Liputan6.com, Jakarta LRT Jabodebek mengungkapkan alasan tarif normal diberlakukan pada 1 Juni lalu. Sebagai informasi, tarif LRTÂ Jabodebek sebesar Rp 5.000 untuk 1 km pertama ditetapkan dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 67 Tahun 2023.
Penerapan tarif normal ini mengakhiri masa berlaku tarif promo LRT Jabodebek yang telah berlangsung sejak 22 Oktober 2023 hingga 31 Mei 2024.
Baca Juga
Manajer Humas LRT Jabodebek, Mahendro Trang Bawono menjelaskan, tarif normal LRT diputuskan setelah adanya analisa menyeluruh, yang menunjukkan tarif rata-rata penumpang LRT Jabodebek di kisaran Rp 13.000-15.000.
Advertisement
Karena itu tarif normal LRT Jabodebek diusul paling mahal Rp 20.000, yang kemudian mendapat persetujuan dari Kementerian Perhubungan.
"Keputusan tarif normal tersebut tentunya sudah dengan analisa pertimbangan. Hitung-hitungannya sudah ada," kata Mahendro kepada media di Jakarta Pusat, Selasa (4/6/2024).
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan juga telah mengusulkan penetapan tarif normal dengan besaran termahal Rp 20.000.
Mahendro juga menyebut, saat diterapkannya tarif promo, ternyata tidak bisa memenuhi kebutuhan biaya operasional LRT Jabodebek yang menghadapi berbagai tantangan.Â
Maka dari itu, pihak LRT Jabodebek mengambil jalan tengah, yaitu menetapkan tarif paling mahal Rp 20.000 di jam sibuk dan Rp 10.000 di luar jam sibuk.
"Dengan dinamika seperti itu banyak kendala, banyak sekali rintangan pengoperasiannya. Maka dari itu kami ambil jalan tengah tetap ada tarif promo maksimal Rp 20.000 peak hour, Rp 10.000 di luar jam sibuk,"Â terangnya.
Â
Tarif Terbaru LRT Jabodebek Mulai 1 Juni 2024, Ini Besarannya
Diwartakan sebelumnya, Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan akan menerapkan tarif normal untuk LRT Jabodebek mulai 1 Juni 2024.
Tarif LRTÂ Jabodebek sebesar Rp 5.000 untuk 1 km pertama sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 67 Tahun 2023. Penerapan tarif normal ini sekaligus mengakhiri masa berlaku tarif promo yang telah berlangsung sejak 22 Oktober 2023 hingga 31 Mei 2024.
"Meskipun tarif promo berakhir, DJKA tetap memberlakukan tarif maksimal yang sama, yaitu Rp 10.000 pada hari kerja di luar jam sibuk (dan akhir pekan serta libur masional) dan Rp 20.000 pada hari kerja di jam sibuk," jelas Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal, Kamis (30/5/2024).
Risal mengatakan, keputusan ini diambil berdasarkan minat dan antusiasme masyarakat yang cukup tinggi terhadap penggunaan LRT Jabodebek. Tercermin lebih dari 11 juta orang yang menikmati layanan LRT Jabodebek sejak beroperasi pada Agustus 2023 hingga 28 Mei 2024.
Penerapan Tarif Normal
Selain itu, dalam penerapan tarif normal ini tidak terdapat perubahan waktu jam sibuk. Untuk sore hari pukul 16.00 WIB hingga 19.59 WIB, dan pagi hari pukul 06.00 WIB hingga 08.59 WIB.
"Kami berharap tarif yang terjangkau serta fasilitas lengkap dan nyaman yang ditawarkan dapat semakin meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan LRT Jabodebek, angkutan transportasi terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi," pungkas Risal.
Advertisement
Catat Rekor Tertinggi, LRT Jabodebek Angkut 1,7 Juta Orang di Mei 2024
LRT Jabodebek melayani 1.704.223 pengguna pada Mei 2024. Dengan rata-rata jumlah pengguna pada hari kerja mencapai 70.335 pengguna. Sementara pada akhir pekan dan hari libur nasional rata-rata sebanyak 33.707 pengguna LRT Jabodebek.
Manager Public Relations LRT Jabodebek Mahendro Trang Bawomo, menyampaikan, jumlah pengguna pada Mei mencatat rekor jumlah pengguna bulanan tertinggi sejak LRT Jabodebek resmi beroperasi per Agustus 2023 lalu.
"Jumlah pengguna pada bulan Mei melampaui rekor sebelumnya yang tercatat pada bulan September 2023, saat tarif flat Rp 5.000 masih diberlakukan. Pengguna pada bulan Mei naik 12 persen dibanding jumlah pengguna pada periode tersebut yakni sebanyak 1.506.191 pengguna," terangnya, Selasa (4/6/2024).Meskipun per Mei sudah tidak memberlakukan tarif flat Rp 5.000 seperti saat itu, namun jumlah pengguna LRT Jabodebek pada bulan Mei justru meningkat.
"Ini menunjukkan bahwa LRT Jabodebek sudah melekat dan menjadi pilihan masyarakat dalam bertransportasi sehari-hari," imbuh Mahendro.
Â
Dibandingkan April 2024
Adapun jika dibandingkan dengan April 2024, terjadi pertumbuhan 18 persen dengan jumlah pengguna pada bulan tersebut sebanyak 1.402.933 pengguna.
Mahendro menilai, itu merupakan pencapaian luar biasa dan menunjukkan kepercayaan masyarakat yang semakin kuat terhadap layanan LRT Jabodebek, serta pengakuan atas kualitas dan kenyamanan yang ditawarkan LRT Jabodebek.
"Kami sangat berterima kasih atas antusiasme, dukungan, dan kepercayaan penumpang terhadap LRT Jabodebek. Peningkatan jumlah pengguna ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan," pungkasnya.
Advertisement