Intip Rahasia Miliarder Jeff Bezos Supaya Tetap Produktif

Jeff Bezos tidak memadatkan jadwalnya atau menetapkan jadwal yang ketat untuk semua pertemuannya.

oleh Muhammad Jibril Razky Kamal diperbarui 30 Apr 2024, 16:46 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2024, 21:00 WIB
Intip Rahasia Miliarder Jeff Bezos Supaya Tetap Produktif
Jeff Bezos (60) tidak memadatkan jadwalnya atau menetapkan jadwal yang ketat untuk semua pertemuannya. (AP PHOTO)

Liputan6.com, Jakarta - Miliarder Jeff Bezos (60) tidak memadatkan jadwalnya atau menetapkan jadwal yang ketat untuk semua pertemuannya.

Sebaliknya, pendiri Amazon dan Blue Origin yang saat ini menjadi orang terkaya  ketiga di dunia versi Forbes - memberikan waktu yang cukup bagi dirinya dan timnya untuk berpikir kreatif. Hal itu ia sampaikan dalam acara “Lex Fridman Podcast.”

"Saya tidak mengikuti jadwal yang ketat,” kata Jeff Bezos, dalam episode yang pertama kali dirilis pada Desember 2023, sebagaimana yang dikutip dari CNBC, ditulis Minggu (28/4/2024).

“Rapat saya sering kali berlangsung lebih lama dari yang saya rencanakan, karena saya percaya pada pengkhayalan [pikiran].”

Misalnya, Bezos meluangkan waktu selama rapat untuk saling melontarkan ide, sekecil apa pun atau spontan, kata dia sebagai sebuah proses yang ia sebut sebagai "rapat yang berantakan.” Sesi tersebut biasanya tidak memiliki waktu yang pasti.

"Ketika saya duduk [dalam] sebuah rapat, saya tidak tahu berapa lama rapat itu akan berlangsung jika kami mencoba memecahkan masalah,” kata Bezos.

"Kenyataannya adalah kita mungkin harus mengembara untuk waktu yang lama.Saya rasa tidak ada yang lebih menyenangkan dari pada duduk di depan papan tulis dengan sekelompok orang pintar dan melontarkan ide-ide baru dan keberatan terhadap ide-ide tersebut, lalu solusi untuk keberatan tersebut berulang kali.”

Dia menambahkan, banyak orang merasa berkhayal itu tidak efisien, tetapi penelitian menunjukkan pola pikir yang berbeda-beda justru dapat meningkatkan produktivitas, kreativitas, dan kebahagiaan seseorang.

Time Blocking vs Pikiran yang Bebas

Kecerdasan Interpersonal
Ilustrasi rapat seorang marketing atau PR. (Foto: Unsplash/Jason Goodman)

Beberapa pakar produktivitas sangat menyukai metode time blocking, yang melibatkan pemblokiran waktu tertentu di kalender untuk setiap tugas yang harus diselesaikan setiap hari - bahkan terkadang termasuk waktu istirahat makan dan ngobrol dengan teman.

Namun, strategi ini dapat membuat merasa stres dan kelelahan, demikian disampaikan profesor psikologi dari Universitas Yale, Laurie Santos, kepada para peserta SXSW pada Maret. Sementara itu, sebuah studi 2016 terhadap lebih dari 200 mahasiswa menemukan kreativitas mereka meningkat secara signifikan ketika membiarkan pikiran mereka berkelana.

Jika Anda tipe orang yang kewalahan dengan jadwal yang padat, meluangkan waktu untuk membiarkan pikiran mengembara dapat membantu menghasilkan ide-ide yang mungkin tidak terpikirkan dalam jadwal yang lebih terstruktur - asalkan melakukannya dengan efektif dan tidak hanya sekadar menyendiri, tulis psikolog Jill Suttie untuk majalah “Greater Good” di University of California Berkeley pada 2018.

 

Bagaimana Jika Kita Terganggu saat Berpikir?

Pengertian Manajemen
Ilustrasi Agenda Rapat Credit: unsplash.com/CampaignCreators

Ketika masalah muncul di tempat kerja atau di sekolah, luangkan waktu yang bebas dari gangguan - seperti ponsel atau serangkaian email yang belum dibaca - dan cobalah untuk menemukan berbagai solusi, baik besar maupun kecil, lalu lemparkan kepada rekan kerja anda untuk menyelesaikannya bersama, tulis Suttie. Mungkin terdengar berlawanan dengan intuisi, namun beristirahat sejenak dari rutinitas kerja untuk membiarkan pikiran mengalir bebas terkadang bisa menjadi cara yang paling efektif untuk memecahkan masalah yang membuat anda merasa buntu.

"Dalam situasi yang tepat, pikiran yang bebas bisa jadi bermanfaat bagi kita dan orang-orang di sekitar kita,” tulis Suttie.

"Kuncinya adalah mengetahui kapan waktu yang tepat untuk membebaskan pikiran Anda," ia menambahkan.

Bagaimana Bezos Membebaskan Pemikirannya?

FOTO: Jeff Bezos Mundur dari CEO Amazon
CEO Amazon Jeff Bezos berbicara kepada media tentang upaya keberlanjutan perusahaan di Washington, Amerika Serikat, 19 September 2019. Jeff Bezos mengajak agar staf Amazon tidak takut berinovasi. (ERIC BARADAT/AFP)

Bezos membiarkan pikirannya berpikir untuk mempertimbangkan pro dan kontra dari idenya sendiri. Setelah ide tersebut lolos dari tahap awal pengujiannya sendiri, ia akan mempresentasikannya kepada orang lain untuk melakukan curah pendapat dalam kelompok produktif guna membantu ide tersebut terbentuk.

Bagi Bezos, “intuisi” awal tersebut merupakan titik tolak yang dapat mengarahkan pada lebih banyak eksplorasi dengan orang lain. Hasilnya bisa menjadi “menyenangkan” dan produktif, karena anda bekerja bersama untuk mengambil solusi kreatif yang potensial dan mencari cara untuk mewujudkannya, katanya.

“Saya akan sering berkata, ‘Lihat, akan sangat mudah bagi kalian untuk menemukan keberatan atas ide ini, jadi bekerjasamalah bersama...” kata Bezos kepada Fridman. “Karena sangat mudah untuk membunuh ide-ide baru di awal. Jadi, anda harus memberi tahu orang-orang dan berkata, 'Saya tahu akan memakan waktu lama untuk mengembangkan ide ini menjadi ide yang benar-benar matang. Jadi, ayo kita mulai saja. Ini akan menyenangkan.”

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya