Buka Pintu Kolaborasi, Luhut Tak Ingin Indonesia Sustainibility Forum Cuma Wacana

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menagih janji langkah konkret dalam upaya mengatasi perubahan iklim kedepan. Langkah itu dinilai perlu dilakukan sesegera mungkin.

oleh Septian Deny diperbarui 07 Sep 2023, 11:00 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2023, 11:00 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut krisis iklim merugikan perekonomian dunia hingga US$ 23 triliun pada tahun 2050 (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut krisis iklim merugikan perekonomian dunia hingga US$ 23 triliun pada tahun 2050 (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty).

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, membuka pintu kolaborasi antara Indonesia dengan mitra luar dalam menangani masalah perubahan iklim. Kesempatan ini turut digalakan dalam Indonesia Sustainability Forum (ISF) yang digelar di Park Hyatt Jakarta, Kamis (7/9/2023).

"Indonesia membuka diri untuk bekerjasama terkait tantangan keberlanjutan global. Kita akan mendiskusikan banyak topik terkait tantangan keberlanjutan selama dua hari forum," ujar Menko Luhut. 

Luhut memaparkan, selama dua hari penyelenggaraan OSF, akan ada 10 sidang paripurna dan 14 sesi tematik yang membicarakan empat pilar pertumbuhan berkelanjutan. 

Pertama, menekan dampak emisi gas rumah kaca sekaligus limbah dari aktivitas ekonomi. Kedua, melestarikan keanekaragaman hayati dan ekosistem guna membuat bumi jadi tempat yang aman untuk ditinggali. 

"Ketiga, memulai dan meningkatkan ekonomi hijau dengan membangun gedung hijau baru dan beralih ke praktik lebih berkelanjutan. Terakhir, mengerahkan teknologi finansial, sumber daya manusia, dan penggerak lainnya untuk mempercepat pertumbuhan berkelanjutan," tuturnya. 

Sehingga, ia berharap dalam dua hari penyelenggaraan ISF ke depan bakal menghasilkan diskusi yang produktif di antara para pemimpin dan stakeholder kunci.  

Namun, Menko Luhut tak ingin segala perbincangan dalam Indonesia Sustainibility Forum hanya sekadar omongan belaka, tanpa aksi nyata. 

"Tapi pesan saya lagi, let's do something, dan jangan hanya berdiskusi di sini, karena saya sudah banyak mengikuti diskusi. Tapi yang satu ini (ISF) saya janjikan kepada Anda, Indonesia bakal memberikan sesuatu, buktikan pada dunia bahwa kita memang peduli," tegasnya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Indonesia Sustainability Forum 2023, Luhut Tagih Janji Langkah Konkret Atasi Perubahan Iklim

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membuka Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2023 di Park Hyatt, Jakarta, Kamis (7/9/2023). (Arief/Liputan6.com)
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membuka Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2023 di Park Hyatt, Jakarta, Kamis (7/9/2023). (Arief/Liputan6.com)

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menagih janji langkah konkret dalam upaya mengatasi perubahan iklim kedepan. Langkah itu dinilai perlu dilakukan sesegera mungkin.

Menko Luhut menyampaikan, perubahan iklim dan krisis iklim terbukti membawa dampak buruk bagi seluruh kawasan di lingkup global. Maka, saat ini dinilai jadi waktu penting untuk menentukan langkah mengatasi dampak perubahan iklim.

"Kita berada pada masa yang sangat penting dalam sejarah, ketika tindakan atau kelambanan kita akan menentukan kesejahteraan generasi mendatang," ujar dia saat membuka Indonesia Sustainability Forum 2023 di Park Hyatt, Jakarta, Kamis (7/9/2023).

Menko Luhut menilai, upaya mengatasi krisis iklim bukan langkah individu atau negara tertentu saja. Tapi diperlukan setiap lapisan masyarakat untuk berkolaborasi.

"Setiap orang perlu mengambil tindakan dan bertindak untuk menyelamatkan masa depan dari perubahan iklim," kata dia.

Dia menegaskan, secara global, telah banyak janji-janji atau komitmen dalam menangani dampak perubahan iklim. Tapi, dia menyoroti perlu adanya langkah konkret yang diambil saat ini.

"Secara global, banyak hal telah dituangkan di atas kertas. Namun, kolaborasi internasional yang konkrit, dengan kecepatan dan skala besar, sangat dibutuhkan," tegasnya.

 


Krisis Iklim Rugikan Dunia USD 23 Triliun

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang besar (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang besar (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty).

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap besarnya kerugian dunia akibat krisis iklim. Angkanya diprediksi mencapai USD 23 Triliun.

Hal ini disampaikan Menko Luhut ketika membuka Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2023. Tak cuma kerugian secara ekonomi, Menko Luhut mencatat ada kerugian lainnya dari adanya krisis iklim ini.

"Krisis iklim merugikan perekonomian global sebesar USD 23 triliun pada tahun 2050 dengan sekitar 3 juta kematian setiap tahunnya," kata dia dalam sambutannya di ISF 2023, Park Hyatt, Jakarta, Kamis (7/9/2023).

 

 


Masalah Utama

Ilustrasi perubahan iklim
Ilustrasi perubahan iklim (AFP)

Dia memandang kalau krisis iklim menjadi masalah utama bagi generasi saat ini. Menko Luhut mengatakan, bumi kini semakin layak dihuni dengan jumlah yang memecahkan rekor dan skala bencana yang merusak.

"Pada bulan Juli 2023 terjadi suhu rata-rata global tertinggi dalam sejarah, dengan 1,5 derajat Celcius lebih hangat dibandingkan rata-rata pada masa pra-industri," ungkapnya.

"Sebagai pengganda ancaman, krisis iklim berdampak pada ketahanan pangan, pembangunan daerah pedesaan, dan kemiskinan," sambung Menko Luhut.

 


Agenda Menarik ISF 2023

ISF LOGO
ISF LOGO

Diberitakan sebelumnya, Forum internasional soal keberlanjutan, Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2023 resmi dimulai 7 September 2023, besok. Ajang ini akan menghadirkan topik mulai dari energi hingga pertumbuhan keberlanjutan.

Pada hari pertama Indonesia Sustainability Forum 2023 yang berlangsung besok, ada topik mengenai penguatan pertambangan mineral yang berkelanjutan. Forum di hari pertama mengambil tema Sustainable Mining of Critical minerals to Bolster Decarbonization. Ini jadi bahasan dalam panel 2 di hari pertama ISF 2023.

Ada sejumlah petinggi Kementerian ESDM hingga petinggi perusahaan sektor energi yang akan membahas topik tersebut. Diantaranya, Staf Khusus Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batubara, Kementerian ESDM, Irwandy Arif.

Kemudian, ada CEO Vale Indonesia, Febriany Eddy, SVP Geoengineering Freeport Indonesia Ardhin Yuniar, hingga VP International Government Affairs Ford of Europe Matt Godlewski, dan CEO BloombergNEF Jon Moore.

Infografis Journal
Infografis Journal Dunia Kepanasan, Akibat Perubahan Iklim Ekstrem?. (Liputan6.com/Tri Yasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya