Mengintip Propek Properti Jakarta Timur Jika LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Sudah Beroperasi

Berdasarkan data Rumah.com Indonesia Property Market Report Q2 2023, Jakarta Timur mencatat median harga (m²) hunian terendah di wilayah DKI Jakarta yaitu sebesar Rp 18 juta sehingga menjadikan area ini sangat prospektif.

oleh Arthur Gideon diperbarui 30 Jul 2023, 06:00 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2023, 06:00 WIB
Depo Kereta LRT
Jajaran rangkaian kereta LRT Jabodebek terpakir di area stabling di depo LRT Jabodebek, Jati Mulya, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (6/7/2023). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Segera beroperasinya sarana transportasi publik baru Light Rail Transit (LRT Jabodebek) dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) pada pertengahan Agustus 2023, membawa dampak langsung pada pasar properti yang dipasarkan di sepanjang lintasannya khususnya di area Jakarta Timur.

Country Manager Rumah.com Marine Novita menjelaskan, proyek infrastruktur transportasi menjadi daya tarik bagi konsumen, khususnya transportasi umum yang menghubungkan kawasan hunian dengan pusat kota. Kehadiran LRT Jabodebek dan KCJB menjadi berkah bagi area hunian yang dilintasi sarana transportasi umum tersebut.

"Salah satu area yang prospektif di lintasan LRT Jabodebek dan KCJB adalah perkembangan ke arah Timur dan Selatan dari Jakarta. Berdasarkan data Rumah.com Indonesia Property Market Report Q2 2023, Jakarta Timur mencatat median harga (m²) hunian terendah di wilayah DKI Jakarta yaitu sebesar Rp 18 juta sehingga menjadikan area ini sangat prospektif bagi mereka yang akan membeli hunian di wilayah DKI Jakarta," jelas Marine dalam keterangan tertulis,Minggu (30/7/2023).

Menurut data Rumah.com Indonesia Property Market Report, dibandingkan wilayah DKI Jakarta lainnya, area Jakarta Timur memang mencatat median harga (m²) hunian terendah selama ini.

Pada Q1 2018, tercatat median harga (m²) masih di angka Rp 13,93 juta, sementara wilayah lainnya di DKI Jakarta sudah di atas angka Rp 20 juta. Terakhir pada Q1 2023 median harga (m²) sebesar Rp 18 juta yang merupakan kenaikan tipis 0,3 persen secara kuartalan, dan naik 4,9 persen secara tahunan.

Data Rumah.com Indonesia Property Market Report tersebut memiliki akurasi yang cukup tinggi untuk mengetahui dinamika yang terjadi di pasar properti di Indonesia, karena merupakan hasil analisis DataSense by PropertyGuru for Business dari 700.000 listing properti dari seluruh Indonesia, dengan lebih dari 17 juta halaman yang dikunjungi setiap bulan dan diakses oleh lebih dari 5,5 juta pencari properti setiap bulannya.

Sementara itu jika dirinci, median harga (m²) rumah tapak di Jakarta Timur tercatat sebesar Rp 18,18 juta pada Q1 2023, atau naik tipis 0,3 persen secara kuartalan dan naik 4,9 persen secara tahunan.

Sedangkan median harga (m²) apartemen di Jakarta Timur tercatat sebesar Rp 16,25 juta pada Q1 2023, atau turun 1,8 persen secara kuartalan dan naik 1,5 persen secara tahunan.

 

Pasokan

Depo Kereta LRT
Depo LRT Jabodebek ini bersisian dengan jalan tol Japek. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Marine menguraikan bahwa dari sisi suplai, indeks suplai hunian Jakarta Timur pada Q1 2023 naik sebesar 1,8 persen secara kuartalan namun secara tahunan justru mengalami penurunan tipis sebesar 1,0 persen. Jika dirinci lagi, indeks suplai rumah tapak Jakarta Timur pada Q1 2023 naik sebesar 2,2 persen secara kuartalan namun secara tahunan turun sebesar 1,3 persen.

"Sedangkan indeks suplai apartemen Jakarta Timur pada Q1 2023 turun sebesar 6,8 persen secara kuartalan namun secara tahunan naik sebesar 4,3 persen. Penurunan suplai apartemen di Jakarta Timur juga seiring dengan rendahnya permintaan apartemen area Jakarta Timur di mana hanya sebesar 5 persen dari keseluruhan permintaan apartemen di DKI Jakarta menurut DataSense by PropertyGuru for Business," kata Marine.

LRT Jabodebek lintas Cibubur akan memiliki 6 stasiun di area Jakarta Timur yaitu Stasiun LRT Cikoko, Stasiun LRT Ciliwung, Stasiun LRT Cawang, Stasiun LRT TMII, Stasiun LRT Kampung Rambutan, dan Stasiun LRT Ciracas. Sedangkan LRT Jabodebek lintas Bekasi memiliki 4 stasiun di area Jakarta Timur yaitu Stasiun LRT Cikoko, Stasiun LRT Ciliwung, Stasiun LRT Cawang, dan Stasiun LRT Halim.

 

TOD

Depo Kereta LRT
Depo LRT Jabodebek Jatimulya mempunyai luas 10,5 H memiliki fasilitas area Kai building, Light Maintenance, Maneuver Track, Stabling, OCC Building,Heavy Maintenance. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sarana transportasi umum LRT Jabodebek yang ditargetkan akan beroperasi resmi pada bulan Agustus 2023 ini akan berimbas langsung pada proyek properti yang dipasarkan di sekitar stasiun maupun lintasan transportasi publik lainnya. Salah satunya adalah LRT City, proyek transit oriented development (TOD) yang dikembangkan oleh PT Adhi Commuter Property Tbk (ADCP), merupakan anak usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk, perusahaan BUMN yang membangun LRT Jabodebek.

Salah satu proyek TOD yang terkoneksi langsung dengan LRT Jabodebek adalah LRT City MTH yang memiliki skybridge sepanjang 17 meter untuk menghubungkan area komersial LRT City MTH dengan Stasiun LRT Ciliwung.

Kawasan LRT City seperti ini akan menjadi solusi bagi masyarakat dan menjadi peradaban baru khususnya untuk kawasan perkotaan dan masyarakat urban seperti halnya di kota-kota besar dunia lainnya.

LRT Jabodebek diperkirakan akan bisa mendorong pengembangan properti di area sebelah Timur dan Selatan Jakarta. Hal ini mengingat Presiden Joko Widodo sudah mengamanatkan kepada Kementerian Perhubungan untuk melanjutkan pembangunan LRT Jabodebek lintas Cibubur akan diperpanjang sampai Kabupaten Bogor dan LRT Jabodebek lintas Bekasi akan diperpanjang sampai Kabupaten Karawang.

Saat ini Kementerian Perhubungan sedang melakukan feasibility study (FS) dan design engineering detail (DED).

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya