya juga cukup untuk kebutuhan masyarakat.

Hal itu disampaikan Mendag Zulhas usai mengecek harga dan pasokan bapok di Pasar Seketeng, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, hari ini Jumat (7/7/2023).

“Di Pasar Seketeng ini harga bapok stabil. Di sini kejutan ternyata harga ayam murah, turun menjadi Rp38.000/kg. Untuk cabai dan beras stabil. Minyak juga stabil. Namun, harga telur masih agak mahal,” jelas Mendag Zulhas.

Dari hasil pantauan, tercatat beras medium sebesar Rp12.000/kg, beras premium Rp13.000/kg, gula pasir Rp15.000, minyak goreng curah Rp15.000/liter, MINYAKITA Rp14.000-17.000/liter, minyak goreng kemasan premium Rp20.000/kg, daging sapi Rp120.000/kg, daging ayam ras Rp38.000/kg, telur ayam ras Rp30.000/kg, bawang merah Rp35.000/kg, cabai merah keriting Rp35.000/kg, cabai merah besar Rp30.000/kg, cabai rawit merah Rp35.000/kg, dan bawang putih honan Rp40.000/kg.

Menutup kunjungannnya, Mendag Zulkifli Hasan menyatakan fasilitas di Pasar Seketeng sudah cukup memadai. “Untuk fasilitas di Pasar Seketeng cukup bagus dan bersih,” pungkasnya.

Pasar Seketeng yang dibangun pada 2020 ini memiliki luas pasar sebesar 22.000m2. Pasar ini mampu menampung sebanyak 2.700 pedagang, 700 kios permanen, dan 2.000 pedagang pelataran.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Harga Beras Kembali Naik, Mendag Ungkap Penyebabnya

Mendag Zulkifli Hasan saat meninjau Pasar Kalianda di Lampung Selatan, Lampung pada Rabu (28/6) memastikan sejumlah harga bahan pokok masih murah
Mendag Zulkifli Hasan saat meninjau Pasar Kalianda di Lampung Selatan, Lampung pada Rabu (28/6) memastikan sejumlah harga bahan pokok masih murah (dok: Kemendag)

 Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkfli Hasan mengakui kenaikan harga beras saat ini disebabkan kenaikan biaya produksi beras. Dalam beberapa hari terakhir, harga beras terus meningkat hampir di seluruh wilayah Indonesia.

"Beras itu memang biaya produksi di petani naik," ucap Zulkfli Hasan saat ditemui di Kantor Kemendag, Jakarta, Kamis (6/7/2023).

Zulkfli Hasan mengatakan Badan Keamanan Pangan Nasional (Bapanas) telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras, namun Presiden RI Joko Widodo belum menyetujuinya. "Bapanas menetapkan HET beras yang naik cuma belum disetujui sama presiden," kata dia.

Zulkfli Hasan menyayangkan jika harga tetap rendah, dampaknya akan dirasakan petani. Namun, menurut dia, HET seharusnya tidak sebesar Rp 9.400 jika membandingkan kondisi saat ini dengan biaya produksi.

"Sebenarnya kasihan petani kalau masih rendah tapi memang kondisinya kalau dibandingkan biaya produksi harusnya tidak Rp 9.400 lagi, kan itu masih HET lama Rp 9.450," ungkapnya.

 


Rincian Harga Beras

Tinjau Harga Beras di Pasar
Tim Satgas Pangan Polda Metro Jaya dan Perum Bulog mengecek kualitas beras saat melakukan peninjauan di Pasar Tomang Barat, Jakarta, Rabu (21/11). Kegiatan tersebut untuk memantau stabilitas harga beras medium di pasaran. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Harga kebutuhan pokok seperti beras naik. Demikian menurut data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), Rabu (7/5/2023).

Harga beras inferior tipe I saat ini sedang naik. Harga rata-rata Rp 12.500 kg. Padahal, dulu harga beras Rp 12.450 kg. Harga beras termahal di Kalsel Rp 15.800kg. Sedangkan harga termurah adalah Rp 9.500/kg di Kota Blitar. Beras grade I medium grade juga mengalami peningkatan tajam.

Harga rata-rata adalah Rp 13.550/kg. Padahal, harga beras medium dulu Rp 13.500/kg. Harga beras medium termahal di kota Banjarmasin adalah Rp 21.900/kg. Sedangkan harga termurah adalah Rp 9.900 kg di kota Mataram. Harga beras berkualitas tinggi juga naik. Harga rata-ratanya adalah Rp 14.900 kg.

Padahal, dulu harga premium Rp 14.850 kg. Harga beras super termahal di Kalimantan adalah Rp 29.250 kg di Kalimantan Tengah. Sedangkan harga termurah di Kabupaten Lombok Timur Rp 11.000 per kilogram.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya