Liputan6.com, Jakarta AHA Commerce, penyedia layanan enabler e-commerce di Indonesia, memperkenalkan strateginya untuk menjaga kekuatan loyalitas pelanggan. Sebagai perusahaan yang fokus membantu brand dalam mengembangkan kanal penjualan digital secara menyeluruh, AHA Commerce menyadari bahwa banyak pemilik bisnis online sering menghadapi tantangan dalam mempertahankan loyalitas pelanggan.
Baca Juga
Menjawab hal tersebut, AHA Commerce memperkenalkan strategi IYU yang dirancang khusus untuk mendukung pelaku bisnis dalam mempertahankan loyalitas pelanggan dan meningkatkan pertumbuhan omzet.
Advertisement
Melansir data jurnal Business Accounting Review, pelanggan yang loyal menjadi semakin menguntungkan seiring berjalannya waktu. Mereka tidak hanya membeli produk baru, tetapi juga tetap mengikuti perkembangan produk lama dan bahkan merekomendasikan produk tersebut kepada orang lain.
AHA Commerce memperkenalkan strategi IYU, sebuah pendekatan berkelanjutan yang memperkuat loyalitas pelanggan, yang terbagi menjadi tiga fase. Fase pertama adalah "I," yang berarti “Informasikan” dimana fase ini bertujuan untuk menjaga komunikasi yang terbuka dan informatif dengan pelanggan.
CEO AHA Commerce Stephen Lawrence menekankan dedikasi perusahaan untuk tidak hanya memenuhi tetapi juga melebihi ekspektasi pelanggan. "Kami aktif dalam mengembangkan strategi 'Yakinkan', yang bukan sekadar follow-up tetapi sebuah janji untuk memastikan kepuasan pelanggan," ujar Stephen Lawrence.
Dalam implementasinya, AHA Commerce menggunakan chatbot berbasis AI untuk memastikan bahwa setiap pelanggan selalu mendapatkan informasi terbaru tentang status pesanan mereka.
Penggunaan teknologi modern seperti chatbot dapat menjadi solusi yang efektif untuk meningkatkan efisiensi komunikasi ke pelanggan. Para pemilik bisnis juga dapat menyesuaikan pesan chatbot yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi bisnis masing-masing.
Permintaan Testimoni
Fase kedua, "Y" untuk ‘Yakinkan’, dimana AHA Commerce melibatkan permintaan testimoni dari pelanggan. Menurut laporan McKinsey yang menunjukkan bahwa peningkatan peringkat bintang dari 4,2 menjadi 4,4 seringkali memicu peningkatan penjualan yang signifikan.
Seiring peningkatan jumlah bintang dan ulasan serta lebih banyaknya produk yang diperiksa secara online, pembeli cenderung lebih mengandalkan testimoni dari pelanggan lain daripada hanya merek produk itu sendiri dalam membuat keputusan pembelian.
Stephen Lawrence juga menggambarkan visi perusahaan untuk menyederhanakan operasi toko online dan meningkatkan penjualan, sambil menargetkan pertumbuhan bisnis lokal yang berkelanjutan.
"Sebagai mitra resmi Shopee tingkat Premium & Best Enabler Lazada yang terpercaya, dukungan dari Alibaba Business School dan Shopee Seller Mentor menguatkan kami dalam mengasah dan mengembangkan brand yang kami bantu," tutupnya.
Advertisement
Strategi Inovatif
Fase ketiga, “U” untuk Undang, mengajak pelanggan yang telah berbelanja sebelumnya untuk terus berinteraksi dengan brand. Fase ini diperkaya dengan integrasi jasa SCALE (Social Collaborative Ads Leveraging Engagement) yang dihadirkan oleh AHA Commerce, yaitu strategi yang memanfaatkan retargeting media media sosial seperti Facebook CPAS (Collaborative Performance Advertising Solution) untuk mengundang kembali pelanggan yang belum melakukan pembelian di toko online tersebut.
SCALE memastikan bahwa iklan tidak hanya sering muncul tapi juga relevan untuk menargetkan individu berdasarkan interaksi sebelumnya. Pendekatan ini terbukti efektif, dengan upaya promosi dari merek AHA Commerce seperti Good Spot dan OTOMobil mendapatkan respons berupa tingkat pembelian berulang sekitar 27% dari total pelanggan karena komunikasi yang terus-menerus didukung oleh strategi IYU.
“Kami akan tetap berkomitmen untuk memelihara hubungan jangka panjang dengan pelanggan melalui strategi inovatif IYU, menegaskan dedikasi perusahaan terhadap pertumbuhan dan kepuasan pelanggan” tutup Stephen Lawrence.