Di Depan Prabowo, Mendag Beberkan Dampak Krisis Geopolitik ke Perdagangan Indonesia

Mendag Zulkifli Hasan mengatakan, Indonesia sebagai negara nonblok tetap mencoba mengambil kesempatan yang ada. bagi Indonesia semua negara adalah teman dan terbuka untuk saling kerja sama untuk saling memberi keuntungan, kemajuan dan kebaikan.

oleh Elza Hayarana Sahira diperbarui 02 Nov 2023, 15:10 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2023, 15:10 WIB
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan dalam acara Simposium Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Kamis (2/11/2023). (Foto: Humas Kemendag)
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan dalam acara Simposium Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Kamis (2/11/2023). (Foto: Humas Kemendag)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menjadi pembicara dalam simposium yang diadakan oleh Kementerian Pertahanan (Kemenhan) pada hari ini. Di hadapan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan jajaran TNI, mendag berbicara soal pengaruh geopolitik global terhadap perdagangan Indonesia.

"Baru saja menyampaikan kepada simposium yang dilaksanakan oleh Kemenhan mengenai perkembangan pengaruh geopolitik, ekonomi, dan politik terhadap perdagangan dan masa depan kita," ungkap Zulkifli Hasan kepada wartawan di Kantor Kemenhan, pada Kamis (2/11/2023).

Dalam simposium yang mengambil tema 'Geopolitik dan Geostrategis Global serta Pengaruhnya terhadap Indonesia Tahun 2023' ini, Zulkifli Hasan mengatakan gejolak geopolitik seperti konflik antara Rusia dan Ukraina sangat berdampak pada terganggunya rantai pasokan.

Namun meskipun begitu, Indonesia sebagai negara nonblok tetap mencoba mengambil kesempatan yang ada. bagi Indonesia semua negara adalah teman dan terbuka untuk saling kerja sama untuk saling memberi keuntungan, kemajuan dan kebaikan.

"Buat Indonesia, semua adalah teman. Jadi mana yang win-win dan yang memberikan kerja sama saling menguntungkan untuk kemajuan kebaikan negara, ya tentu harus kita sambut dengan gembira," jelasnya.

Saat ini mitra dagang utama Indonesia terjadi pergeseran, yang awal mulanya didominasi oleh kawasan Barat kini beralih ke negara-negara Timur. Contohnya yakni, kawasan Asia Selatan, seperti India, Pakistan, dan Bangladesh yang menyumbang sebagian besar surplus perdagangan Indonesia.

"Nah, inilah yang saya gambarkan tadi di simposium ini sehingga kita bisa mengambil suatu kebijakan yang tepat," pungkasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Mendag Lepas Ekspor Produk Pinang Belah Lampung ke Arab Saudi

Mendag Zulkifli Hasan melepas komoditas unggulan Lampung yaitu produk pinang belah yang akan diekspor ke Jeddah, Arab Saudi.
Mendag Zulkifli Hasan melepas komoditas unggulan Lampung yaitu produk pinang belah yang akan diekspor ke Jeddah, Arab Saudi.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan RI (Mendag) Zulkifli Hasan mengunjungi Provinsi Lampung, Senin (30/10/2023). Dalam kunjungan ini, Mendag melepas komoditas unggulan Lampung yaitu produk pinang belah yang akan diekspor ke Jeddah, Arab Saudi.

Produk pinang ini berasal dari produksi Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM). Pelepasan ekspor pinang ini dilakukan di halaman Hotel Nusantara Syari’ah, Bandar Lampung.

“Hari ini kami mau melepas (ekspor) pinang ke Jeddah, Arab Saudi,” kata Zulhas dalam keterangannya, Senin (30/10/2023).

“Memang pinang ini salah satu komoditas Sumatera, khususnya. Saat ini di Sumatera sedang panen-panennya buah pinang,” lanjutnya.

Selanjutnya, Ketua Umum PAN ini turut memberi apresiasi atas upaya JATAM dalam mengekspor pinang belah ke Arab Saudi.

“Apresiasi setinggi-tingginya juga kami sampaikan kepada para pimpinan dan pengurus Muhammadiyah Provinsi Lampung karena telah giat membina dan melahirkan eksportir berbasis komunitas,” kata Zulhas.

“Bentuk usaha ini selalu efektif untuk mengatasi hambatan yang biasanya selalu dihadapi oleh eksportir baru, yaitu kapasitas produksi serta modal usaha, dikarenakan dapat diatasi dengan gotong royong dalam satu komunitas,” lanjutnya.

Zulkifli Hasan berharap, waktu ekspor bisa menjadi langkah awal untuk pengiriman di masa depan. Baik untuk produk sejenis maupun berbeda, maupun untuk negara tujuan ekspor lainnya.


Harapan Mendag

Lebih lanjut, Zulhas, sebagai warga asli Lampung, juga berharap kedepannya ekspor bisa berupa produk olahan. Sehingga hal ini dapat memberikan nilai tambah lebih bagi  petani dan eksportir.

“Semoga ekspor kali ini akan menginspirasi pelaku usaha lainnya di Lampung untuk terus melakukan ekspor sebagai bagian dari upaya kita bersama dalam pemulihan ekonomi nasional,” pungkasnya.

Untuk informasi, komunitas bentukan Muhammadiyah JATAM mengekspor pinang belah sebanyak 1 kontainer atau 18 ton ke Arab Saudi dengan nilai Rp 542 juta.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya