Skor Infrastruktur Indonesia Masih Rendah, Pemerintah Kebut Proyek PSN

Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Wahyu Utomo, mengatakan syarat untuk menjadi negara maju salah satunya adalah skor infrastruktur harus mencapai 70 persen.

oleh Tira Santia diperbarui 07 Feb 2024, 12:20 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2024, 12:20 WIB
Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Wahyu Utomo, mengatakan syarat untuk menjadi negara maju salah satunya adalah skor infrastruktur harus mencapai 70 persen.
Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Wahyu Utomo, mengatakan syarat untuk menjadi negara maju salah satunya adalah skor infrastruktur harus mencapai 70 persen.

Liputan6.com, Jakarta Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Wahyu Utomo, mengatakan syarat untuk menjadi negara maju salah satunya adalah skor infrastruktur harus mencapai 70 persen.

Sedangkan, hingga kini skor infrastruktur Indonesia masih rendah yakni 45 persen jika dibandingkan negara-negara lain yang sudah mencapai 70 persen.

"Berbagai kajian internasional menyebutkan kalau kita ingin menjadi negara maju, maka infrastructure score kita harus mencapai 70 persen rata-rata dan Indonesia saat ini masih berada di sekitar 45 persen," kata Wahyu Utomo, dalam konferensi pers pengembangan PSN, di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (7/2/204).

Wahyu mengatakan, di setiap negara infrastruktur sangat berkaitan erat dengan pembangunan ekonomi, sehingga dalam hal ini maka pembangunan infrastruktur di Indonesia juga harus didorong jika ingin menjadi negara maju.

"Makanya kenapa kita terus ingin mendorong agar infrastructure score kita bisa meningkat, sehingga pada tahun 2045 dimana kita Indonesia emas, jadi infrastrukturnya bisa mencapai 70 persen," ujarnya.

Disamping itu, Wahyu mencatat, sejak 2016 hingga Desember 2023, terdapat 190 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang sudah selesai dan beroperasi.

Dari 190 PSN yang sudah selesai sampai Desember 2023 tersebut, tercatat nilainya sebesar Rp 1.500 triliun.

"Sampai tahun Desember 2023 kita sudah menghasilkan 190 PSN yang sudah diselesaikan dengan nilai Rp 1.500 triliun," ujarnya.

Adalun guna mencapai target skor infrastruktur tersebut, kata Wahyu, pembangunan PSN akan dipercepat sebagaimana arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Tahun ini bapak Presiden meminta agar PSN dipercepat dan dipastikan jangan ada proyek yang mangkrak," pungkasnya.

Jokowi Rampungkan 190 PSN Senilai Rp 1.500 Triliun

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Tol Indralaya-Prabumulih garapan sepanjang 64,5 km. (Dok Hutama Karya)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Tol Indralaya-Prabumulih garapan sepanjang 64,5 km. (Dok Hutama Karya)

Kementerian koordinator bidang Perekonomian mencatat secara kumulatif sejak 2016 hingga Desember 2023, terdapat 190 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang sudah selesai dan beroperasi.

Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Wahyu Utomo mengatakan, untuk 190 PSN yang sudah selesai sampai Desember 2023 tercatat nilainya sebesar Rp 1.500 triliun.

"Sampai tahun Desember 2023 kita sudah menghasilkan 190 PSN yang sudah diselesaikan dengan nilai Rp 1.500 triliun," kata Wahyu Utomo, dalam konferensi pers pengembangan PSN, di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (7/2/204).

Kendati 190 PSN telah selesai, Wahyu mengatakan masih terdapat PSN yang masih dalam tahan kontruksi dan baru selesai sebagian. Artinya, nilai realisasi PSN akan terus bertambah.

"Tapi saya ingin sampaikan bahwa ada juga proyek-proyek infrastruktur yang sudah selesai sebagian, jadi nanti ada nilainya juga. Ada juga infraatruktur yang masih kontruksi ini juga ada nilainya," ujarnya.

Adapun untuk tahun 2023 sendiri, PSN yang telah selesai sebanyak 37 PSN senilai Rp 475,4 triliun. PSN tersebut terdiri dari 7 bendungan, 3 pelabuhan, 5 jalan tol, 4 kawasan, 5 kereta, 3 bandara, 1 PSN disektor energi, 1 PSN disektor pendidikan, 1 PSN disektor teknologi, 5 Pos Lintas Batas Negara (PLBN), 2 PSN disektor Ketenagalistrikan.

"Sebarannya ada 37 PSN yang sudah selesai tahun 2023, artinya ini melebihi target kita tahun kemarin," ujarnya.

 

Proyek PSN 2022

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Proyek Strategis Nasional (PSN) Tangguh Train 3 yang berlokasi di Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat, Jumat (24/11/2023). (Dok SKK Migas)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Proyek Strategis Nasional (PSN) Tangguh Train 3 yang berlokasi di Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat, Jumat (24/11/2023). (Dok SKK Migas)

Sementara untuk tahun 2022 PSN yang selesai sebanyak 22 PSN dengan nilai Rp 320 triliun. Kemudian tahun 2021, sebanyak 24 PSN selesai dengan nilai Rp 125,9 triliun. Tahun 2020 sebanyak 12 PSN yang selesai dengan nilai Rp 123,1 triliun. Tahun 2019 selesai 30 PSN dengan nilai Rp 165,3 triliun. Tahun 2018 selesai 32 PSN senilai Rp 207,4 triliun. 

Lalu tahun 2017 selesai 10 PSN dengan nilai Rp 61,4 triliun, dan tahun 2016 selesai 20 PSN dengan nilai Rp 33,3 triliun.

Disisi lain, untuk tahun 2024, kata Wahyu, pembangunan PSN akan dipercepat sebagaimana arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Tahun ini bapak presiden meninta agar PSN dipercepat dan dipaatikan jangan ada proyek yang mangkrak," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya