Bank Muamalat Targetkan Tabungan Haji Naik Jadi Rp 1,33 Triliun di akhir 2023

Saat ini 75% pendaftar haji di Indonesia berusia di atas 40 tahun. Dengan masa tunggu keberangkatan ibadah haji rata-rata lebih dari 20 tahun.

oleh Arief Rahman H diperbarui 28 Jul 2023, 11:45 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2023, 11:45 WIB
Pelaksana Tugas Regional CEO Jakarta West Bank Muamalat Erick Ermawan (kanan) menyaksikan proses pembukaan rekening tabungan haji anak oleh salah satu nasabah di kantor cabang Bank Muamalat Melawai, Jakarta Selatan. (Dok Bank Muamalat)
Pelaksana Tugas Regional CEO Jakarta West Bank Muamalat Erick Ermawan (kanan) menyaksikan proses pembukaan rekening tabungan haji anak oleh salah satu nasabah di kantor cabang Bank Muamalat Melawai, Jakarta Selatan. (Dok Bank Muamalat)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mengkampanyekan #HajiAnakHebat. Kampanye ini untuk mengajak masyarakat untuk mempersiapkan ibadah haji sejak dini. Langkah yang dilakukan adalah dengan melakukan perencanaan tabungan anak dalam rangka persiapan dana kebutuhan haji di masa depan.

Direktur Utama Bank Muamalat Indra Falatehan mengatakan, saat ini 75% pendaftar haji di Indonesia berusia di atas 40 tahun. Dengan masa tunggu keberangkatan ibadah haji rata-rata lebih dari 20 tahun, maka sebagian besar jemaah haji asal Indonesia didominasi oleh jemaah usia lanjut, padahal haji adalah salah satu ibadah yang membutuhkan kondisi fisik prima.

"Oleh karena itu, kami ingin menumbuhkan kesadaran bagi orang tua untuk mulai mempersiapkan ibadah haji sedini mungkin dengan membuka tabungan khusus haji untuk anak. Agar kelak ketika sudah tiba waktunya maka ibadah haji anak dapat lebih efektif karena dilakukan di usia yang masih muda dan produktif," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (28/7/2023).

Kampanye ini sejalan dengan gerakan “Haji Muda” yang dicanangkan oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) yang merupakan Pemegang Saham Pengendali (PSP) Bank Muamalat. Gerakan “Haji Muda” bertujuan agar generasi muda muslim di Tanah Air dapat mulai merencanakan biaya perjalanan haji lebih awal.

 

Tabungan iB Hijrah Haji

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk.
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk.

Dalam rangka menyukseskan kampanye ini, Bank Muamalat menyediakan produk yang dapat membantu orang tua melakukan perencanaan dana kebutuhan haji untuk anaknya, baik dalam bentuk setoran awal maupun setoran lunas. Produk yang ditawarkan oleh Bank Muamalat adalah Tabungan iB Hijrah Haji.

Tabungan ini dikelola secara syariah dengan akad titipan atau Wadiah Yad Dhamanah yang bebas biaya bulanan, dengan fasilitas standing instruction atau pendebetan otomatis dengan setoran setiap bulan yang fleksibel dan dapat ditentukan sesuai kemampuan dan tujuan menabung orang tua maupun anak.

Sebagai ilustrasi, dengan asumsi setoran awal sebesar Rp25 juta, jika anak mulai menabung sejak usia 5 tahun selama 7 tahun sebesar Rp10 ribu per hari, maka porsi haji akan diperoleh pada saat anak berusia 12 tahun atau kira-kira saat kelas 1 SMP. Dengan estimasi masa tunggu kurang lebih 21 tahun, maka anak sudah dapat berangkat haji saat usia 33 tahun.

Sebagai informasi, per akhir Maret 2023 total tabungan haji di Bank Muamalat tercatat sebesar Rp 1,27 triliun. Melalui kampanye #HajiAnakHebat ini, perseroan menargetkan tabungan haji dapat meningkat menjadi Rp 1,33 triliun pada akhir 2023.

Duit Tabungan Rp98,9 Juta Tinggal Remah-Remah, Mimpi Naik Haji Tahun Depan Pupus

Duit Tabungan Rp98,9 Juta Tinggal Remah-Remah, Niat Haji Tahun Depan pun Batal
Potongan uang tabungan haji yang habis dimakan rayap. (dok. Facebook Khairul Azhar via mstar)

Sebelumnya, nasib nahas menimpa seorang warga Malaysia. Tabungan sebesar 30 ribu ringgit atau hampir Rp99 juta lenyap begitu saja karena dimakan rayap. Padahal, duit tersebut sedianya untuk membiayai perjalanan ibadah haji tahun depan.

Dikutip dari mStar, Rabu (26/7/2023), sang cucu, Muhammad Khairul Azhar Mat Nawi awalnya mengisahkan kejadian yang dialami neneknya, Zainab Sulong, lewat unggahan di Facebook. Ia juga menyertakan gambar kardus berisi potongan uang kertas yang sudah tak berbentuk.

Ia menjelaskan bahwa sang nenek yang tinggal di Rantau Panjang, Kelantan, telah mengumpulkan uang itu sejak 10 tahun lalu. Sang nenek saat itu masih bugar bekerja menjual keripik dan mengurut orang di Kuala Lumpur.

Penghasilan yang diterimanya dikumpulkan sedikit demi sedikit. Ia juga kerap menyimpan uang pemberian anak cucunya demi tabungan haji. Khairul mengaku tidak tahu soal tabungan haji sang nenek sebelum diberitahu. Selama ini, keluarganya hanya berusaha mencukupi kebutuhan sang nenek.

"Kami semua tak tahu nenek punya simpanan sebanyak itu. Kami hanya tahu dan pastikan nenek selalu sehat dan cukup makan," ujarnya. "Alhamulillah, nenek sehat dan masih bisa berjalan. Cuma tidak aktif seperti dulu ketika bekerja di Kuala Lumpur."

Sebagian uang disimpan dalam mata uang baht Thailand karena sang nenek pernah berdagang dekat perbatasan Thailand. Sementara, 7000 ringgit lain dalam mata uang Malaysia. "Sudah dibawa ke bank dekat sini, dan Bank Negara cuma bersedia terima uang rusak 50 persen saja. Lebih dari itu tak bisa," ujarnya.  

Nasib Sang Nenek

Khairul yang berprofesi sebagai guru menyebut keluarga juga sudah mencoba menukarkan uang yang rusak ke bank Thailand. Namun, tidak jelas bagaimana hasilnya. "Kita lihat nanti, kalau ada rezeki, semoga ada sedikit untuk nenek," kata dia.

Khairul mengaku keluarga sebenarnya sudah berencana memberangkatkan sang nenek yang kini berusia 70 tahun-an untuk umrah sebelum mengetahui tabungan haji yang dimakan rayap tersebut. "Sudah tentu nenek sedih uangnya dimakan rayap, tapi dia sudah tenang berkat dukungan anak-anak dan cucu-cucu. Masalah sudah selesai," ujarnya.

"Insya Allah jika urusan dipermudah, kami sekeluarga, anak-anak dan cucu-cucu, berencana menunaikan umrah dengan nenek. Segala biaya dan belanja nenek akan kami tanggung," sambung Khairul. Sementara, masalah yang dialami neneknya dijadikan pelajaran untuk lain kali menyimpan uang di bank saja.

Pengalaman serupa juga pernah dialami Samin (52), seorang penjaga SDN Lojiwetan, Solo, yang memiliki tabungan hampir Rp50 juta. Tabungan yang disimpan di celengan itu tinggal serbuk-serbuk akibat dimakan rayap. 

Jumlah Uang yang Bisa Direkonstruksi

Dikutip dari kanal Regional Liputan6.com, wajah Samin dan istrinya, Sri Kadarwati terlihat semringah. Uang tabungan haji miliknya berhasil diselamatkan meski tak utuh seperti semula. Butuh waktu dua hari untuk merangkai sisa-sisa potongan kertas uang dimakan rayap.

Enam pegawai Bank Indonesia Solo ikut membantu merangkai dan merekontruksi serpihan potongan kertas uang yang hancur. Bahkan, pada 14 September 2022, para pegawai yang mendatangi kediaman Samin itu rela menyusun kertas uang hingga pukul 22.30 WIB.

Pada malam itu, jumlah uang yang bisa diselamatkan sebanyak Rp10.310.000 dan dimasukkan ke dalam kardus dengan segel Bank Indonesia. Sehari sebelumnya, jumlah uang yang berhasil dirangkai kembali berjumlah Rp9.910.000. Total potongan uang hancur yang berhasil disusun kembali berjumlah Rp20.220.000.

Setelah itu, Samin ditemani istrinya langsung menuju Kantor Bank Indonesia Solo untuk menukarkan uangnya. Mereka membawa tiga kardus, dua kardus berisi uang dimakan rayap yang telah berhasil disusun, satu kardus lainnya berisi sisa kertas uang yang tidak bisa dirangkai.

"Alhamdulillah akhirnya uangnya bisa diselamatkan dan ditukarkan ke Bank Indonesia," kata dia lega. 

Syarat Penukaran

Kedatangan pasangan suami istri disambut langsung Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo, Nugroho Joko Prastowo. Bank Indonesia sudah menyiapkan uang emisi tahun 2022 untuk penukaran uang yang berhasil direkontruksi.

"Potongan-potongan kertas uang tadi yang memenuhi syarat 2/3 dari luasan lembaran itu sebanyak Rp20.220.000," sebut Joko di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo, 15 September 2022. 

Usai penukaran itu, Samin berpesan pada masyarakat untuk tidak meniru cara menabung yang dilakukannya dengan celengan di rumah. Selain tidak aman, menabung dengan cara itu ternyata rawan dimakan rayap seperti tabungan haji miliknya.

"Mari cintai uang dengan menabung seperti saya tapi tidak di rumah. Jangan sampai menyesal seperti saya karena uang tabungannya dimakan rayap," ujar dia.

Uang tabungan itu salah satunya berasal dari hasil istrinya berjualan di kantin sekolah. Rencananya, uang tabungan tersebut akan digunakan untuk menunaikan ibadah haji bersama istri dan dua anaknya. Uang di dalam celengan yang rusak akibat rayap diperkirakan sekitar Rp50 juta. Sedangkan, uang yang disimpan dalam celengan lain sebesar Rp49,8 juta dalam kondisi aman.

  

Infografis Rangkaian Puncak Ibadah Haji 2023 dan Pergerakan Jemaah Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Rangkaian Puncak Ibadah Haji 2023 dan Pergerakan Jemaah Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya