Pertamina Setor Rp 425,5 Triliun ke Negara, Pajak Paling Besar

Kontribusi penerimaan negara dari Pertamina terdiri dari pembayaran pajak sebanyak Rp 224,53 triliun. Setoran dari PNBP dan dividen pun juga cukup besar.

oleh Arthur Gideon diperbarui 14 Jun 2024, 16:28 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2024, 16:20 WIB
Gedung PT Pertamina di Jakarta. Foto: Pertamina
Selain taat pajak, Pertamina juga berkontribusi pada implementasi program kewajiban Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Gedung PT Pertamina di Jakarta. Foto: Pertamina

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menyetorkan dana ke kas negara sebesar Rp 425,5 triliun di 2023. Setoran ini dari pembayaran pajak dan dividen. Pertamina akan terus memberikan kontribusi ke negara dalam pembayaran pajak dan dividen untuk menggerakan perekonomian nasional.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menjelaskan, kontribusi Pertamina ke penerimaan fiskal seiring dengan pertumbuhan bisnis Pertamina yang baik. Pertamina meyakini, komitmen untuk menjalankan praktik bisnis yang bertanggung jawab.

"Termasuk pada kepatuhan pada aturan perpajakan, mencerminkan kemampuan Pertamina dalam pengelolaan keuangan yang sehat dan menjalankan tata kelola perusahaan yang baik,” jelas Fadjar Djoko Santoso, dalam keterangan tertulis, Jumat (14/6/2024).

Kontribusi penerimaan negara dari Pertamina terdiri dari pembayaran pajak sebanyak Rp 224,53 triliun, yakni Pajak Penghasilan (PPh), pajak dibayar di muka, pajak pertambahan nilai (PPN) keluaran, custom atau bea masuk, dan pajak daerah.

Selain pajak, penerimaan lain yakni Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 66,17 triliun, dividen dan signature bonus sebesar Rp 14,03 triliun.

Kontribusi lain yang diberikan Pertamina adalah dalam bentuk Minyak Mentah dan Kondensat Bagian Negara (MMKBN) yang pada tahun 2023 mencapai Rp 120,79 triliun.

TKDN

Sementara itu, selain taat pajak, Pertamina juga berkontribusi pada implementasi program kewajiban Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Sepanjang 2023, Pertamina Group berhasil menyerap TKDN sebesar Rp374 triliun, atau mencapai 47% dari total TKDN BUMN secara nasional. Komitmen Pertamina dalam TKDN bertujuan untuk mendorong bertumbuhnya industri dalam negeri.

"Dengan kontribusi Pertamina kepada negara dan industri ini, diharapkan dapat mendukung multiplier effect yang positif bagi masyarakat, menggerakkan industri di Tanah Air dan mendorong perekonomian nasional," tutup Fadjar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pertamina Untung Rp 72,7 Triliun sepanjang 2023

Gedung PT Pertamina. Dok Pertamina
Gedung PT Pertamina. Dok Pertamina

Sepanjang tahun 2023, PT Pertamina (Persero) mencatatkan laba total sebesar USD 4,77 miliar atau sekitar Rp 72,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.255 per USD). Perolehan laba Pertamina tersebut naik 17% dibanding laba tahun 2022.

Kinerja positif keuangan Pertamina juga terlihat pada EBITDA atau pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi sebesar USD 14,36 miliar. Angka ini naik 6 persen dibanding EBITDA di tahun 2022. Sementara, pendapatan konsolidasian tahun 2023 adalah sebesar USD 75,79 miliar.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menjelaskan bahwa sejak restrukturisasi organisasi, tren kinerja keuangan konsolidasian Pertamina positif dan terus meningkat dari tahun ke tahun. Di sisi lain, kinerja operasional di seluruh lini baik holding dan subholding juga semakin solid dan andal.

“Pertamina berhasil mengelola operasinya untuk mempertahankan pertumbuhan laba. Kinerja keuangan pada tahun 2023 meningkat dibandingkan tahun 2022 karena pengelolaan efisiensi, optimalisasi biaya, liabilitas, dan pembayaran kompensasi,” ungkap Nicke, ditulis Kamis (13/6/2024).

Menurut Nicke, restrukturisasi holding subholding tetap berhasil mengedepankan peran kolaborasi aktif melalui orkestrasi sejumlah inisiatif strategis di sektor finansial.

Selain melakukan cost optimization, upaya penghematan biaya bunga, strategi transaksi lindung nilai valuta asing, suku bunga, dan komoditas, serta upaya memitigasi risiko valas dan kredit berhasil menghindarkan potensi kerugian serta menciptakan kontribusi sekitar USD 1,1 miliar.


Pembayaran Kompensasi

PT Pertamina Hulu Energi (PHE)
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) selaku Subholding Upstream Pertamina terus menunjukkan komitmennya mendukung pemerintah dalam program nol emisi karbon atau Net Zero Emission (NZE) pada 2060 atau lebih awal.

Kinerja keuangan Pertamina yang positif, tambahnya juga tidak terlepas dari dukungan Pemerintah yang tercermin pada pembayaran kompensasi harga selama tahun 2023, mencapai Rp119,31 triliun (di luar pajak).

“Kami sangat mengapresiasi Pemerintah yang terus mendukung Pertamina secara konsisten melalui revisi peraturan yang memungkinkan pembayaran lebih cepat, penyesuaian harga produk, dan peningkatan anggaran,” imbuhnya.

Tidak hanya dari aspek keuangan, kinerja operasional Pertamina yang ditopang oleh 6 (enam) Subholding dan anak usahanya juga bertumbuh.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya