Aliran Modal Asing Masuk Bersih Rp 1,62 Triliun di Pekan II Agustus 2024

Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan

oleh Arthur Gideon diperbarui 10 Agu 2024, 21:58 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2024, 21:49 WIB
Nilai Tukar Rupiah Menguat Atas Dolar
Berdasarkan data transaksi 5 hingga 8 Agustus 2024, nonresiden tercatat beli neto Rp 1,62 triliun. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing pada pekan kedua Agustus 2024. Tercatat berdasarkan data transaksi 5 hingga 8 Agustus 2024, nonresiden tercatat beli neto Rp 1,62 triliun. Artinya, aliran modal asing yang masuk ke Indonesia secara neto mencapai Rp 1,62 triliun.

Asisten Gubernur Bank Indonesia Erwin Haryono merincikan, beli neto investor asing tersebut adalah beli neto sebesar Rp 2,24 triliun di pasar SBN. Lalu beli netto di saham senilai  Rp 0,65 triliun. Namun untuk SRBI terjadi jual neto Rp 1,28 triliun.

"Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen sampai dengan 8 Agustus 2024, nonresiden tercatat jual neto Rp 21,75 triliun di pasar SBN, sedangkan beli neto Rp 174,51 triliun di SRBI dan Rp 0,66 triliun di pasar saham," jelas dia dalam keterangan tertulis, Sabtu (10/8/2024).

Berdasarkan data setelmen sampai dengan  8 Agustus 2024 pada semester-II 2024, nonresiden tercatat beli neto di SRBI sebesar Rp 44,16 triliun, di pasar SBN sebesar Rp 12,20 triliun, dan di saham sebesar Rp 0,32 triliun.

"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia," tutup dia. 

Rupiah di Jumat

FOTO: Akhir Tahun, Nilai Tukar Rupiah Ditutup Menguat
Karyawan menunjukkan uang dolar AS dan rupiah di Jakarta, Rabu (30/12/2020). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 80 poin atau 0,57 persen ke level Rp 14.050 per dolar AS. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat diperkirakan turun. Kurs rupiah melemah di tengah naiknya imbal hasil (yield) obligasi Amerika Serikat (AS).

Pada awal perdagangan Jumat pagi, rupiah dibuka tergelincir 44 poin atau 0,28 persen menjadi Rp15.938 per dolar AS dari sebelumnya sebesar 15.894 per USD.

"Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang rebound dan imbal hasil obligasi AS yang naik setelah data klaim pengangguran AS yang lebih kuat dari perkiraan," kata Analis Mata Uang Lukman Leong dikutip dari Antara, Jumat (9/8/2024).

Ia menuturkan imbal hasil obligasi naik dari 3,89 persen ke 4,01 persen sebelum menurun ke 3,98 persen persen saat ini. Klaim pengangguran AS tercatat sebesar 233 ribu, lebih rendah dari perkiraan sebesar 240 ribu.

Investor menantikan data penjualan ritel Indonesia siang ini. Lukman memperkirakan penjualan ritel akan turun -1,7 persen.

Ia memprediksi nilai tukar rupiah hari ini akan bergerak di rentang Rp15.850 per dolar AS sampai dengan Rp16.000 per dolar AS.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya