Liputan6.com, Jakarta - Investor OpenAI mendorong agar Sam Altman kembali menjadi CEO satu hari setelah dia digulingkan oleh dewan direksi.
Dikutip dari CNBC, ditulis Minggu (19/11/2023), hal itu disampaikan seorang sumber yang mengetahui hal tersebut. Microsoft dan perusahaan ventura Thrive Capital termasuk di antara beberapa pendukung utama OpenAI yang merupakan bagian dari upaya mengembalikan Altman, demikian disampaikan sumber tersebut.
Baca Juga
The Verge pertama kali melaporkan pembicaraan untuk menghadirkan kembali Altman. Laporan itu mengutip seorang sumber mengatakan, Altman “ambivalen” tentang kembalinya dan akan menuntut perubahan tata kelola. Sam Altman belum menanggapi permintana komentar CNBC. Demikian juga Thrive dan Microsoft.
Advertisement
OpenAI mengumumkan pada Jumat malam 17 November 2023, perseroan memecat Altman dan menggantikannya untuk sementara dengan Chief Technology Mira Murati.
Hal tersebut mengejutkan Silicon Valley. OpenAI telah muncul sebagai startup “terpanas” di dunia sejak meluncurkan chatbot ChatGPT tahun lalu dan memicu serbuan investasi di pasar kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Perseroan dilaporkan telah melakukan pembicaraan pada bulan lalu untuk menjual saham karyawan dengan valuasi USD 86 miliar.
Microsoft yang telah investasi miliaran dolar Amerika Serikat (AS) di OpenAI dan memiliki kemitraan teknologi yang erat dengan perusahaan tersebut terkejut dengan pengumuman tersebut. Selain memecat CEO Sam Altman, perusahaan juga mencopot Chairman Greg Brockman dari kepemimpinan dewan tetapi akan tetap sebagai presiden. Kemudian Brockman mengatakan kalau dia berhenti.
"Pergantian kepemimpinan yang mengejutkan, yang mengguncang raksasa industri kecerdasan buatan, terjadi dengan sangat cepat," tulis Greg Brockman dalam sebuah unggahan di platform X dahulu bernama Twitter, dikutip dari CNN.
Alasan Pemecatan Altman
Namun, sejumlah berita termasuk Wall Street Journal dan New York Times mengutip sumber anonim yang mengatakan dewan tersebut berpikir ulang dan meminta Altman untuk kembali. Sumber mengatakan, Altman sedang mempertimbangkan tawaran itu.
Hal ini akan menandai pembalikan yang mengejutkan dari salah satu babak yang aneh dari perubahan kepemimpinan di Silicon Valley. Selain itu, keputusan penting yang dapat mempengaruhi kendali atas masa depan AI, salah satu teknologi utama yang akan terbuka beberapa dekade mendatang.
Seorang sumber kepada CNN mengatakan, faktor utama pemecatan Altman adalah ada ketegangan antara Altman yang lebih memilih mendorong pengembangan AI secara agresif, dan anggotan dewan OpenAI ingin bergerak lebih hati-hati.
Unggahan Brockman yang dinilai merupakan pernyataan bersama yang mewakili dirinya dan Altman menuturkan masih mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi, tetapi merangkum rangkaian peristiwa yang menyebabkan pemecatan Altman.
Saat pengumuman pemecatan Altman, OpenAI klaim kalau Altman kurang “terus terang” kepada dewan dan hal itu telah hambat kemampuan dewan untuk melaksanakan tanggung jawabnya.
Advertisement
Keputusan yang Tiba-Tiba
Keputusan yang tiba-tiba ini tercermin dari beberapa mitra terpenting OpenAI yang tidak mengetahui apa-apa. Microsoft yang telah investasikan miliaran dolar Amerika Serikat ke OpenAI dan integrasikan teknologinya ke dalam mesin pencari Bing tidak diberitahu tentang pemecatan Altman sampai tepat sebelum pengumuman publik. Sementara karyawan tidak diberi peringatan terlebih dahulu, demikian disampaikan kontributor CNN, Kara Swisher.
Pada Jumat malam, Altman mengunggah di platform X. Ia menyampaikan bekerja dengan orang-orang berbakat di OpenAI. Ia akan berbicara lebih banyak tentang apa yang terjadi selanjutnya. “Jika saya keluar, dewan OpenAI harus mengejar saya untuk mendapatkan nilai penuh dari saham saya,” kata dia.
CEO Interim
OpenAI menunjuk Chief Technology Officer Mira Murati akan menjabat sebagai CEO sementara. OpenAI menyebutkan Murati sangat memenuhi syarat dan perusahaan sangat percaya pada kemampuannya untuk memimpin OpenAI selama masa transisi ini.
Murati (34) telah menjadi bagian dari tim kepemimpinan OpenAI selama lima tahun, menurut perusahaan tersebut. Pernyataan itu menyebutkan dia akan turun tangan ketika dewan “melakukan pencarian formal untuk CEO permanen.”
Tantangan OpenAi
Langkah ini segera mengangkat Murati – yang sudah menjadi tokoh penting di bidang AI – sebagai salah satu perempuan paling terkenal dan dikenal di bidang teknologi.
Hal ini menempatkan Murati di puncak perusahaan ketika muncul pertanyaan tentang apa arti pemecatan Altman, arahan dewan direksi, dan bahkan tujuan perusahaan dan kecerdasan buatan itu sendiri.
Namun, dalam beberapa hal, hal ini sudah biasa bagi Murati, seorang insinyur lulusan Dartmouth. Pada Juli, Head of Trust and Safety OpenAI mengumumkan rencana untuk mundur, Murati mengambil alih tanggung jawab sebagai manajer sementara tim tersebut.
Murati sebelumnya telah berbicara tentang harapannya yang tinggi terhadap AI. Pada 2022, misalnya, dia mengatakan kepada CNN, kalau AI “benar-benar merupakan perpanjangan dari pikiran manusia, dan saya harap kita menemukan cara untuk menerapkannya dengan cara yang sangat bermanfaat dan efektif.”
Tidak peduli siapa yang bertanggung jawab, OpenAI menghadapi banyak tantangan bahkan sebelum perombakan manajemen tingkat atas. Terdapat semakin banyak pesaing dan startup di bidang AI dan meningkatnya peraturan dari pemerintah dapat menghambat pertumbuhan industri ini.
Advertisement