Pos Indonesia Jalankan Transformasi Teknologi Tahun Ini, Simak Tahapannya

Investasi untuk pengembangan IT dan robotika ini bertujuan untuk mengurangi biaya tetap (fixed come) dari pengeluaran pegawai yang membebani Pos Indonesia.

oleh Tim Bisnis diperbarui 13 Jun 2024, 18:33 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2024, 19:30 WIB
Direktur Utama Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi dalam acara BookTalk & Ngopi Sore di Pos Bloc, Jakarta, Rabu (12/6/2024). (Sulaeman/Merdeka.com)
Direktur Utama Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi dalam acara BookTalk & Ngopi Sore di Pos Bloc, Jakarta, Rabu (12/6/2024). (Sulaeman/Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pos Indonesia akan melakukan pengembangan Teknologi informasi (TI) dan Robotika pada tahun ini. Pengembangan ini tentu saja membutuhkan modal besar. Oleh karena itu,akan ada sejumlah aksi yang akan dilakukan perusahaan saat ini.

Direktur Utama Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi menjelaskan, Pos Indonesia menargetkan laba bersih Rp 300 miliar tahun ini, turun drastis dibandingkan laba bersih 2022 yang tercatat Rp 650 miliar.

"Profitnya (2023) kira-kira sebetulnya mungkin lebih dari Rp 300 miliar, tapi jauh turun ya," kata Faizal dalam acara BookTalk & Ngopi Sore di Pos Bloc, Jakarta, Rabu (12/6/2024).

Pria yang akrab di sapa Cak Faizal mengutarakan penurunan laba ini lantaran Pos Indonesia membutuhkan anggaran besar untuk investasi di sektor IT dan robotika. Investasi ini sejalan dengan upaya perusahaan untuk melakukan transformasi teknologi.

"(Laba) tidak sebagus tahun lalu ya, tahun ini karena ada beberapa program yang membutuhkan investasi besar," bebernya.

Dia menyebut, investasi untuk pengembangan IT dan robotika ini bertujuan untuk mengurangi biaya tetap (fixed come) dari pengeluaran pegawai yang membebani perusahaan. Dengan ini, perusahaan akan melakukan efisiensi pegawai untuk mengurangi beban biaya tetap yang ditanggung perusahaan.

 

"Kurang lebih seperti apa yang harus diperbaiki, oh ini produktivitasnya kurang, oh karyawannya kebanyakan, oh ini kompetitifnya kurang, begitu terus," tegasnya.

 

Dia berjanji, pengurangan karyawan ini berjalan alami. dan berjalan dengan hati-hati. Pos Indonesia berkomitmen tidak akan ada PHK, karyawan yang pensiun secara alami tidak akan diganti. Nantinya perusahaan juga akan menawarkan program pensiun dini bagi karyawan.

"Mungkin ya terpaksa, jadi kita akan tawarkan pensiun dini ke pada karyawan yang terkena dampak dari otomatisasi dan digitalisasi. Nggak, nggak masif itu kan bertahap kira-kira seperti itu," tandasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kinerja Perusahaan

Penyaluran bantuan sosial (bansos) PKH dan sembako triwulan I 2024 dimulai.
Penyaluran bantuan sosial (bansos) PKH dan sembako triwulan I 2024 dimulai. PT Pos Indonesia (Persero) atau Pos Ind kembali mendapat amanah dari pemerintah melalui Kementerian Sosial untuk menyalurkan bantuan program tersebut. (Istimewa)

Sebelumnya, PT Pos Indonesia (Persero) meraih laba bersih hingga Rp 650 miliarpada tahun buku 2022. Di tahun yang sama, aset Pos Indonesia juga bertambah menjadi 11,149 triliun rupiah atau 15,1 persen.

Banyak transformasi yang dilakukan untuk membukukan laba Rp650 miliar. Paling banyak transformasi SDM dan human capital. Karena transformasi SDM dan human capital ini, Pos Indonesia memiliki 30 ribu head account di seluruh Indonesia.

Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tertua di Indonesia, PT Pos Indonesia sadar harus terus berinovasi untuk dapat bertahan dalam era digital seperti yang terjadi saat ini. Dan pada tahun 2020, PT Pos Indonesia bergerak dalam layanan logistik dan menerapkan tujuh transformasi usaha.

Salah satu langkah yang menjadi andalan PT Pos Indonesia saat ini adalah superapp Pospay. Sebuah aplikasi yang mampu mengakomodir kebutuhan masyarakat, akan layanan jasa keuangan yang cepat, dan aman.

Infografis Erick Thohir Bakal Pangkas BUMN Jadi Hanya 30. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Erick Thohir Bakal Pangkas BUMN Jadi Hanya 30. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya