Liputan6.com, Jakarta - DeepSeek, laboratorium AI asal China membuat gempar dunia dan mengguncang dominasi OpenAI di teknologi kecerdasan buatan.
Setelah ChatGPT memimpin teknologi AI, DeepSeek hadir dengan klaim biaya 40x lebih murah ketimbang model multimodal besutan perusahaan Sam Altman tersebut.
Advertisement
Walau kedua model mampu menghasilkan teks mirip manusia, DeepSeek AI disebut lebih akurat dan memiliki pemahaman lebih dalam mengenai informasi faktual dan pertanyaan kompleks.
Advertisement
Lantas, apa saja perbedaan utama antara DeepSeek vs ChatGPT? Berikut adalah penjelasannya dari Mashable, Kamis (30/1/2025).
1. Harga Berlangganan
Salah satu perbedaan terbesar antara kedua chatbot ini adalah biaya berlangganan. DeepSeek dapat dipakai secara gratis dan tanpa batasan.
Lalu bagaimana dengan ChatGPT? Model AI buatan OpenAI ini juga menawarkan versi gratis dan menyertakan paket premium dengan fitur tambahan.
Perusahaan rintisan Sam Altman ini menawarkan biaya seharga USD 20 per bulan untuk akses GPT-4 Turbo.
2. Model Open Source vs Tertutup
Berada di bawah lisensi MIT, DeepSeek R1 bisa digunakan oleh siapa saja, dimodifikasi dan didistribusikan secara bebas tanpa harus membayar biaya alias grats. Akan tetapi, pengembang wajib menyertakan kode utama dari DeepSeek.
Sementara itu, OpenAI masih mempertahankan ChatGPT sebagai model tertutup, walau sebelumnya Sam Altman sempat berencana untuk membuka model AI mereka untuk komunitas.
Masih Kena Sensor
Walau memungkinkan aksesibilitas dan kolaborasi lebih luas dalam komunitas AI, DeepSeek masih memiliki keterbatasan.
Sebagai model AI berbasis di China, model ini mengikuti peraturan konten membatasi topik politik tertentu.
Ketika ditanya tentang hubungan politik internasional, mereka mengalihkan pembicaraan ke topik netral seperti coding dan matematika.
Sedangkan, ChatGPT tidak menerapkan pembatasan spesifik negara namun menghadapi tantangan hukum terkait privasi data dan masalah hak cipta.
Perusahaan ini telah terlibat dalam tuntutan hukum terkait pembuatan konten dan potensi penyalahgunaan data kepemilikan.
Advertisement
3. Performa
Performa DeepSeek dan ChatGPT ini tergantung pada kebutuhan pengguna, di mana ChatGPT dalam hal percakapan dan kreatif.
Dengan kemampuan ini, ChatGPT lebih up-to-date dengan beberapa informasi dan peristiwa terkini.
Sementara itu, DeepSeek lebih baik dalam hal kemampuan teknis, seperti coding, penalaran logis, atau persamaan matematika.
DeepSeek vs ChatGPT, Siapa yang Menang?
Untuk developer atau perusahaan yang ingin memanfaatkan AI dengan lebih hemat budget, DeepSeek layak dicoba.
Tetapi jika Anda butuh AI kreatif dengan fitur lengkap, maka ChatGPT masih menjadi pilihan utama. Sekarang, pilihan ada di tangan Anda!
Model AI DeepSeek Kalahkan ChatGPT Dkk
Startup AI asal Tiongkok, DeepSeek, mengklaim model kecerdasan buatan open-source terbarunya telah melampaui model-model dari Stability AI dan OpenAI yang didukung Microsoft dalam tolak ukur pembuatan gambar.
Hal ini diungkapkan DeepSeek dalam laporan teknis yang dirilis belum lama ini, sebagaimana dikutip dari Yahoo News, Kamis (30/1/2025).
Model AI DeepSeek, Janus-Pro-7B, disebut-sebut mengungguli DALL-E 3 milik OpenAI dan Stable Diffusion besutan Stability AI dalam peringkat teratas untuk pembuatan gambar menggunakan perintah teks.
Model ini merupakan peningkatan dari Janus, yang diluncurkan akhir 2024. DeepSeek juga baru-baru ini meluncurkan asisten baru berbasis model DeepSeek-V3 yang menjadi aplikasi gratis dengan rating tertinggi di Apple App Store untuk wilayah Amerika Serikat.
Advertisement