Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, optimis sistem pengadaan barang dan jasa Pemerintah Indonesia melalui e-catalog bisa setara dengan e-commerce asal Amerika Serikat Amazon.
Hal itu sejalan dengan upaya Pemerintah dalam mendorong digitalisasi terintegrasi, termasuk dalam sistem pengadaan barang dan jasa pemerintah.
Advertisement
Baca Juga
Luhut mencatat, saat ini pengadaan barang dan jasa pemerintah mencapai Rp 1.600 triliun, dan sekitar Rp 300 triliun berasal dari BUMN.
Advertisement
Â
"Karena tadi dengan digitalisasi, di mana banyak yang tidak sadar Rp 1.600 triliun government procurements atau Rp 1.400 triliun yang kita dan pemerintah menanam, Rp 300 triliun dari BUMN itu akan bertahap kita digitalkan semua seperti Amazon, jadi e-catalog," kata Luhut dalam acara Marine Spatial Planning & Services Expo 2023 di Jakarta, Selasa (19/9/2023).
Lebih lanjut, Luhut mengatakan digitalisasi dalam pengadaan pemerintah melalui e-catalog baru mencapai 30 persen. Maka Pemerintah menargetkan proses digitalisasi tersebut bisa ditingkatkan menjadi 85 persen atau lebih pada tahun ini.
"Tahun lalu kita sudah bikin 30 persen, tahun ini akan kita bikin menjadi 85 persen atau lebih," ujarnya.
Tekan Kasus Korupsi
Menurut Luhut, digitalisasi yang diterapkan pda pengadaan barang dan jasa dalam negeri diyakini akan mampu mendorong terciptanya lapangan kerja, UMKM, hingga mampu menurunkan tingkat kasus korupsi.
"Nah, ini yang terjadi akan menciptakan lapangan kerja, UMKM akan berdiri, lokal konten akan bagus, inovasi berkembang, dan korupsi pasti tertekan. Karena tidak ada lagi ada tender-tender, semua dia beli dari e-catalog," pungkas Luhut.Â
Luhut Dapat Tugas Baru Lagi dari Jokowi: Jadikan Indonesia Pusat Peradaban Maritim Dunia
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan, meyakini bahwa Indonesia bisa menjadi pusat peradaban maritim dunia.
"Kita juga ingin Indonesia menjadi pusat peradaban maritim dunia, dan itu sangat dimungkinkan," kata Luhut dalam Marine Spatial Planning and Expo Service 2023, di Pullman Central Park, Jakarta, Selasa (19/9/2023).
Hal itu terlihat dari potensi maritim Indonesia, dimana secara geografis, hampir 75 persen wilayah Indonesia merupakan lautan. Menurut Luhut, Indonesia memiliki potensi kelautan yang kaya.
"Nah, kalau kita lihat itu Indonesia ini 75 persen laut, kita selalu mengatakan darat-darat-darat, padahal kita nenek moyangku adalah pelaut. Kita tidak pernah implementasikan itu," ujarnya.
Dapat Perintah dari Jokowi
Oleh karena itu, kata Luhut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan dirinya untuk membuat rencana strategis mengenai kelautan Indonesia, guna meningkatkan produktivitas kelautan nasional.
"Pak Jokowi, itu menekankan itu dan merintahkan saya untuk tadi membuat apa namanya, rencana strategis mengenai kelautan kita," katanya.
Â
Advertisement
Potensi Maritim Indonesia
Adapun Luhut membeberkan beberapa potensi maritim Indonesia yang perlu dimaksimalkan, diantaranya potensi budidaya di laut itu bisa mencapai 50 ton per tahun.
Kemudian, terdapat potensi produksi lestari perikanan sebanyak 12 ton per tahun yang bisa ditangkap, potensi blue carbon dan energi baru terbarukan, selain itu 45 persen perdagangan barang di dunia dikapalkan melalui laut Indonesia.
"Kita lihat juga, 45 persen perdagangan dunia itu melalui laut, dan sebagian besar, hampir 45 persen itu melalui laut di Indonesia. Tapi kita nggak tahu bahwa kita itu sakti," ujarnya.
Â