Liputan6.com, Jakarta - Rosan Perkasa Roeslani ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Menjadi bagian dari kabinet bukan hal baru buat Rosan Roeslani karena sebelumnya pernah menduduki jabatan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Posisi Rosan Roeslani di Kementerian Investasi ini menggantikan Bahlil Lahadalia yang digeser menjadi Menteri ESDM. Reshuffle kabinet ini sudah menjadi perbincangan beberapa pekan belakangan. Nama Rosan dan Bahlil santer menjadi omongan.
Baca Juga
Pelantikan Rosan Perkasa Roeslani dilakukan di Istana Negera, Jakarta, pada Senin, 19 Agustus 2024 pagi. Prosesi pengambilan sumpah dipimpin langsung oleh Presiden Jokowi dan dihadiri sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju.
Advertisement
Rosan merupakan seorang profesional. Ia adalah pengusaha kawakan maka tak heran jika hartanya berlimpah.
Menilik data elhkpn.kpk.go.id, Senin (19/8/2024), saat menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN ia melaporkan kekayaannya ke KPK. Saat itu, Rosan memiliki harta Rp 860,71 miliar. Ia tidak memiliki utang sama sekali.
Hartanya berupa tanah dan bangunan dengan nilai mencapai Rp 511 miliar. Kemudian alat transportasi senilai Rp 3,11 miliar. Ia memiliki Toyota Alphard dan Lexus LM35.
Untuk harta tak bergerak lainnya mencapai Rp 18 miliar dan surat berharga sebesar 17 miliar.
Profil
Lantas, siapa Rosan Roeslani yang menggantikan Bahlil Lahadalia? Berikut profil Rosan Roeslani.
Pria pemilik nama lengkap Rosan Perkasa Roeslani merupakan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka di kontestasi politik Februari 2024. Dia jadi salah satu kepercayaan Prabowo-Gibran.
Jika dilihat dari perjalanan karier profesionalnya, Rosan Roeslani sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN sejak 17 Juli 2023. Kala itu, Rosan menggantikan Pahala Nugraha Mansury yang ditunjuk Jokowi jadi Wakil Menteri Luar Negeri.
Kemudian, Rosan mengundurkan diri setelah didapuk menjadi Ketua TKN Prabowo-Gibran pada Oktober 2023.
Rosan juga pernah menjabat jadi Duta Besar (Dubes) RI untuk Amerika Serikat (AS) ke-21 yang memulai jabatannya di Washington DC sejak Desember 2021.
Â
Advertisement
Dirikan Perusahaan Bareng Sandiaga Uno
Sebelum menjadi dubes, Rosan bukan sosok asing di kalangan pebisnis. Dia memulai karier sebagai pengusaha dengan mendirikan PT Republik Indonesia Funding (Finance Indonesia) bersama Sandiaga Uno dan Hasbi Hafani pada 1997.
Selain berbisnis, Rosan pun aktif dalam lingkup organisasi. Mulai dari Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) hingga jadi pengurus Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Indonesia periode 2010-2015.
Puncaknya, Rosan terpilih menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2015-2021. Tak hanya di Indonesia, kiprahnya sebagai pengusaha juga sempat dikenal sebagai salah satu pemilik klub sepakbola Inter Milan, bersama Erick Thohir dan Handy Soetedja. Ketiganya sempat memiliki saham il Nerazzurri sebesar 70 persen.
Di luar dunia bisnis, Rosan pun sempat terjun ke ajang politik. Ia bergabung ke Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin saat kampanye pilpres 2019-2024 bersama Bahlil Lahadalia.