Liputan6.com, Jakarta - Membuat keputusan karier memang terkadangi sulit. Memutuskan untuk menyeimbangkan antara feeling dan saran dari orang yang kamu percayai itulah yang terkadang lebih menyulitkan.
Dikutip dari CNBC Make It, Sabtu (23/12/2023), bagi siapa pun yang berada dalam situasi seperti itu, CEO LinkedIn Ryan Roslansky memiliki beberapa masukan.
"Kita perlu menyeimbangkan banyak pendapat orang yang berbeda, tetapi pada akhirnya, kamu harus memiliki keyakinan sendiri dan membuat keputusan untuk diri sendiri," kata Roslansky kepada pemimpin redaksi LinkedIn, Dan Roth, dalam episode podcast The Path baru-baru ini.
Advertisement
"Kamu harus tahu apa yang benar, kamu harus peduli dengan apa yang benar, bersemangat dengan jalan yang benar," tambah Roslansky.
"Dan jika kamu akan menempatkan diri di luar sana dan memutuskan untuk terjun ke sebuah tempat atau posisi, itu harus karena kamu ingin, bukan karena orang lain yang menyuruh melakukannya."
Dengan kata lain, saran dari Rolansky adalah, percayalah pada nalurimu dan buatlah pilihan terbaik untuk dirimu sendiri. Tetapi, hal ini ternyata lebih mudah diucapkan daripada dilakukan.
Menurut laporan terbaru dari Oracle, 59% orang bergumul dengan dilema keputusan lebih dari sekali setiap hari. Data telah mensurvei lebih dari 14.000 karyawan dan pemimpin bisnis di 17 negara.
Tujuh puluh empat persen responden juga mengatakan bahwa jumlah keputusan yang mereka ambil setiap hari telah meningkat sepuluh kali lipat selama tiga tahun terakhir, dan 86% mengatakan bahwa teman tepercaya mereka hanya membuat pilihan mereka semakin rumit.
Yakin pada Intuisi Diri Sendiri, Hindari Ego
Itulah mengapa mengandalkan intuisi Anda sangat penting, kata Roslansky. Misalnya, dalam memilih jurusan kuliah. Jika Anda tertarik untuk menekuni bidang seni, tetapi orang tua Anda lebih suka melihat Anda mendapatkan gelar sarjana bisnis. Memilih jurusan yang bisnis bisa saja mengakibatkan ketidakpuasan, ketidakbahagiaan, atau depresi di kemudian hari.
Atau, jika kamu adalah seorang CEO yang mengomunikasikan keputusan yang sulit kepada karyawan, kamu mungkin harus memilih antara pesan yang sudah disterilkan yang ditulis oleh departemen komunikasi dan berbicara dari hati.
"Kamu benar-benar bisa mengetahui ketika seseorang telah diberikan sesuatu untuk dibaca dibandingkan dengan ketika mereka berbicara dengan jujur tentang diri mereka sendiri," ujar Roslansky.
"Jauh lebih buruk jika Anda tidak memiliki keyakinan untuk berbicara dengan hatimu,"
Â
Advertisement
Ego
Mempercayai naluri bukan berarti membuat keputusan berdasarkan ego, kata Roslansky. Roslansky sendiri sempat memiliki ego yang hampir mencegahnya bergabung dengan LinkedIn saat bekerja sebagai redaktur pelaksana di Fortune, katanya.
"Banyak orang yang melarang saya untuk tidak mengambil pekerjaan di LinkedIn. Saya hampir saja mengatakan tidak kala itu. Saya harus memikirkan mengapa saya mengatakan tidak, dan itu benar-benar ego saya," katanya kepada Roslansky.
"Saya adalah editor Fortune.com yang sedang berada di puncak permainan. Saya telah memantapkan diri saya, dan ini berarti menjadi seorang pemula," tambahnya
"Terima semua masukan, terima apa yang dikatakan semua orang dan waspadai situasi di sekitar Anda," kata Roslansky. "Namun, Anda harus mengambil keputusan yang berasal dari hati Anda sendiri." tutupnya.