Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir mengaku akan mengejar lebih cepat proses kerja sama Vale Indonesia pasca kesepakatan divestasi rampung. Tujuannya, mempercepat proses hilirisasi dan pemanfaatan produk yang dihasilkan.
Erick Thohir mengungkap sejumlah merek dagang mobil yang disebut akan bekerja sama dengan Vale. Dia juga mengacu pada proses hilirisasi yang dilakukan selama 50 tahun belakangan terhitung lambat.
Baca Juga
"Ya emang lambat kan, udah 50 tahun, tinggal baca datanya aja," kata Erick di Jakarta, Senin (26/2/2024).
Ada beberapa hal yang jadi perhatiannya. Misalnya rencana kerja sama dengan Volkswagen (VW) hingga Ford. Kerja sama dengan produsen mobil asal Eropa ini yang akan digenjot Erick.
Advertisement
"Kita kejar deadline partnership-nya mereka dulu. Kan mereka ada Volkswagen, ada Ford, nah itu kapan," ucapnya.
Contoh Kerja Sama
Dia mencontohkan kerja sama yang sudah terbangun pada konteks hilirisasi nikel Indonesia seperti menggandeng CATL, perusahaan asal China. Namun, kerja sama dengan LG, perusahaan asal Korea Selatan, belum kunjung terealisasi.
"Nah itu kita kejar. Kita percepat ini dulu," tegas dia.
"Dan kita senang kalau mereka (Vale) ada (kerja sama dengan) Ford, Volkswagen, itu disebutkan buat keseimbangan. Kan kita emang open market dan kita negara yang non-alliance kan. Kita kan yang penting friendly to investment aja," sambung Erick Thohir.
Â
Sudah Diteken Sore Ini
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir memastikan proses kesepakatan divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dilakukan sore ini. Ada sejumlah poin yang jadi perhatian dalam penandatanganan perjanjian tersebut.
Diketahui, penandatanganan sore ini berkaitan dengan beralihnya 14 persen saham ke Holding BUMN Industri Pertambangan MIND ID. Total, BUMN tambang itu akan mengempit 34 persen saham di Vale Indonesia.
Terkait harga saham daa divestasi ini, Erick mengatakan nilainya akan diumumkan setelah penandatanganan. Di sisi lain, dia menilai tak ada perubahan signifikan dari sisi operasional Vale.
"Operasional saya rasa biasa ya, gak ada perubahan. Karena mereka oke, oke kok," kata Erick di Jakarta, Senin (26/2/2024).
Dia mengatakan akan melakukan perubahan susunan direksi dan komisaris dengan memasukkan unsur pemerintah. Dia lebih menekankan kepada rencana kierja Vale kedepannya.
"Paling komisaris direksi, tapi juga enggak terlalu principle lah, selama mereka sudah jalan dengan baik," tegasnya.
Erick tak berbicara banyak soal porsi direksi yang nantinya ditempati. Dia menekankan pada peta jalan hilirisasi yang akan dibawa Vale usai divestasi. Menurutnya, yang terpenting adalah BUMN memegang mayoritas saham di Vale Indonesia.
"Saya rasa beberapa direksi di Vale bagus kok, kita gak akan mempeributkan, yang penting kan kalau kita sudah kepemilikannya secured, dia sudah cukup punya blue print, hilirisasi kedepan dipercepat. Itu aja," kata dia.
Â
Advertisement
Mengawasi Kinerja
Dia menjelaskan, fungsi pengawasan nantinya adalah menyoroti pada komitmen perusahaan menjalankan hilirisasi kedepan.
"Kalau kita lebih mengontrol bagaimana performance perusahaan dan komitmen aja dulu. Karena hilirisasi kan perlu dipercepat," tegas Erick.
Dia menjelaskan, kesepakatan dalam dokumen yang akan ditandatangani ini sudah disepakati sepekan sebelumnya. Dokumen ini akan menjadi bukti kesepakatan yang berkekuatan hukum.
"Deal-nya udah minggu kemarin, tandatangannya hari ini. Kalau deal belum ada tanda tangan kan belum black and white. Kalau sekarang sudah sealed," pungkasnya.