Pertamina Punya Potensi Keruk 12 Miliar Barel Minyak Venezuela

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, PT Pertamina (Persero) punya potensi untuk mengeruk sekitar 12 miliar barel harta karun minyak di Venezuela.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 02 Feb 2024, 15:45 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2024, 15:45 WIB
Ilustrasi Harga Minyak Dunia. Foto: AFP
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, PT Pertamina (Persero) punya potensi untuk mengeruk sekitar 12 miliar barel harta karun minyak di Venezuela.. Foto: AFP

Liputan6.com, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, PT Pertamina (Persero) punya potensi untuk mengeruk sekitar 12 miliar barel harta karun minyak di Venezuela.

Peluang itu dibeberkannya setelah dirinya menandatangani MoU dengan Menteri Perminyakan Venezuela, Pedo Rafael Tellechea pada Januari 2024 lalu. Lewat nota kesepahaman itu, Pertamina International EP (PIEP) diharapkan bisa menjajaki peluang dalam mengakuisisi blok migas baru Venezuela.

Arifin menyebut itu bakal menguatkan eksistensi Pertamina yang telah berinvestasi di Venezuela melalui perusahaan Maurel et Prom (M&P).

"Ini kan Pertamina mengambil alih sahamnya Maurel et Prom. Maurel et Prom itu punya lapangan di Venezuela, diambil bekasnya shell, potensi 12 miliar barel," ujar Menteri ESDM di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (2/2/2024).

Pemerintah pun tak ingin Pertamina menyia-nyiakan kesempatan emas itu. "Jangan sampai aset itu tidak ter-utilize. Jadi kita harus jaga hubungan," pinta Arifin.

Kolaborasi Lain

Tak hanya di Venezuela, Pertamina juga telah menjajaki banyak peluang lain di luar negeri. Selain di Aljazair, Kementerian ESDM juga buka peluang agar Pertamina bisa berkolaborasi dengan perusahaan raksasa migas Italia, Eni.

"Selain itu masih ada lapangan lagi di Aljazair, di beberapa lapangan lain di luar negeri. Tadi juga Eni datang bosnya, kita sudah rangkumin kerjasama dengan Pertamina untuk bisa bekerja di luar Indonesia, dan dia juga sangat welcome," bebernya.

"Dia (Eni) juga datang ke sini berminat kembangkan bioenergi, dan kita punya sumbernya banyak. Kita ya berharap 2027 di Mahakam sudah produksi. Karena bosnya bilang, gue maunya 2026, bagus lah. Kemarin Mubadala delegasi datang, ini juga konfirmasi untuk Andaman Selatan," tuturnya.

 

 

Wamen BUMN: Produksi Minyak Pertamina Capai 560 Ribu Barel Per Hari

Pertamina
Wamen BUMN Apresiasi Satgas Nataru Pertamina Dalam Menjaga Kelancaran Distribusi Energi/Istimewa.

Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo atau yang akrab disapa Tiko menjelaskan saat ini produksi minyak mentah Pertamina mencapai sekitar 560 ribu barel per hari. Sebanyak 416 ribu barel berasal dari produksi dalam negeri dan 150 ribu dari blok migas yang diakuisisi di luar negeri. 

Tito menuturkan jumlah ini masih bisa memenuhi kebutuhan crude di tanah air yaitu sekitar 560 ribu barel. 

“Total produksi Pertamina untuk minyak yang bisa dikonsumsi di dalam negeri itu sekitar 560 ribu barel, jadi sangat dominan untuk memenuhi kebutuhan crude di dalam negeri," kata Tiko dalam kunjungannya ke TBBM Plumpang, Jumat (29/12/2023). 

Hingga saat ini, Indonesia masih harus melakukan impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Meskipun begitu, Tiko mengungkapkan akan ada program jangka panjang yang dilakukan Pertamina untuk menambah produksi demi memenuhi kebutuhan dalam negeri. 

 

Peningkatan Keamanan

Pertamina
Wamen BUMN Apresiasi Satgas Nataru Pertamina Dalam Menjaga Kelancaran Distribusi Energi/Istimewa.

Dalam kunjungannya ke Plumpang, Tiko membahas beberapa hal, di antaranya terkait peningkatan keamanan pasca tragedi kebakaran di Plumpang beberapa bulan lalu. 

"Telah dilakukan pemasangan monitoring pressure dan juga nanti ada automatic untuk pemadaman ketika terjadi gangguan," jelas Tiko. 

Selain itu, dalam jangka panjang akan melakukan relokasi Terminal BBM ini ke reklamasi area di Kalibaru Priok secara bertahap. 

“Di Kalibaru Priok ini nanti akan ada integrated energy hub yang bukan hanya untuk BBM bersubsidi tapi juga untuk green energy untuk mensuplai daerah Jabodetabek,” jelas Tiko

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya