Rambah Bisnis Hulu, Subholding Gas Pertamina Garap Lapangan Migas Lengo

Subholding Gas Pertamina mengembangkan Lapangan Gas Lengo yang berada di Perairan Jawa Timur melalui anak usahanya PT Kalimantan Jawa Gas (KJG). Hal ini menjadi pengembangan bisnis untuk menjaga ketahanan energi.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 24 Okt 2023, 20:50 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2023, 20:50 WIB
Ilustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta Subholding Gas Pertamina mengembangkan Lapangan Gas Lengo yang berada di Perairan Jawa Timur melalui anak usahanya PT Kalimantan Jawa Gas (KJG). Hal ini menjadi pengembangan bisnis untuk menjaga ketahanan energi.

Direktur KJG, R. Mohamad Edwin mengatakan, dalam pengembangan Lapangan Lengo KJG berkolaborasi dengan AWE (Satria) NZ Ltd, sebagai KKKS nonoperator berdasarkan upaya terbaik akan bekerjasama dengan Operator Bulu PSC.

Kerja sama ini merupakan bentuk dukungan KJG sebagai alternatif pengembangan Lapangan Lengo yang terletak di sekitar wilayah perairan Bulu, Jawa Timur.

"Kami merasa optimis bahwa kerja sama ini akan berkembang dan berjalan dengan lancar, dan berharap dapat terealisasikan segera," kata Edwin, Selasa (24/10/2023).

Menurut Edwin, KJG sebagai pihak yang memiliki pipa transmisi di Laut Jawa akan menyalurkan gas tersebut ke Onshore Receiving Facility (ORF) atau fasilitas penerima gas bumi milik KJG di Semarang. Kerja sama ini juga memberikan kesempatan kepada PGN Group untuk ikut serta dalam melakukan pengembangan lapangan gas tersebut.

"KJG sebagai perusahaan transportasi gas yang berpengalaman kurang lebih 10 tahun, sudah memiliki kapabilitas dalam mengelola serta mengoperasikan pipa gas," ujarnya.

Dengan semakin berkembangnya kerjasama bisnis ini, Edwin berharap agar kedepannya, akan semakin banyak perusahaan yang berkolaborasi dengan KJG, demi mendukung program penyediaan clean and sustainable energy, khususnya untuk daerah Semarang dan Jawa Tengah.

KJG sebagai perusahaan transportasi gas, memiliki dan mengoperasikan infrastruktur pengangkutan gas bumi pipa transmisi sepanjang ±200 KM berdiameter 14 inch. Pipa ini menghubungkan sumber gas dari Lapangan Kepodang Wilayah Kerja Muriah dengan fasilitas ORF milik KJG di Tambak Lorok, Semarang, Jawa Tengah.

 

Kebutuhan Gas

Ilustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Peran KJG saat ini adalah sebagai pengangkut kebutuhan gas ke sektor kelistrikan yang melayani PT Indonesia Power dan memenuhi kebutuhan gas untuk industri Jawa Tengah, dengan total penyaluran gas sebesar 10-25 BBTUD.

Selanjutnya, KJG ikut serta dalam memenuhi kebutuhan gas yang bersumber dari sumur gas Kepodang milik Saka Energi Muriah ke ORF KJG Tambak Lorok yang diutilisasi untuk memenuhi kebutuhan SPBG, distribusi PGN di sektor kelistrikan, industri, komersial, dan rumah tangga sebesar 12 MMSCFD.

Sejak tahun 2022 Pipa KJG juga menyalurkan gas ke SPBG di Jawa Tengah dan Jawa Timur sampai dengan 2024 dengan volume 4 MMSCF sesuai Kepmen ESDM No. 9K Tahun 2022. Sejalan dengan upaya Subholding Gas Grup Pertamina, KJG siap menjadi perusahaan yang melayani kebutuhan gas bumi sebagai energi transisi melalui berbagai layanan yang sedang maupun telah diupayakan ke seluruh pelanggan, stakeholder dan masyarakat.

 

Pipa BBM Sepanjang 81,5 Km dari Semarang ke Boyolali Dibangun

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) rilis laporan keuangan semester I 2022 pada Kamis, 22 September 2022 (Foto: PT Perusahaan Gas Negara Tbk/PGAS)
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) rilis laporan keuangan semester I 2022 pada Kamis, 22 September 2022 (Foto: PT Perusahaan Gas Negara Tbk/PGAS)

Sebelumnya, Subholding Pertamina berkolaborasi dalam memperkuat ketahanan energi di Jawa Tengah, dengan membangun pipa pemasok Bahan Bakar Minyak (BBM) dari Semarang hingga Boyolali.

Pembangunan pipa ditandai dengan pengelasan pertama Proyek Pipanisasi Minyak jalur Pengapon - Boyolali dari Integrated Terminal Semarang Group (Pengapon) ke Fuel Terminal Boyolali, dilakukan oleh Subholding Gas Pertamina melalui Anak Perusahaan PT PGAS Solution (PGN Solution) bersama PT Pertamina Patra Niaga.

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Achmad Muchtasyar pembangunan pipa steel sepanjang ± 81,5 kilometer yang berdiameter 12 inch ini akan dimanfaatkan untuk kelangsungan energi di wilayah Jawa Tengah melaui penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) seperti Premium, Solar, Pertamax.

"Kolaborasi dengan Pertamina Patra Niaga sekaligus menjadi wujud sinergi antar Subholding Pertamina dan ini harus ditingkatkan kedepannya,” kata, Achmad, Sabtu (14/10/2023).

Menurut Achmad, dengan adanya pipa BBM yang dibangun PGN Solution turut mengakomodasi stok BBM yang aman untuk masyarakat Boyolali. Proyek pipa minyak ini adalah jalur pipa untuk menyalurkan produk BBM yang dapat menekan biaya distribusi dan merupakan upaya nyata implementasi Environmental Social Governance (ESG) dalam membantu mengurangi emisi karbon, dimana sebelumnya penyaluran BBM menggunakan kapal dan truk.

"Kami mengapresiasi PGN Solution yang telah melaksanakan capability dalam hal pembangunan kontruksi infrastruktur energi. Kehandalan pipa harap senantiasa diutamakan, lantaran pipa ini untuk memenuhi kebutuhan BBM di Boyolali," ujarnya.

Direktur Infrastruktur Pertamina Patra Niaga, Edward Adolf Kawi mengungkapkan, proyek Pipanisasi Pengapon Boyolali ini bermaksud memasang jalur pipa untuk dapat menyalurkan produk BBM, sehingga dapat menjaga ketahanan stok BBM dan mencegah potensi kegagalan suplai khususnya produk Gasoline di wilayah Jawa Tengah.

"Harapannya Pembangunan ini dapat berjalan lancar sehingga segera dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan Energi di wilayah Jawa Tengah,” imbuh Edward.

 

Pembangunan Pipa

20151028-PGN Siap Salurkan Gas Ke Sektor Industri
Petugas mengecek instalasi pipa metering regulating station PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk di PT Lion Metal Works di Jakarta, (28/10/2015). Sektor Industri kini mulai mengkonversi dari bahan bakar minyak ke gas alam. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sabaruddin Direktur Utama PGN Solution menambahkan, pembangunan pipa dari Pengapon ke Boyolali ini akan melintasi beberapa wilayah diantaranya Kabupaten Semarang, Mranggen hingga Kedoya Semarang.

“PGN Solution akan berkomitmen mendukung Pertamina Patra Niaga dalam suplai energi di Jawa Tengah dengan membangun infrastruktur pipa yang diharapkan berjalan on time, on budget, dan on quality serta memenuhi aspek-aspek safety, sosial, dan keberlangsungan lingkungan,” tambah Sabaruddin.

Dalam Pembangunan pipa ini selain aspek engineering dan teknis yang harus dipersiapkan, PGN Solution juga fokus terhadap aspek sosial dan perizinan melalui koordinasi dengan para stakeholder lainnya pada wilayah-wilayah yang menjadi lintasan Pembangunan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya