Momentum Hari Kemerdekaan ke-78, Mentan SYL Dorong Kekuatan Pangan Maju dan Mandiri

Kementan menyelenggarakan berbagai macam lomba dalam menyambut dan memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke 78 Republik Indonesia.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 14 Agu 2023, 19:40 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2023, 19:39 WIB
Momentum Hari Kemerdekaan ke-78 RI, Mentan SYL Dorong Kekuatan Pangan Secara Mandiri
Mentan SYL dalam acara Lomba Cipta Menu Berbahan Dasar Tepung Non Gandum yang diselenggarakan di halaman Kantor Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Jakarta, Senin (14/8/2023).

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pertanian (Kementan) menyelenggarakan berbagai macam lomba dalam menyambut dan memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke 78 Republik Indonesia sekaligus meningkatkan semangat dalam membangun pertanian yang tangguh dan modern sehingga ketergantungan terhadap komoditas impor berkurang bahkan berdaulat pangan. Salah satunya lomba cipta menu berbahan dasar tepung non gandum.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke 78 Republik Indonesia, pertanian harus menjadi bagian dari membangun komitmen menjaga bangsa atas ketersediaan pangan.

"Idealisme dengan rakitan Hari Proklamasi harus terimplementasi dengan langkah-langkah yang pasti bagi Kementerian Pertanian terhadap kesediaan pangan, khususnya pangan lokal kita harus dibangkitkan, pengganti pangan impor,” kata dikatakan Mentan SYL dalam acara Lomba Cipta Menu Berbahan Dasar Tepung Non Gandum yang diselenggarakan di halaman Kantor Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Jakarta, Senin (14/8/2023).

Momentum Hari Kemerdekaan ke-78 RI, Mentan SYL Dorong Kekuatan Pangan Maju dan Mandiri
Mentan SYL dalam acara Lomba Cipta Menu Berbahan Dasar Tepung Non Gandum yang diselenggarakan di halaman Kantor Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Jakarta, Senin (14/8/2023).

Mentan menjelaskan tujuan penyelenggaran lomba cipta menu ini tidak saja meningkatkan upaya penyediaan pangan saja, tapi juga untuk membangun semangat dan menghadirkan konsep-konsep baru untuk mempersiapkan pangan yang menjadi kebutuhan masyarakat.

Menurutnya, hal yang paling penting untuk dilakukan di tengah ancaman perubahan iklim ekstrim yang menyebabkan El Nino adalah mempersiapkan pangan yang menjadi kebutuhan masyarakat.

“Tidak saja pangan yang tersedia, tapi bagaimana kita belajar untuk belajar mempersiapkan pangan yang menjadi kebutuhan kita karena itu menjadi hal penting. Salah satunya kita selama ini terlalu banyak impor gandum dan kedelai sehingga langkah berikutnya harus dipersiapkan oleh kita semua, oleh bangsa ini membuat kekuatan pangan secara mandiri,” terangnya.

Mentan menegaskan pertanian Maju, Mandiri dan Modern adalah bagian dari tagline yang harus terimplementasi dalam kehidupan bangsa ke depan.

"Dan itu yang dilakukan Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan hari ini,” sambung Mentan SYL.

Tingkatkan Produksi Pangan Lokal

Momentum Hari Kemerdekaan ke-78 RI, Mentan SYL Dorong Kekuatan Pangan Maju dan Mandiri
Mentan SYL dalam acara Lomba Cipta Menu Berbahan Dasar Tepung Non Gandum yang diselenggarakan di halaman Kantor Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Jakarta, Senin (14/8/2023).

Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menambahkan Peringatan HUT ke 78 RI adalah momentum emas bagi pertanian untuk membangkit semangat dan memperkuat kolaborasi dengan semua pihak dalam membangun pertanian yang tangguh dengan mengoptimalkan pangan lokal, yang kualitasnya jauh lebih bagus dibanding pangan impor. Penyediaan pangan lokal seperti sorgum, bisa melepaskan Indonesia dari ketergantungan impor gandum.

“Sesuai arahan Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, setidaknya ada dua langkah yang dilakukan untuk menghadapi ancaman krisis pangan dunia yakni memantapkan kapasitas produksi tanaman pangan lokal dan juga melakukan diversifikasi produksi dan konsumsinya. Jepang dan Korea itu karena cinta produksi lokalnya. Jadi, jangan membeli produk pangan impor, tapi beli lah produk pangan yang dihasilkan petani kita sendiri,” ujarnya.

“Upaya hilirisasi pun perlu dipertajam dengan penguatan industri pengolahan dan pemasaran. Kita tidak boleh lengah dalam melihat kemampuan produksi yang melimpah. Untuk itu kami selenggarakan lomba cipta menu untuk membangkitkan semangat mencintai pangan lokal dan membangun konsep baru pengembangan pangan lokal. Pangan lokal bangkit, penyediaan pangan kita tentunya semakin kuat dan negara kita bisa berdaulat pangan,” imbuh Suwandi.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya