Bos Petrokimia Gresik Bicara soal Hambatan Budidaya Cabai, Ternyata Ini Salah Satunya

Salah satu kendala budidaya cabai adalah perubahan iklim. Greenhouse pada program community development (comdev) TAMENG adalah solusi peningkatan produktivitas cabai di Tawangargo sembari mengatasi perubahan iklim.

oleh Septian Deny diperbarui 03 Agu 2024, 16:15 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2024, 16:15 WIB
Petrokimia Gresik mengerahkan Gerakan Pengendalian Hama untuk mengawal 13.099 Hektare (Ha) lahan pertanian
Petrokimia Gresik mengerahkan Gerakan Pengendalian Hama untuk mengawal 13.099 Hektare (Ha) lahan pertanian (dok: Petrokimia Gresik)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menyatakan jika Petrokimia Gresik sebagai bagian dari BUMN tidak hanya bertugas meningkatkan produktivitas pertanian dan menjaga ketahanan pangan nasional, tapi juga memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat melalui program TJSL.

Salah satunya lewat inovasi Petrokimia Gresik dalam program Tawangargo Smart-Eco Farming Village (TAMENG) yang dijalankan di kawasan sentra produksi hortikultura Desa Tawangargo, Kec. Karangploso, Kab. Malang. Penghargaan ini menjadi bukti jika program TAMENG mampu menjadi solusi kesejahteraan petani secara berkelanjutan.

"Program TAMENG ini mampu menjadi solusi peningkatan produktivitas cabai melalui pendekatan Climate Smart Agriculture," ujar Dwi Satriyo dikutip Sabtu (3/8/2024).

Ia menjelaskan, salah satu kendala budidaya cabai adalah perubahan iklim. Greenhouse pada program community development (comdev) TAMENG adalah solusi peningkatan produktivitas cabai di Tawangargo sembari mengatasi perubahan iklim.

Melalui program TAMENG tersebut, Petrokimia Gresik pun mendapatkan Platinum Winner atau penghargaan tertinggi untuk pengelolaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pilar Ekonomi di ajang 4th TJSL dan CSR Award 2024. 

 "Penghargaan ini tentu memotivasi kami untuk menjalankan program TJSL yang semakin inovatif, serta membawa dampak baik berkelanjutan bagi masyarakat, sehingga hubungan harmonis semakin kuat, dan memberikan kelancaran bagi Petrokimia Gresik dalam menjalankan amanah untuk menjaga ketahanan pangan nasional," ujarnya.

Apresiasi Terhadap TAMENG

Apresiasi stakeholder terhadap TAMENG ini bukan yang pertama, sebelumnya TAMENG juga mendapatkan penghargaan TOP CSR 2024 #Stars 5 di ajang TOP CSR Award 2024. Selain itu juga mendapatkan Silver Rank di ajang "CSR & PDB (Pengembangan Desa Berkelanjutan) Award 2024".

Sementara itu, TJSL dan CSR Award 2024 merupakan event tahunan yang diselenggarakan oleh BUMN Track. Tahun ini adalah keikutsertaan Petrokimia Gresik yang ketiga, dimana setiap tahunnya selalu membawa pulang penghargaan.

Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi tertinggi bagi BUMN dan anak perusahaan BUMN yang telah menjalankan praktik TJSL dan CSR terbaik. Program ini sekaligus memberikan rekomendasi kepada perusahaan untuk terus meningkatkan kualitas program TJSL dan CSR demi tercapainya program pembangunan berkelanjutan.

Terakhir, Dwi Satriyo menjelaskan, TJSL merupakan implementasi dari komitmen Petrokimia Gresik untuk maju bersama masyarakat, sehingga tercipta hubungan harmonis. Perusahaan menyadari, keberlangsungan bisnis Petrokimia Gresik selama 52 tahun ini tidak lepas dari dukungan masyarakat, yang keberadaannya kini berdampingan langsung dengan Petrokimia Gresik.

"Semangat utama dari berbagai program TJSL Petrokimia Gresik adalah memberdayakan masyarakat agar mandiri secara sosial, ekonomi dan lingkungan," tutup Dwi Satriyo.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Dukung Ketahanan Pangan, Pupuk Indonesia Operasikan Gudang Curah Baru di Gresik

Petrokimia Gresik
Menjelang Ramadan, Petrokimia Gresik perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia menyiapkan stok pupuk bersubsidi sebanyak 294.466 ton per tanggal 10 Maret 2023. (Dok. Petrokimia Gresik)

Pupuk Indonesia Grup kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan nasional dengan meresmikan pengoperasian gudang curah urea berkapasitas 20.000 ton di Kawasan PT Petrokimia Gresik. Gudang ini menjadi bukti nyata langkah strategis Pupuk Indonesia Grup dalam mengoptimalkan rantai pasok pupuk.

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi menjelaskan bahwa pembangunan gudang curah urea ini merupakan langkah maju bagi Pupuk Indonesia dan Petrokimia Gresik.

Gudang ini akan meningkatkan kapasitas penyimpanan produk pupuk dan sekaligus mengefisiensikan biaya operasional.

"Fasilitas gudang ini sangat penting dalam mengatur rantai pasok Pupuk Indonesia. Diharapkan gudang ini dapat membantu Pupuk Indonesia Grup dalam mendukung ketahanan pangan nasional, serta membantu Petrokimia Gresik berkembang kedepannya," ujar Rahmad, Minggu (14/7/2024)

Memperkuat Rantai Pasok Pupuk

Kehadiran gudang curah urea ini menambah kapasitas gudang Pupuk Indonesia yang saat ini sebesar 2,84 juta ton. Gudang ini juga memperkuat kemampuan fasilitas rantai pasok Pupuk Indonesia Grup yang tercatat memiliki 129 rute kapal laut, 1.160 rute distribusi darat, dan 3 rute jalur kereta api.

Gudang curah urea ini merupakan langkah strategis Petrokimia Gresik dalam mencapai visinya menjadi pemain dominan di skala global dalam bidang Solusi agro dan bahan kimia industri yang terintegrasi. Diharapkan gudang ini dapat memberikan kontribusi terbaik di industri pupuk dan bahan kimia, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga di level dunia.

 


Mendukung Ketahanan Pangan Nasional

PT Pupuk Indonesia (Persero) menyelenggarakan program "Pupuk Indonesia (PI) Menyapa" di Balai Desa Kampung Telaga, Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, Kamis (25/7/2024)
PT Pupuk Indonesia (Persero) menyelenggarakan program "Pupuk Indonesia (PI) Menyapa" di Balai Desa Kampung Telaga, Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, Kamis (25/7/2024) (dok: PIHC)

Selain membangun gudang curah urea, Petrokimia Gresik juga mengambil langkah-langkah strategis lainnya untuk mendukung ketahanan pangan nasional, seperti menyiapkan Pabrik Phonska V dan Pabrik Soda Ash.

Pabrik Phonska V merupakan pabrik pupuk NPK (Nitrogen, Fosfor, dan Kalium) yang hemat biaya dan ramah lingkungan. Pabrik ini berhasil menghemat lebih dari Rp 50 miliar dari total nilai proyek Rp 507 miliar.

Sedangkan Pabrik Soda Ash merupakan pabrik yang memproduksi soda ash, bahan baku berbagai produk seperti sabun, deterjen, kertas, tekstil, keramik, gelas, dan kaca.

Saat ini, kebutuhan soda ash di Indonesia masih 100% dipenuhi dari impor. Pupuk Indonesia berencana membangun pabrik soda ash di Pupuk Kaltim selain di Petrokimia Gresik.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya