KKP Buru Kapal Maling Ikan Asal Rusia, Kabur ke Papua Nugini

KKP mengatakan kapal ikan asing Run Zheng 05 berbendera Rusia masih berada di Papua Nugini.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 14 Jun 2024, 16:35 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2024, 15:16 WIB
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap enam kapal yang terlibat illegal fishing di perairan Natuna dan Sulawesi.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap enam kapal yang terlibat illegal fishing di perairan Natuna dan Sulawesi. Seluruhnya adalah kapal ilegal berbendera negara asing, dengan 5 berbendera Filipina, dan 1 Vietnam.

Liputan6.com, Jakarta Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkapkan, kapal ikan asing Run Zheng 05 berbendera Rusia masih berada di Papua Nugini.

“(Keberadaan) RZ 5 kami informasikan ke internasional (interpol), mereka sempat lari. Ke interpol ada komunikasi sampai masuk ke Papua Nugini,” ujar Direktur Jenderal PSDKP Pung Nugroho Saksono dalam konferensi pers di Kantor KKP di Jakarta, Jumat (14/6/2024).

Sebagai informasi, kapal RZ 03 di tangkap di WPPNRI 71 Laut Arafura, pada bulan Mei lalu. 

Kapal yang mengangkut 18 WNA dan 12 WNI itu diduga melakukan tindak pidana penangkapan ikan ilegal, perbudakan, perdagangan manusia, dan pemanfaatan BBM secara ilegal.

Dilaporkan, kejahatan itu dilakukan dengan bantuan dari kapal ikan Indonesia serta tindak pidana perdagangan orang (TPPO). 

Pihak PSDKP sendiri telah menjalin komunikasi dengan otoritas terkait di Papua Nugini agar kapal tersebut bisa ditarik ke Indonesia untuk ditindak sesuai dengan hukum yang berlaku.

Dirjen PSDKP menyebut, kapal Run Zheng 05 telah beroperasi sekitar satu tahun di perairan Indonesia dan mengambil sumber perikanan Tanah Air secara ilegal.

Sedangkan kapal Run Zheng 03, sudah ditangkap di perairan Arafuru dan segera menghadapi sidang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Prabowo Janji Perbanyak Armada Kapal, Tak Rela Hasil Ikan Diambil Negara Asing

FOTO: Menhan - Menkeu Minta Persetujuan Komisi I Jual KRI Teluk Mandar dan Penyu
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (27/1/2022). Rapat meminta persetujuan DPR untuk penjualan eks KRI Teluk Mandar 514 dan KRI Teluk Penyu 513. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Calon presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto berjanji akan menambah armada kapal Indonesia bila terpilih menjadi Presiden RI periode 2024-2029.

Hal itu dia katakan saat menghadiri acara bertajuk 'Prabowo Menyapa Kampung Halaman' di Lapangan Schwarz Langowan, Minahasa, Sulawesi Utara pada Senin (5/2/2024). Prabowo mengaku tak rela kekayaan laut di Indonesia diambil negara lain.

"Kita akan bikin armada perikanan kapal-kapal ikan yang banyak milik orang Indonesia, kita tidak mau hanya milik orang asing masuk ke laut indonesia ambil ikan kita," kata Prabowo.

Lebih lanjut, Prabowo menerangkan, pihaknya juga akan terus menambah smelter dan pabrik-pabrik di Indonesia.

"Kami akan bikin pabrik-pabrik yang banyak di Indonesia, smelter-smelter. Kita tidak mau hanya milik orang asing ambil emas kita, ambil nikel kita, ambil bauksit kita, ambil batubara kita. Kita mau Indonesia harus makmur rakyat Indonesia makmur," ujar dia.

Prabowo mengatakan, Indonesia harus bersyukur karena presiden dari masa ke masa telah bekerja keras merancang pondasi yang kuat, sehingga ia menyakini Indonesia akan menjadi negara maju, makmur, dan hebat.


Janji Jadikan Indonesia Maju

Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Prabowo Subianto saat menaiki Jet Tempur F-15EX besutan Boeing Company.
Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Prabowo Subianto saat menaiki Jet Tempur F-15EX besutan Boeing Company. (Foto: Tim Dokumentasi Kemhan)

Pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berjanji akan mewujudkan itu bila diberi mandat oleh rakyat menjadi presiden dan wakil presiden masa bakti 2024-2029.

"Kami sudah mengumpulkan pakar-pakar, orang-orang paling pintar di Indonesia sudah kami kumpulkan dan kita sudah menghitung dan kita sudah merencanakan, kami yakin bahwa kami bisa hilangkan kemiskinan dari bumi Indonesia, itu perjuangan Prabowo-Gibran koalisi Indonesia Maju," kata Prabowo menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya