Pengusaha Minta Tambahan Insentif untuk Bangun Mal di IKN

Jumlah warga di IKN belum menunjukkan kenaikan, di sisi lain pengusaha mal butuh konsumen untuk menjalankan pusat belanja.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 31 Jul 2024, 15:45 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2024, 15:45 WIB
Pembangunan hunian untuk Aparatur Sipil Negara (ASN), atau rumah PNS dan TNI/Polri di Ibu Kota Nusantara (IKN). (Foto: Kementerian PUPR)
Pembangunan hunian untuk Aparatur Sipil Negara (ASN), atau rumah PNS dan TNI/Polri di Ibu Kota Nusantara (IKN). (Foto: Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) mengungkapkan bahwa pihaknya berharap Pemerintah dapat memberi insentif tambahan untuk pengusaha mal yang membangun pusat perbelanjaan di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Ketua Umum APPBI, Alphonzus Widjaja menyebut, insentif itu salah satunya dengan bantuan permodalan ringan atau grace period.

“Untuk pusat perbelanjaan (di IKN) kami mengusulkan ada tambahan insentif lagi. Itu permodalan yang sifatnya ringan atau mungkin grace period,” kata Alphonzus kepada media Kantor Kementerian Perdagangan, dikutip Rabu (31/7/2024).

Sebagai informasi, Grace period merupakan kelonggaran waktu dalam pelusanan kredit pokok atau di jangka waktu tertentu.

Dijelaskannya,jumlah warga di IKN belum menunjukkan kenaikan, di sisi lain pengusaha mal butuh konsumen untuk menjalankan pusat belanja.

“Pusat Perbelanjaan itu harus berjuang, sementara populasinya masih belum banyak. Sehingga butuh permodalan yang sifatnya ringan,” jelas Alphonzus.

Dia juga mengungkapkan, sejauh ini pembangunan mal di IKN akan diproses secara bertahap, dan tidak dengan ukuran yang besar.

Alphonzus memperkirakan, pertumbuhan pusat perbelanjaan di IKN baru akan terwujud dalam dua tahun ke depan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Investasi Asing Masuk ke IKN Setelah Jokowi Lengser

Kesiapan IKN Menggelar Upacara Peringatan HUT ke-79 Republik Indonesia
Foto menunjukkan Istana Kepresidenan Indonesia di Ibu Kota Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada tanggal 11 Juli 2024. (Yasuyoshi CHIBA/AFP)

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkap kabar terbaru soal investasi asing ke Ibu Kota Nusantara (IKN). Rencananya, proses investasi bisa berjalan pada November-Desember 2024 mendatang.

Dia mengatakan, dalam mewujudkan investasi di IKN, dilakukan dalam 2 klaster. Klaster pertama diprioritaskan untuk penanaman modal pengusaha nasional. Klaster kedua, baru dibuka proses investasi dari perusahaan asing.

"IKN saya jujur mengatakan, di klaster pertama yang sekarang, itu kan ada klaster pertama klaster kedua, untuk klaster pertama kita fokuskan ke PMDN. Klaster kedua baru masuk asing," ungkap Bahlil di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, dikutip Selasa (30/7/2024).

Menurutnya, penanaman modal asing masih menunggu proses kontruksi dari infrastruktur dasar di IKN. Dia mengakui sudah banyak perusahaan asing yang mendaftar. 

Targetnya, infrastruktur dasar tadi selesai dalam rentang September-November 2024. Maka investor asing baru bisa melakukan groundbreaking setelah waktu tersebut. Artinya, itu baru bisa dilakukan setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) lengser pada Oktober 2024 mendatang.

"Konstruksi di atas bulan Oktober, karena kan sekarang infrastruktur dasarnya yang kita bangun dulu kan. Kemarin pak Basuki menyampaikan bahwa infrastruktur dasarnya ini akan selesai rata-rata di bulan September, Oktober, November," ucap dia.

"Kalau kalau September, Oktober, November, berarti start mereka mungkin bulan November-Desember," sambungnya.


Ada dari ASEAN hingga Eropa

Presiden Jokowi meresmikan Jembatan Pulau Balang yang menghubungkan Kota Balikpapan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara yang nantinya menjadi lokasi IKN
Presiden Jokowi meresmikan Jembatan Pulau Balang yang menghubungkan Kota Balikpapan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara yang nantinya menjadi lokasi IKN (dok: HK)

Dia memastikan, proses konstruksi bisa dilakukan usai Oktober 2024 nanti. Dia juga mengantongi sejumlah negara yang nantinya akan masuk ke IKN.

"Ya, groundbreaking, konstruksi udah bisa jalan (setelah Oktober)," kata dia.

Meski telah mengantongi data tadi, Bahlil tidak merinci negara mana saja yang akan mengucurkan modalnya ke Indonesia. Salah satu yang sudah semakin dekat untuk masuk adalah Emaar Properties dari Uni Emirat Arab.

"Saya tidak sebut negara ya, Eropa ada, kawasan Asia ada, Asean ada," pungkasnya.

Infografis Progres Pembangunan Istana Negara di IKN Nusantara. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Progres Pembangunan Istana Negara di IKN Nusantara. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya