Gojek Tindak Oknum Mitra yang Larang Pengemudi Ojol Angkut Penumpang saat Demo

Gojek mengaku tak segan untuk menindak secara tegas terhadap oknum-oknum yang dianggap merugikan pengguna maupun mitra pengemudi.

oleh Tim Bisnis diperbarui 29 Agu 2024, 19:15 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2024, 19:15 WIB
Tuntut Potongan Tarif 20%, Pengemudi Ojol Turun ke Jalan
Mereka berasal dari berbagai aplikasi itu bergabung dalam Koalisi Ojol Nasional. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah pengemudi ojek online (ojol) melakukan demo pada hari ini menuntut potongan tarif yang ideal. Namun dalam aksi demo tersebut ada sejumlah mitra ojol yang menyisir sejumlah ojek online lain yang tidak ikut dan memaksa mereka untuk tidak mengambil penumpang. 

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) alias Gojek menyayangkan adanya upaya untuk menghentikan operasional secara paksa sesama mitra pengemudi ojek online dalam demonstrasi di kawasan Patung Kuda, Jakarta.

"Kami menyayangkan adanya upaya yang memberi kesan akan tidak beroperasinya beberapa layanan kami dikarenakan rencana aksi demonstrasi," kata Head of Corporate Affairs Gojek, Rosel Lavina di Jakarta, Kamis (29/8/2024).

Terkait peristiwa tersebut, pihaknya mengaku tak segan untuk menindak secara tegas terhadap oknum-oknum yang dianggap merugikan pengguna maupun mitra pengemudi.

"Gojek akan menindak tegas oknum-oknum yang melakukan tindakan yang merugikan terhadap pelanggan maupun mitra kami," ucap dia.

Dia menegaskan, perusahaan selalu aplikator selalu terbuka terhadap aspirasi rekan-rekan mitra driver aktif Gojek. Dia  mengimbau agar disampaikan secara kondusif dan tertib. 

"Selama ini, mitra driver aktif Gojek juga menyampaikan aspirasinya melalui berbagai wadah komunikasi formal yang kami miliki," ujar Rose. 

Lebih lanjut, pihaknya menegaskan bahwa operasional Gojek akan tetap berjalan normal dan konsumen dapat tetap menggunakan layanan Gojek seperti biasa. Meskipun, ribuan pengemudi ojek online akan turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasi.

"Kami juga mengimbau kepada mitra driver agar tidak terprovokasi dan tetap beroperasi seperti biasa," ujar dia. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Sempat Terjadi Ketegangan

Tuntut Potongan Tarif 20%, Pengemudi Ojol Turun ke Jalan
Ratusan pengemudi ojek online melakukan aksi di depan Patung Kuda, Jakarta, Kamis (29/8/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, sempat terjadi ketegangan antara pengemudi ojek online (ojol) di kawasan Patung Kuda, Arjuna Wiwaha Jakarta. Penyebabnya karena mereka masih mengaktifkan aplikasi di tengah rencana aksi unjuk rasa. 

Kejadian bermula, saat sejumlah peserta unjuk rasa yang merupakan pengemudi ojek online berkumpul di lokasi unjuk rasa. 

Ketika itu, sebagian dari mereka menyisir pengemudi ojek online yang tak ikut bergabung, dan malah menarik penumpang. Dari hasil sweeping beberapa pengemudi melintas di Medan Merdeka Barat langsung diarahkan untuk ikut bergabung.

Bahkan, ada pengemudi ojol yang nyaris terlibat cek-cok mulut. Hal itu, karena tak terima dihentikan oleh rekannya. Beruntung, rekan-rekan lain berusaha untuk menenangkan situasi. Pengemudi ojol yang membawa penumpang itupun dipersilahkan untuk pergi.


Jangan Pakai Atribut

Tuntut Potongan Tarif 20%, Pengemudi Ojol Turun ke Jalan
Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Garda Indonesia Igun Wicaksono menjelaskan ketiadaan legalitas membuat posisi tawar para pengemudi ojol di depan perusahaan aplikasi lemah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dikonfirmasi, salah satu anggota komunitas ojol bernama Dedi mengaku tak ada larangan bagi pengemudi ojol untuk mengaktifkan aplikasi di tengah rencana aksi unjuk rasa. Namun, syarat mereka dilarang menggunakan atribut.

"Mereka-mereka gak hargain kita, kita sudah bilang dari awal kalau mau nge-bid silahkan nge-bid tapi tidak boleh pakai atribut, tolong hargain teman-teman kita," ucap Dedi di lokasi.

Dedi menegaskan, tak ada larangan bagi pengemudi ojol yang menarik penumpang. "Cuman ya jangan pakai atribut dong," ucap dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya