Gelar Road to PLN Investment Days 2024, PLN Siap Andil Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo membahas mengenai masa depan manusia yang penuh ketidakpastian, penyebabnya adalah adanya emisi gas rumah kaca.

oleh Tira Santia diperbarui 04 Jun 2024, 15:45 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2024, 15:45 WIB
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo saat memberikan sambutan pada forum diskusi dan kolaborasi bisnis Road to PLN Investment Days 2024. (Foto: tangkapan layar/Tira Santia)
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo saat memberikan sambutan pada forum diskusi dan kolaborasi bisnis Road to PLN Investment Days 2024. (Foto: tangkapan layar/Tira Santia)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) kembali menggelar forum diskusi dan kolaborasi bisnis Road to PLN Investment Days 2024 dengan tema “Accelerating Renewable Energy Development: Opportunities & Challenges in Indonesia”.

Agenda ini bertujuan untuk menelisik peluang dan tantangan program Accelerated Renewable Energy Development (ARED) guna mengoptimalisasi pengembangan di Indonesia.

Adapun agenda yang dihadiri berbagai pemangku kepentingan mulai dari sektor pemerintahan, bisnis, perbankan, akademisi, hingga investor dalam dan luar negeri merupakan upaya membangun kolaborasi dalam mengaksekerasi transisi energi bersih di tanah air.

Dalam sambutannya, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo membahas mengenai masa depan manusia yang penuh ketidakpastian, penyebabnya adalah adanya emisi gas rumah kaca.

"Dari mana emisi gas rumah kaca? satu, kalau bapak ibu makan nasi beras di situ ada emisi gas metan, jadi kalau bapak ibu bahasa Jawanya semego makan banyak-banyak emisi gas rumah kaca semakin banyak lho. 1 liter bensin, 1 liter solar ada emisi gas rumah kaca, 1 KWH listrik ada emisi gas rumah kaca nya, 1 kg daging berapa ibu ada emisi gas rumah kaca," kata Darmawan dalam Road to PLN Investment Days 2024, Selasa (4/6/2024).

Darmawan menegaskan, PLN berkomitmen penuh mewujudkan visi Pemerintah Indonesia mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK). Hal itu dilihat PLN telah meluncurkan laporan pertama bertajuk Task Force on Climate-Related Financial Disclosures (TCFD).

Dikutip dari laman PLN, laporan TCFD berisi informasi penting terkait tata kelola, strategi hingga manajemen risiko yang berkaitan dengan dampak perubahan iklim terhadap bisnis PLN. Laporan ini juga mencakup roadmap dan strategi PLN untuk mencapai net zero emissions (NZE) pada 2060 atau lebih cepat.

"I am here to announce bawa PLN fully commited to reduce the Greenhouse gas emissions. Kita tunjukkan kepada masyarakat Global bukan hanya kita bisa menurunkan emisi gas rumah, but we take own hand with take the leader of global community dalam memerangi perubahan iklim," pungkasnya.

 

PLN dan Tambang Nikel Kolaka Teken Perjanjian Beli Sertifikat Energi Terbarukan

PT PLN (Persero) resmi mengoperasikan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) Muara Enim-Gumawang yang didukung dengan dua Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET). (Foto: PLN)
PT PLN (Persero) resmi mengoperasikan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) Muara Enim-Gumawang yang didukung dengan dua Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET). (Foto: PLN)

Sebelumnya, PT PLN (Persero) terus mendukung industri nikel berkelanjutan di Indonesia melalui layanan Renewable Energy Certificate (REC). Salah satunya melalui penandatanganan Perjanjian Pembelian Renewable Energy Certificate (REC) antara PLN dengan PT Ceria Metalindo Prima (Ceria Group), perusahaan pertambangan dan pemurnian nikel di Indonesia yang beroperasi di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (Sulselrabar), Moch Andy Adchaminoerdin, mengatakan PLN dan Ceria Group juga menandatangi Perjanjian Pinjam Pakai Lahan untuk Pembangkit Listrik Inter Temporal Capacity (ITC).

"Kami sangat mengapresiasi atas kepercayaan PT Ceria Metalindo terhadap PT PLN (Persero) dan telah membuktikan komitmenya dalam menggunakan energi bersih melalui Perjanjian Jual Beli Renewable Energy Sertificate (REC),” ujar Andy, Selasa (21/5/2024). 

Renewable Energy Certificate (REC) merupakan sertifikat yang diterbitkan oleh PLN dengan pengakuan internasional melalui APX Inc berbasis di Amerika Serikat, sebagai operator dari Tradable Instrument for Global Renewables (TIGRs), yang menyatakan bahwa listrik yang digunakan Ceria Group berasal dari sumber energi terbarukan, dengan setiap 1 unit sertifikat REC mewakili konsumsi energi listrik 1 Megawatt-hour (MWh).

Sementara Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero) Edi Srimulyanti mengungkapkan, inovasi layanan REC bagi pelaku industri nikel ini membuka kesempatan pelanggan untuk ikut berpartisipasi dalam penurunan emisi. Selain itu memudahkan pelanggan mendapatkan pengakuan atas penggunaan energi terbarukan secara internasional.

 

 

Pelanggan Disortir

Saat Pasukan Elit PLN Bekerja Diantara Ketinggian dan Tegangan Tinggi
Pekerja menyelesaikan pekerjaan jaringan SUTET di Tangerang, Banten, Senin (2/1/2021). PT PLN (Persero) memiliki pasukan khusus yang terlatih melakukan pemeliharaan, perbaikan, dan penggantian perangkat isolator, konduktor maupun komponen lainnya pada jaringan listrik. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menurut dia, pemberian layanan REC PLN untuk Ceria Group tentu tidak mudah karena harus melalui berbagai tahapan penilaian dan pengujian secara menyeluruh. Tidak hanya Ceria Group, namun setiap calon pelanggan disortir dan dinilai komitmen dan keseriusannya dalam menghasilkan produk hijau dan bebas karbon. 

“Profil pelanggan sangat penting untuk mendapatkan REC. Setelah kami melihat keseriusan Ceria Group dalam menghasilkan green nickel product dan baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV), kami yakin dan memutuskan untuk memberikan layanan REC," jelas Edi. 

Sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN), Ceria Group yang merupakan PMDN telah menunjukkan komitmen dalam hilirisasi nikel melalui pembanginan smelter nikel Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) & High-Pressure Acid Leach (HPAL).

 

Roadmap Ceria Group

CEO Ceria Group Derian Sakmiwata mengungkapkan, layanan REC dari PLN ini memberikan kepastian pasokan listrik bagi Ceria Group sebagai pelanggan utama PLN untuk menggunakan energi bersih di seluruh rantai industrinya.

Hal ini sejalan dengan Roadmap Ceria Group untuk menjadi global player dalam green industry khususnya dalam memproduksi green nickel product dan baterai kendaraan listrik (EV) yang berbasis pada Environmental, Social, and Governance (ESG).  

"Target pasar Ceria Group tidak hanya di Asia tetapi akan menjangkau Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Karena itu, kami mengapresiasi layanan REC PLN ini, dimana Ceria Group akan menggunakan 100 persen listrik dari energi terbarukan. Hal ini telah menjadi komitmen kami untuk menyediakan green nickel product berkualitas tinggi, dan menunjukkan bahwa tidak terdapat carbon foot print pembangkit listrik dari batubara dalam seluruh proses produksi smelter kami," ungkapnya. 

Derian menambahkan, penggunaan sertifikat REC oleh Ceria Group nantinya akan meningkat secara bertahap dari sekitar 80.000 Unit di 2024 menjadi 2,2 juta unit pada 2030.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya