Liputan6.com, Jakarta - Di Indonesia, terdapat sepuluh lokasi yang berpotensi menjadi tempat dilakukannya Carbon Capture and Storage (CCS) atau teknologi penyimpanan karbon. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto.
“Perekonomian Indonesia masih tumbuh ditambah dengan besarnya jumlah minyak dan gas. CCS di masa depan akan memerlukan kolaborasi dalam menghadapi tantangan khususnya di sektor teknologi dan ekonomi untuk meningkatkan nilai tambah,” kata Dwi Soetjipto dalam acara Forum IICCS 2023 di Hotel Mulia, Jakarta, seperti ditulis Selasa (12/9/2023).
Baca Juga
Lokasi pertama berada di Sumatera Selatan dengan potensi penyimpanan 229 juta ton CO2 depleted oil gas dan 7.650 juta CO2 di lapisan saline aquafier.
Advertisement
Lokasi kedua berada di Kalimantan Timur dengan potensi penyimpanan 139,5 juta ton CO2 depleted oil gas, kemudian di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan yang masing- masing memiliki potensi penyimpanan 10 juta ton CO2 depleted oil gas.
Kemudian ada Sulawesi Tengah dengan potensi penyimpanan 19 juta ton CO2 depleted oil gas, dan Sumatera Tengah yang memiliki potensi penyimpanan 229 juta ton CO2 depleted oil gas.
Berlanjut di wilayah Jawa, Jawa Barat memiliki penyimpanan 401,9 juta ton CO2 depleted oil gas dan 2.029 juta CO2 di lapisan saline aquafier dan Jawa Timur memiliki penyimpanan 110 juta ton CO2 depleted oil gas.
SKK Migas juga mencatat, Papua Barat memiliki potensi penyimpanan 550,7 juta ton CO2 depleted oil gas dan di Masela terdapat potensi penyimpanan 70 juta ton CO2 depleted oil gas.
IICCS Forum 2023 Dorong Kolaborasi Penyimpanan Karbon RI dengan Sektor Energi Global
Sebelumnya, International & Indonesia Carbon Capture and Storage Center (ICCSC) menggelar IICCS Forum 2023 pada Senin, 11 September 2023.
Dijadwalkan berlangsung hingga 12 September 2023, IICCS Forum 2023 merupakan kegiatan forum, eksibisi, dan short course yang mengumpulkan perusahaan dan penggiat di sektor energi untuk bersama-sama menemukan solusi yang dibutuhkan dalam pengembangan teknologi Penangkapan dan Penyimpanan Karbon atau Carbon Capture Storage (CCS).
CCS sendiri menjadi teknologi utama dalam mengatasi perubahan iklim global.
Dengan mengusung tema “Pioneering The Energy Landscape Decarbonization Future: Harnessing The Power of CCS Globally for A Cleaner Future and Economic Growth”, forum ini juga merupakan salah satu side events dari KTT ASEAN dan didukung oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia.
“International & Indonesia Carbon Capture Storage (CCS) Forum 2023 akan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang peran penting CCS dalam mengatasi perubahan iklim serta menciptakan masa depan yang lebih bersih, hijau, dan berkelanjutan. Tujuan diadakannya IICCS Forum ini, bukan hanya sampai pada diskusi, tetapi juga diharapkan mampu mendorong terjadinya kerjasama dari berbagai sektor dalam menemukan solusi yang dibutuhkan dalam penerapan CCS di ASEAN region, khususnya di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari sinergitas antara pemerintah, pelaku industri, serta masyarakat yang turut serta dalam forum ini ” kata Direktur Eksekutif ICCS Center, Dr. Belladona Troxylon Maulianda dalam keterangannya di Jakarta, Senin (11/9/2023).
Advertisement
Jadi Keharusan
Adapun ketua panitia pelaksana IICCS Forum 2023 Merry Marteighianti, mengatakan bahwa penerapan CCS bukan lagi merupakan pilihan, melainkan keharusan.
Dia menambahkan, CCS dapat membantu negara-negara mencapai tujuan pengurangan emisi karbon mereka sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Teknologi
Tidak hanya sampai pada diskusi, IICCS Forum 2023 juga akan menjadi wadah bagi perusahaan dan peneliti untuk menunjukkan perkembangan terbaru teknologi CCS.
Sementara dalam ekhibisinya, IICCS Forum menampilkan inovasi terkini dalam penangkapan dan penyimpanan karbon, proyek-proyek pionir yang telah berhasil, serta peluang investasi dalam sektor ini.
Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Jodi Mahardi menyampaikan bahwa pemerintah senantiasa memberikan dukungan bagi pengembangan CCS dalam mencapai masa depan yang lebih bersih dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Indonesia yang terdiri dari 17.000 kepulauan, memerlukan investasi yang besar untuk meningkatkan industri CCS dalam negeri. Pencapaian ini harus dilakukan dengan langkah-langkah strategis, terukur dan berkelanjutan.
Sebagai informasi, teknologi Penangkapan dan Penyimpanan Karbon (CCS) merupakan teknologi yang sangat efektif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca melalui penangkapan karbon dioksida (CO2) dari proses industri dan pembangkit listrik, lalu menyimpannya dengan aman di bawah tanah.
Advertisement