Pulau Jawa kontributor utama PDB Indonesia selama 50 Tahun, Wamenkeu Ungkap 2 Jurus Mengubahnya

Wamenkeu mengungkapkan ada 2 cara untuk meningkatkan kontribusi daerah lain tadi terhadap PDB Indonesia. Yakni, harus adanya ketersediaan transportasi dan energi.

oleh Arief Rahman H diperbarui 07 Nov 2023, 17:15 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2023, 17:15 WIB
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara  dalam Indonesia Human Capital Summit 2023, di Jakarta, Selasa (7/11/2023). (Arief/Liputan6.com)
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam Indonesia Human Capital Summit 2023, di Jakarta, Selasa (7/11/2023). (Arief/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengungkap, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia atau pertumbuhan ekonomi mayoritas masih berasal di dari Pulau Jawa. Dia pun mengungkap upaya agar wilayah lain bisa turut memaksimalkan kontribusi.

Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS) PDB Indonesia pada triwulan III-2023 tercatat sebesar Rp 5.296 triliun atas harga berlaku. Lalu, sebesar Rp 3.124,5 triliun atas harga konstan. Pulau Jawa berkontribusi sebesar 57,12 persen terhadap PDB nasional. Jika digabungkan dengan Bali, menjadi sekitar 60 persen.

"Sumatera itu 22 persen, Kalimantan sekitar 8 persen di 2023, Sulawesi 7 persen, Maluku-Papua sekitar 2,6 up to 3 persen dari PDB Indonesia. Dan ini bukan baru sekarang, 50 tahun yang lalu, 50 tahun seperti ini," bebernya dalam Indonesia Human Capital Summit 2023, di Jakarta, Selasa (7/11/2023).

Dia mengungkap, ada 2 cara untuk meningkatkan kontribusi daerah lain tadi terhadap PDB Indonesia. Yakni, harus adanya ketersediaan transportasi dan energi.

"Tentu ada 2 hal yang saya yakini ada sangat penting untuk membuat secara regional equity (kesetaraan) itu bisa kita perbaiki yaitu transportasi dan energi. Harus ada transportasi dan energi," katanya.

Dia mengatakan, dua aspek ini yang akan menjadi upaya jitu dalam mendorong pembangunan ekonomi nasional kedepannya. Alhasil, aspek inklusi ekonomi nantinya bisa tercipta.

"Dan ini yang akan meng-set seluruh gerakan kedepan dari pembangunan ekonomi Indonesia. Yang kita inginkan kalau ini tercipta maka akan menumbuhkan inklusi yang lebih baik," tegasnya.

 

Alokasi Uang Negara Genjot Kualitas SDM Indonesia

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara  dalam Indonesia Human Capital Summit 2023, di Jakarta, Selasa (7/11/2023). (Arief/Liputan6.com)
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam Indonesia Human Capital Summit 2023, di Jakarta, Selasa (7/11/2023). (Arief/Liputan6.com)

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengungkap besaran anggaran negara yang dialokasikan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Ini disebar melalui program ke 4 bidang, pendidikan, perlindungan sosial, infrastruktur, dan kesehatan.

Pada bidang pendidikan, dia mengatakan ada alokasi 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Secara nominal ada sebesar Rp 661 triliun untuk tahun 2024 mendatang.

"Rp 661 triliun untuk pendidikan ada yang dikerjakan Kementerian Pendidikan, ada yang dikerjakan kementerian yang lain, ada yang dikerjakan oleh pemerintah pusat ada yg dikirim ke pemda, masuk ke dalam dana alokasi khusus masuk dalam anggaran-anggaran seluruh pemerintah. Rp 661 triliun bukan angka yang kecil," jelasnya dalam Indonesia Human Capital Summit 2023, di Jakarta, Selasa (7/11/2023).

Sementara itu, pada anggaran perlindungan sosial, dialokasikan sekitar Rp 494 triliun untuk tahun anggaran 2024. Alokasi ini lebih tinggi dari tahun 2023.

 

Ditingkatkan Saat Pandemi

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara  dalam Indonesia Human Capital Summit 2023, di Jakarta, Selasa (7/11/2023). (Arief/Liputan6.com)
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam Indonesia Human Capital Summit 2023, di Jakarta, Selasa (7/11/2023). (Arief/Liputan6.com)

Dia mengatakan, pada pos anggaran ini, sempat ditingkatkan pada masa pandemi Covid-19 lalu. Tujuannya, untuk menjaga aktivitas ekonomi dan daya beli masyarakat.

"Kalau kegiatan ekonomi semua berhenti, masyarakat konsumsi berhenti, investasinya berhenti, ekspor-impor berhenti pada periode covid, ya bahaya, yang harus meng-handle ekonomi dan menggendong perekonomian itu ya anggaran negara," bebernya.

Selanjutnya, alokasi untuk pembangunan infrastruktur di 2024 sebesar Rp 423 triliun. Alokasi ini juga jadi salah satu mendorong akselerasi berbagai pembangunan infrastruktur yang sempat terhambat pada masa pandemi.

"Tapi kita naikkan lagi alat untuk meng-address ciptakan equity inclusion, supaya setiap kelompok masyarakat bisa mengaktualisasikan endomen gak yang dia miliki," terang Suahasil.

"Dan paling bawah adalah kesehatan, dan ini tentu sesuatu yang obvious sekali," sambungnya.

 

Peran Negara

Lebih lanjut, Suahasil menegaskan kalau negara memiliki peran untuk memastikan unsur-unsur fundamental bisa terpenuhi.

"Peran negara menyiapkan basic fundamental supaya bisa ciptakan equity dan inclusion tadi, ksseluruh aspeknya dikemas seluruh perekonomian kita," tuturnya.

Dlaam mendorong kualitas SDM tadi, perlu adanya upaya untuk menggenjot produktivitas hingga kreativitas masyarakat. Dia menyebut, ada proses yang saling berkaitan untuk mendorong aspek ini.

"Human capital jadi satu elemen yag harus kita kombinasikan dengan elemen lain," pungkas Suahasil Nazara.

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik
Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya