Liputan6.com, Jakarta Menjelang uji coba operasional KA Cepat relasi Jakarta-Bandung hingga kini pembangunan prasarana Kereta Cepat Jakarta Bandung menunjukkan progres yang signifikan. Progres konstruksi saat ini mencapai 95,57 persen per Juli 2023.
"Progres saat ini 95 persenan secara fisik tahapan final uji coba sertifikasi Kemenhub, itu bener-bener kita bisa mendapatkan hasil terbaik," kata Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi saat ditemui di kantor KCIC Halim, Sabtu (12/8/2023).
Baca Juga
Adapun untuk pembangunan Stasiun Halim sudah mencapai 98 persen, Karawang mencapai 98,14 persen, Padalarang mencapai 67,51 persen, dan Tegalluar mencapai 99,82 persen.
Advertisement
"Saat ini progres stasiun Halim di angka 97-98 persen sudah mencapai tahap final, kerapian dan poin penting setelah progres konstruksi Stasiun adalah aksesibilitas," ujarnya.
Disisi lain, Dwiyana mengungkapkan, sejumlah persiapan juga dilakukan seperti uji coba KA Cepat dengan kecepatan hingga 350 km/h, sertifikasi sarana dan prasarana dengan Kementerian Perhubungan untuk mendapatkan izin operasi.
Secara bertahap KCIC juga sedang mempersiapkan berbagai perlengkapan di area stasiun untuk pelayanan dan kenyamanan kepada para penumpang. Melalui sejumlah persiapan yang dilakukan diberbagai sisi diharapkan uji coba dengan penumpang tak berbayar yang akan mulai dilakukan pada awal September dapat berjalan lancar.
Stasiun Kereta Cepat
Adapun terkait akses, KCIC telah mempersiapkan akses area Stasiun KA Cepat yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat di Jakarta dan sekitarnya.
Penyediaan akses tersebut dapat dilakukan melalui dukungan besar dari pemerintah pusat, daerah, BUMN, swasta, dan para operator transportasi untuk mewujudkan aksesibilitas dan integrasi antar moda yang baik bagi penumpang Kereta Cepat.
Mudah Dijangkau Masyarakat
Seperti Stasiun Halim yang akan mudah dijangkau oleh masyarakat melalui berbagai akses, yang saat ini sedang dalam tahap penyelesaian pembangunan.
"Sejumlah kerjasama dengan berbagai operator juga dijalin agar berbagai moda transportasi dapat menjangkau Stasiun Halim," ujarnya.
Stasiun Halim akan memiliki konektivitas dengan Jalan Raya melalui akses dari Jl DI Panjaitan, Exit Tol km 1+850 Tol Jakarta - Cikampek, LRT Jabodebek hingga nantinya BRT Transjakarta, BRT JR Connexion, Shuttle dari bandara halim, Microtrans, dan taksi konvesional maupun online.
"Masyarakat Jakarta dan sekitarnya diharapkan bisa dengan mudah menjangkau Stasiun KA Cepat Halim. Karena itu kami berusaha untuk menyediakan berbagai akses yang strategis untuk memenuhi kebutuhan tersebut," pungkasnya.
Advertisement
Tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung Kelas II Rp 250 Ribu, Sudah Diskon Selama 3 Tahun
Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi buka suara terkait besaran tarif yang dipungut untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Dwiyana mengatakan, pihaknya telah mengusulkan kepada Kementerian Perhubungan terkait tarif tersebut. Sejauh ini disepakati bahwa tarif KCJB dihargai Rp 250 ribu untuk kelas II. Tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung. sudah didiskon dan akan berlangsung selama 3 tahun.
"Tarif kita juga sudah usulkan ke Kementerian Perhubungan seperti yang pernah kami sampaikan, 3 tahun ini kita usulkan untuk ada diskon tarif Rp250.000," kata Dwiyana saat ditemui di kantor KCIC Halim, Sabtu (12/8/2023).
Menurut dia, pihak KCIC sengaja memberikan diskon selama 3 tahun untuk tarif Rp 250 ribu, guna menarik minat masyarakat.
"(Tarifnya) sama dengan kereta api Argo Parahyangan biar penumpang semakin mudah memilih apakah pakai kereta cepat, mereka yang ingin cepat, kemudian jadwalnya juga sesuai, lokasi tujuannya juga sesuai dengan silakan menggunakan kereta cepat," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, dalam penjualan tiket KCJB juga dibagi menjadi 3 kategori. Pertama, kategori VIP paling mahal Rp 500 ribu ke atas. Kategori kedua, First Class kisaran Rp 400 ribu, dan kategori ketiga adalah Second Class di kisaran Rp 250 – 300 ribu.
Dwiyana menegaskan, untuk VIP dan kelas lain tidak diberikan diskon. Artinya, diskon hanya di khususkan untuk kelas II saja.
"Kita harapkan itu kelas II. Sementara kita usulkan 3 tahun (diskonnya). Kelas VIP kan itu segmented tidak perlu dikasih diskon," ujarnya.
Adapun menjelang uji coba operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung., progres kontruksi secara keseluruhan saat ini telah mencapai 95,57 persen. "Progres saat ini 95 persenan secara fisik tahapan final uji coba sertifikasi Kemenhub itu bener-bener kita bisa mendapatkan hasil terbaik," pungkasnya.
Ini Ragam Akses Transportasi Menuju Stasiun Kereta Cepat Halim
Menjelang uji coba pra operasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang akan berlangsung mulai awal September 2023, KCIC berkomitmen untuk menyiapkan akses menuju area Stasiun Kereta Cepat yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat di Jakarta dan sekitarnya.
Penyediaan akses tersebut dapat dilakukan melalui dukungan besar dari pemerintah pusat, daerah, BUMN, swasta, dan para operator transportasi untuk mewujudkan aksesibilitas dan integrasi antar moda yang baik bagi penumpang Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Seperti Stasiun Halim yang akan mudah dijangkau oleh masyarakat melalui berbagai akses yang saat ini sedang dalam tahap penyelesaian pembangunan. Sejumlah kerjasama dengan berbagai operator juga dijalin agar berbagai moda transportasi dapat menjangkau Stasiun Halim.
Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi menjelaskan, Stasiun Halim akan memiliki konektivitas dengan Jalan Raya melalui akses dari Jl DI Panjaitan, Exit Tol km 1+850 Tol Jakarta - Cikampek, LRT Jabodebek hingga nantinya BRT Transjakarta, BRT JR Connexion, Shuttle dari bandara halim, Microtrans, dan taksi konvesional maupun online.
"Masyarakat Jakarta dan sekitarnya diharapkan bisa dengan mudah menjangkau Stasiun KA Cepat Halim. Karena itu kami berusaha untuk menyediakan berbagai akses yang strategis untuk memenuhi kebutuhan tersebut," ujar Dwiyana saat ditemui di kantor KCIC Halim, Sabtu (12/8/2023).
Advertisement