Liputan6.com, Jakarta Bank ternama di Amerika Serikat, JPMorgan Chase kembali merencanakan gelombang baru Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di lingkungan perbankannya.
Mengutip US News, Rabu (12/7/2023) pemberitahuan Worker Adjustment and Retraining Notification (WARN) menunjukkan, JPMorgan Chase berencana untuk memberhentikan 63 karyawan di Jersey City, New Jersey.
"Ini berdampak pada sejumlah kecil karyawan lokal dan kami bekerja keras untuk mempekerjakan mereka kembali. Strategi kami tidak berubah dan kami menjalankan perusahaan untuk berinvestasi melalui siklus. Kami sedang membangun untuk jangka panjang dan akan terus berinvestasi dalam perekrutan, pelatihan dan teknologi," kata JPMorgan dalam sebuah pernyataan, menambahkan PHK adalah bagian dari tinjauan rutinnya.
Advertisement
Pemutusan hubungan kerja itu akan dilakukan pada bulan September mendatang, menurut pemberitahuan tersebut.
Total tenaga kerja JPMorgan mencapai 296.877 pada akhir kuartal pertama 2023, naik 8 persen dari tahun sebelumnya, menurut sebuah pengajuan.
Posisi Terbuka
JPMorgan mengatakan memiliki 560 posisi terbuka di New Jersey dan sedang bekerja untuk mempekerjakan kembali mereka yang terkena dampak PHK. Secara keseluruhan, bank tersebut memperkerjakan 12.000 pegawai di New Jersey.
Pada Mei 2023, JPMorgan mempertimbangkan untuk melakukan PHK terhadap 500 karyawan di berbagai departemen. Bank itu juga memberhentikan hampir 1.000 karyawan First Republic Bank setelah mengakuisisi bank tersebut awal tahun ini.
Pemberi pinjaman terbesar di AS itu juga memangkas hampir 40 pekerjaan perbankan investasi bulan lalu setelah merosotnya aktivitas pembuatan kesepakatan.
Selain JPMorgan, Goldman Sachs Group, Morgan Stanley dan Citigroup juga telah melakukan PHK terhadap bankir investasi karena ketidakpastian membebani aktivitas ekonomi.
UBS PHK Massal 35 Ribu Karyawan Credit Suisse
Bank asal Swiss, UBS berencana untuk melakukan Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK terhadap 35.000 pekerja di Credit Suisse.
Mengutip Channel News Asia, Rabu (28/6/2023) jumlah karyawan yang terdampak PHK di Credit Suisse itu setara lebih dari separuh tenaga kerjanya.
PHK kali ini termasuk bankir, pedagang, staf pendukung di cabang Credit Suisse di London, New York, dan di beberapa negara Asia. Sementara itu, pihak UBS dan Credit Suisse menolak berkomentar terkait kabar PHK tersebut.
Diketahui, Credit Suisse memiliki sekitar 45.000 staf sebelum dilanda krisis karena kekhawatiran investor tentang solvabilitasnya, yang mendorong bailout besar-besaran yang diatur oleh pemerintah Swiss.
Jika digabungkan, kedua grup tersebut memiliki sekitar 120.000 karyawan pada akhir tahun lalu, dengan 37.000 di antaranya berada di Swiss.
Laporan Bloomberg, mengutip sumber yang dekat dengan perusahaan, mengatakan karyawan telah diberitahu tentang tiga gelombang PHK tahun ini – yang pertama pada akhir Juli, yang lain pada bulan September dan Oktober 2022.
Kabar pemangkasan tenaga kerja di UBS telah mencuat pekan lalu, salah satunya terhadap perbankan investasinya di Asia, serta pengurangan yang signifikan pada bankir investasi yang mencakup Australia dan China.
CEO UBS Sergio Ermotti juga telah memperingatkan awal bulan ini bahwa beberapa waktu mendatang kemungkinan besar akan muncul "gelombang", menambahkan adanya keputusan sulit, terutama terkait pekerjaan.
Advertisement
Gelombang PHK Berlanjut di JPMorgan, Kali Ini 40 Bankir Jadi Korban
JPMorgan Chase & Co. kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK), kali ini terhadap sekitar 40 bankir investasinya di Amerika.
PHK JPMorgan menandai langkah bank tersebut dalam pengurangan tenaga kerja secara internasional di tengah perlambatan pembuatan kesepakatan.
Melansir Bloomberg, Selasa (27/6/2023) PHK terbaru di JPMorgan mencakup semua karyawan tingkat senior, menurut sejumlah sumber yang mengetahui kabar tersebut.
Sementara itu, seorang juru bicara JPMorgan menolak memberikan komentar terkait kabar PHK terbaru.
JPMorgan pekan lalu telah melakukan PHK terhadap sekitar 20 karyawan perbankan investasi di Asia, di atas putaran sebelumnya yang memengaruhi wilayah tersebut.
Naiknya suku bunga dan ketidakpastian ekonomi telah menghambat aktivitas perbankan investasi di AS selama lebih dari setahun. Pesaing JPMorgan juga telah memangkas ribuan posisi dalam periode itu, termasuk sejumlah putaran terakhir.
Goldman Sachs Group Inc. memangkas sekitar 125 direktur pelaksana sebagai bagian dari pengurangan tenaga kerjanya, menurut laporan Bloomberg.
Adapun Citigroup Inc. yang berencana untuk melepas 30 karyawan perbankan investasi dan 20 bankir lainnya di perbankan korporasi di London.
Presiden JPMorgan Daniel Pinto mengatakan bulan lalu bahwa perusahaan mengharapkan biaya perbankan investasi kuartal kedua turun 15 persen dari USD 1,7 miliar yang ditarik pada tahun sebelumnya.
Ini menandai penurunan 54 persen dari biaya perbankan investasi JPmorgan pada kuartal kedua 2021, di puncak lonjakan kesepakatan yang dipicu pandemi.