Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, ada sejumlah komisaris BUMN yang ikut bergabung dengan tim kampanye bakal calon presiden dan wakil presiden. Dia pun meminta setiap pejabat di BUMN itu mundur dari jabatannya.
Diketahui, ada Komisaris Independen BSI Arief Rosyid yang mundur karena masuk tim kampanye Prabowo-Gibran, lalu diikuti oleh Budiman Sudjatmiko yang juga mundur dari Komisaris Independen PTPN V.
Baca Juga
Timnas Indonesia yang Gagal di Piala AFF 2024 Awalnya Direncanakan untuk Pertahankan Medali Emas di SEA Games
Erick Thohir Kecewa, Timnas Indonesia Seharusnya Bisa Melindas Laos dan Filipina serta Lolos Semifinal Piala AFF 2024
Tersingkir dari Piala AFF 2024, Cristian Gonzales Tawarkan Diri ke Erick Thohir untuk Latih Striker Timnas Indonesia
Erick menegaskan, ada aturan yang diterbitkannya untuk pejabat BUMN yang terlibat kampanye harus melepas jabatannya.
Advertisement
"Saya tentu apresiasi seperti yang sudah ada surat edarannya dari Pak Sesmen bahwa komisaris dan direksi yang ingin ikut berkampanye itu tidak boleh memang aturannya. Ada undang-undangnya," kata Erick Thohir saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (9/11/2023).
Erick mengapresiasi langkah Arief Rosyid yang melepas jabatannya di Komisaris BSI. Bahkan, dia menyebut ada banyak komisaris yang tergabung dalam timses capres-cawapres.
"Ya karena itu nanti pergantian komisarisnya kita cari lagi. Memang gak hanya saudara Arif Rosyid saja. Banyak komisaris yang lagi mundur kok sekarang, ini saya lagi data," ungkap Erick.
Erick Thohir menegaskan, pihaknya akan mencari pengganti posisi-posisi kosong komisaris BUMN tadi. Menurutnya, banyak figur lainnya yang juga mumpuni.
"Ya banyak figur bagus di Indonesia, kita gak boleh terjebak 1-2 figur. Ya apalagi makin hari kita lihat bangsa Indonesia makin teredukasi, etikanya makin bagus, ya kita coba dorong figur-figur baru," ujarnya.
"Ya haruslah (penggantinya bagus), masa terjebak hanya 1-2 orang saja," imbuhnya.
Â
Â
Â
.
Minta Komisaris Mundur
Sebelumnya, Beberapa tokoh masuk dalam jajaran tim sukses pasangan bakal calon presiden yang masuk kontestasi politik 2024. Tak terkecuali ada sejumlah orang yang juga menjabat sebagai komisaris BUMN.
Setidaknya, ada 2 orang yang sudah melepas jabatan komisaris BUMN ketika bergabung dengan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran. Yakni, Arief Rosyid yang melepas Komisaris BSI dan Budiman Sudjatmiko yang melepas Komisaris Independen PTPN V.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengapresiasi langkah yang diambil tersebut. Dia menegaskan pihak lain yang masih menjabat komisaris dan masuk dalam tim kampanye bakal capres manapun bisa ikut mengundurkan diri.
"Saya berterima kasih kepada komisaris yang telah mengundurkan diri seperti Arief Rosyid yang kemarin karena masuk tim kampanye Prabowo-Gobran mengundurkan diri dari komisaris BSI," kata dia kepada wartawan, Kamis (8/11/2023).
"Saya sih berharap juga kepada komisaris-komisaris yang terlibat di tim kampanye di pihak manapun supaya bisa membuat surat pengunduran diri kepada kami di BUMN," sambungnya.
Dia mengatakan, upaya tersebut akan mempermudah administrasi kedepannya. Arya menilai, langkah pengunduran diri juga sebagai upaya yang terbaik.
"Jadi kami gak perlu mengeluarkan surat pemberhentian langsung gitu tapi lebih baik kan kalau adanya kesadaran-kesadaran dari para komisaris yang terlibat di tim kampanye atau di pihak manapun di ajang pilpres ini. Semoga komisaris-komisaris lain bisa meniru langkah Arief Rosyid yang secara sadar langsung mengundurkan diri dari komisaris BUMN," bebernya.
Kendati begitu, Arya tak mengungkap siapa saja tokoh yang masuk tim kampanye tapi belum mundur dari Komisaris BUMN. Ada setidaknya 3 tokoh yang telah mundur dari komisaris BUMN.
Diantaranya Rosan Roeslani yang melepas Wakil Komisaris Utama Pertamina, Arief Rosyid dari Komisaris BSI, Budiman Sudjatmiko dari Komisaris Independen PTPN V.
Namun, nama Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andi Gani Nena Wea belum diketahui telah mengundurkan diri. Andi Gani saat ini menjabat Presiden Komisaris PT Pembangunan Perumahan atau PTPP.
Â
Â
Â
Â
Advertisement
Ada Aturan
Arya menerangkan, Menteri BUMN Erick Thohir sudah mengeluarkan aturan yang melarang pejabat di BUMN untuk ikut terlibat dalam politik, termasuk pada konteks ini adalah komisaris.
"Kan memang sudah ada aturan main ya yang dikeluarkan oleh pak Erick Thohir dengan SK yang menyatakana bahwa baik komisaris baik direksi tidak boleh terlibat kampanye ya," ujarnya.
"Jadi ini langkah-langkah yang saya rasa akan dimaklumi oleh semua insan BUMN yang ada di jabatan, baik itu komisaris dan direksi, gitu. Jadi langkah ini sangat baik kalau langsung mengundurkan diri," pungkasnya