BPS: Produksi Beras Nasional 2023 Turun 2 Persen Imbas El Nino

Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan produksi beras tahun 2023 mencapai 30,90 juta ton atau turun sebesar 2,05 persen dampak dari El Nino

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 16 Okt 2023, 18:45 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2023, 18:45 WIB
Beras Bulog
Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan produksi beras tahun 2023 mencapai 30,90 juta ton atau turun sebesar 2,05 persen dampak dari El Nino (via: bulog.co.id)

Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan produksi beras tahun 2023 mencapai 30,90 juta ton atau turun sebesar 2,05 persen yang setara 650 ribu ton dampak fenomena El Nino.

"Produksi beras 2023 sebesar 30,90 juta ton atau turun 0,65 juta ton atau 2,05 persen dibandingkan tahun lalu," kata Pelaksana Tugas Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dikutip dari Antara, Senin (16/10/2023).

Amalia menjelaskan produksi beras sepanjang Januari sampai September 2023 mencapai 26,11 juta ton, turun 0,22 persen atau sebesar 600 ribu ton dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Sementara potensi produksi selama Oktober sampai Desember diperkirakan 4,78 juta ton atau turun 0,59 juta ton dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau turun 10,92 persen," ungkapnya.

Panen Padi Turun

Kekeringan panjang, kata Amalia, juga berdampak kepada penurunan luas panen padi Indonesia. Dia menjelaskan luas panen padi tahun 2023 diperkirakan mencapai 10,20 juta hektar, turun sebesar 0,26 juta hektar dibandingkan tahun lalu yang seluas 10,45 juta hektar.

"Penyumbang utama penurunan luas panen di 2023 diperkirakan karena penurunan luas panen beras di Jawa Barat Sulawesi Selatan dan Jawa Tengah yang memang ketiga provinsi itu adalah lumbung padi nasional," ucap Amalia.

 

Defisit Capai 1,4 Juta Ton

Ilustrasi pendistribusian beras Bulog ke masyarakat penerima manfaat (Istimewa)
Ilustrasi pendistribusian beras Bulog ke masyarakat penerima manfaat (Istimewa)

Lebih lanjut, dia menerangkan potensi defisit produksi beras semakin melebar hingga akhir tahun 2023 dan diperkirakan defisit terbesar terjadi di bulan Desember yaitu minus 1,45 juta ton.

BPS menghitung estimasi defisit menggunakan metode Kerangka Sampel Area. Menurut perhitungan BPS, potensi defisit beras pada Oktober 2023 mencapai 500 ribu ton.

Defisit produksi beras diprediksi makin melebar pada bulan November 2023 menjadi 950 ribu ton beras, dan pada Desember potensi defisit dapat mencapai 1,45 juta ton beras.

"Potensi defisit produksi beras makin lebar hingga akhir 2023 dan di Desember mencapai minus 1,45 juta ton beras. Dengan hanya mempertimbangkan selisih antara perkiraan produksi domestik dan konsumsi ini saja produksi beras diperkirakan surplus 0,28 juta ton sepanjang tahun 2023," ungkap Amalia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya