Okupansi Hotel Selama Libur Lebaran Diramal Naik 10%

Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Rizky Handayani mengungkapkan, tingkat keterisian (okupansi) hotel diproyeksikan meningkat 10 persen pada libur Lebaran 2024.

oleh Septian Deny diperbarui 01 Apr 2024, 18:00 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2024, 18:00 WIB
Kamar hotel percontohan di Artotel Group Learning Center.
Kamar hotel percontohan di Artotel Group Learning Center.  (Liputan6.com/Henry)

Liputan6.com, Jakarta Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Rizky Handayani mengungkapkan, tingkat keterisian atau okupansi hotel diproyeksikan meningkat 10 persen pada libur Lebaran 2024.

"Lebaran menjadi menggembirakan bagi industri pariwisata. Kita lihat dalam industri pariwisata tahun ini tingkat hunian hotel berpotensi naik sampai 10 persen pada libur Lebaran 2024, terbanyak H+2," ujar Kiki, sapaan akrab Rizky Handayani dikutip dari Antara, Senin (1/4/2024).

Kiki menjelaskan, peningkatan itu terjadi disebabkan adanya lonjakan pergerakan masyarakat, serta penyedia akomodasi kian berbenah termasuk menyiapkan diskon dalam menjaring konsumen.

"Penyedia akomodasi meningkatkan dan memperbaiki fasilitas, serta menyiapkan paket diskon demi memberi pengalaman menginap terbaik pada tamu. Ini sangat menggairahkan baik calon wisatawan maupun industri itu sendiri," ujarnya.

Sementara dari sisi transportasi, Kiki mengatakan maskapai penerbangan pada musim Lebaran 2024 telah menyiapkan kapasitas kursi dengan total 6,72 juta untuk 16 hari masa Lebaran atau setara dengan menyiapkan 420,15 ribu kursi per hari dengan total pesawat 420 unit.

Sejumlah maskapai diakuinya pun telah mengajukan tambahan penerbangan internasional, di antaranya Citilink, AirAsia hingga Scoot. Untuk angkutan darat, ia mengatakan Kemenparekraf telah mengeluarkan surat edaran Menparekraf untuk meningkatkan CHSE selama beroperasi.

Guna meningkatkan keselamatan dan keamanan selama berwisata, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk kesiapan lokasi parkir di destinasi wisata yang diproyeksikan meningkat, meliputi kawasan Sumatra Utara hingga Sumatra Barat.

Pemilu 2024 Diprediksi Dongkrak Okupansi Hotel

Steak Hotel by Holycow! di Lippo Mall Puri
Gerai baru Holycow! di St. Moritz Lippo Mall Puri. (dok. Steak House by Holycow)

PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) optimistis bisnis perhotelan akan semakin bertumbuh pada 2024 seiring dengan sentimen Pemilu 2024 yang meningkatkan kebutuhan akomodasi.

Seperti diketahui, perusahan riset properti Cushman & Wakefield Indonesia memprediksi okupansi hotel di Jakarta akan mencatatkan tren positif pada tahun 2024 seiring dengan adanya gelaran Pemilu 2024.

Direktur Strategic Consulting Cushman & Wakefield Indonesia Arief Rahardjo menuturkan bahwa tingkat kekosongan kamar hotel pada akhir 2023 terus mengalami penurunan ke posisi 40% untuk sejumlah jenis kamar hotel. Selain itu, tingkat kekosongan kamar secara keseluruhan selama tahun politik diprediksi terus membaik di level 34%.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno juga meyakini bahwa Pemilu 2024 akan memberikan dampak pemulihan industri pariwisata dalam negeri dan meningkatkan okupansi hotel.

Sandiaga menyampaikan bahwa peran pemilu terhadap industri perhotelan sangat besar disebabkan ada banyak pergerakan masyarakat dan diyakini dengan pergerakan masyarakat yang masif di saat pemilu akan memicu kebutuhan fasilitas akomodasi.

 

Kinerja Hotel Lippo 

Kinerja hotel PT Lippo Karawaci cenderung bertumbuh yang terlihat dari performa brand Aryaduta pada tahun 2023. (Dok LPKR)
Kinerja hotel PT Lippo Karawaci cenderung bertumbuh yang terlihat dari performa brand Aryaduta pada tahun 2023. (Dok LPKR)

Kinerja hotel Lippo Karawaci sendiri di segmen lifestyle memang cenderung bertumbuh yang terlihat dari performa pada 2023. Melalui brand Aryaduta, Lippo Karawaci saat ini mengelola 10 hotel. Pada kuartal III 023, okupansi hotel mencapai 66%, naik dari 64% pada kuartal III 2022, dan 51% pada kuartal III 2021. Raihan pada kuartal III 2023 tersebut hanya 7% di bawah okupansi sebelum Covid-19, yakni 71% pada kuartal III 2019.

Dari sisi pendapatan, Lippo Karawaci mencatatkan pendapatan hotel naik 23% pada 9M2023 menjadi Rp 317 miliar dari kuartal III 2022 yang sebesar Rp 257 miliar dan kuartal III 2021 sebanyak Rp 170 miliar. EBITDA juga tumbuh 28% menjadi Rp 119 miliar pada kuartal III 2023, dari sebelumnya Rp93 miliar pada kuartal III 2022 dan Rp 30 miliar pada kuartal III 2021.

Group CEO Lippo Karawaci John Riady menyampaikan, pertumbuhan bisnis hotel ditopang tren menginap saat liburan sekolah, serta acara MICE dari pemerintah dan swasta. Bisnis hotel juga telah menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kinerja operasional sebagai tanda pemulihan pasca-pandemi yang kuat.

"Di bisnis hotel, Lippo Karawaci fokus pada segmen keluarga, pebisnis, dan wisatawan, sambil mempertahankan upaya untuk meningkatkan pendapatan dalam acara sosial, pertemuan, dan pernikahan," jelas dia Selasa (23/1/2024).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya