Krisis Industri Berlian India, Ribuan Pekerja Dipecat dan Banyak Bunuh Diri

Nikunj Tank adalah salah satu pekerja pemoles berlian di kota Surat, India. Dia menjadi putus asa setelah kehilangan pekerjaannya.

oleh Satrya Bima Pramudatama diperbarui 02 Okt 2024, 21:00 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2024, 21:00 WIB
Berlian
Ilustrasi berlian termahal di dunia (Photo by Edgar Soto on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Nikunj Tank adalah salah satu pekerja pemoles berlian di kota Surat, India, yang dikenal sebagai pusat industri berlian dunia. Dia sangat putus asa setelah kehilangan pekerjaan pada Mei 2023.

Dikutip dari BBC pada Rabu (2/10/2024), unit pemolesan berlian tempat Nikunj Tank bekerja selama tujuh tahun terpaksa tutup karena kesulitan keuangan. Hal ini menyebabkan dia dan ratusan pekerja lainnya menjadi kehilangan pekerjaan.

Sebagai satu-satunya pencari nafkah bagi keluarganya, termasuk bagi orang tua, istri, dan anak perempuannya, Nikunj Tank tidak memiliki tabungan. Setelah berbulan-bulan tidak menemukan pekerjaan di India, diapun memutuskan mengakhiri hidupnya pada Agustus.

Kasus ini mencerminkan adanya krisis besar yang dialami industri berlian di Surat, yang terletak di negara bagian Gujarat. Kota ini memproses sekitar 90% berlian dunia di lebih dari 5.000 unit pemolesan, yang mempekerjakan lebih dari 800.000 orang.

Dalam beberapa tahun terakhir, industri ini mengalami kemerosotan parah. Ekspor berlian India menurun tajam dari USD 23 miliar pada 2022 menjadi hanya USD 16 miliar pada 2023, dan diperkirakan akan turun lagi menjadi USD 12 miliar pada 2024.

Salah satu penyebab utama krisis ini adalah penurunan permintaan di pasar global, terutama di negara-negara Barat. Selain itu, harga berlian poles juga turun antara 5% hingga 27% pada tahun 2023.

Menurut para analis, kelebihan pasokan berlian terjadi karena unit-unit pemoles tetap memproduksi berlian meski permintaan menurun, dengan harapan menjaga operasional tetap berjalan, namun justru meningkatkan kerugian.

Penyebab Buruknya Penjualan Berlian di India

Ilustrasi berlian pixabay
Ilustrasi berlian. (Dok. Pixabay/ Dimitris Christou)

Serikat Pekerja Berlian di Gujarat melaporkan bahwa lebih dari 30.000 pekerja kehilangan pekerjaan dalam enam bulan terakhir.

Selain itu, data dari keluarga korban, catatan polisi, dan laporan berita menunjukkan bahwa 65 pekerja di negara bagian tersebut bunuh diri selama satu setengah tahun terakhir lantaran mengalami kesulitan ekonomi akibat perlambatan industri berlian.

Meskipun demikian, BBC belum dapat memverifikasi angka ini secara independen.

Beberapa faktor lain yang juga memperburuk situasi tersebut termasuk dampak pandemi Covid-19, perang Rusia dan Ukraina, serta konflik Israel dan Gaza.

India, yang mengimpor 30% berlian kasarnya dari Rusia, terkena dampak sanksi Barat terhadap Rusia.

Sanksi ini membatasi impor berlian mentah Rusia, termasuk berlian yang diproses di India, sehingga memperburuk krisis. Uni Eropa dan negara-negara G7 memberlakukan larangan baru pada bulan Maret 2023 yang juga mempengaruhi penjualan berlian India di pasar global.

Industri Berlian Skala Besar juga Terdampak

Ilustrasi berlian
Ilustrasi berlian (Dok.Unsplash)

Selain itu, permintaan untuk berlian yang diproduksi di laboratorium alternatif yang lebih murah dibandingkan berlian alami semakin meningkat, yang menambah tekanan pada pasar berlian alami.

Permintaan yang menurun serta produksi berlebih menyebabkan harga berlian laboratorium juga turun, dari USD 300 menjadi hanya USD 78 per karat.

Beberapa pemain besar dalam industri berlian juga terdampak. Salah satunya produsen berlian terbesar di Surat, Kiran Gems, bahkan meminta 50.000 pekerjanya untuk berlibur selama 10 hari karena perlambatan ini.

Di bulan Juli, Serikat Pekerja Berlian membuka saluran bantuan darurat, menerima lebih dari 1.600 panggilan dari pekerja yang mencari bantuan pekerjaan atau keuangan. Namun, banyak pekerja tidak mendapatkan bantuan tepat waktu.

Optimis Industri Berlian akan Pulih

Berlian Terbesar Kedua di Dunia
Berlian kasar terbesar kedua di dunia bernama "Sewelo" ditampilkan di toko Louis Vuitton di Place Vendome, pusat kota Paris pada Selasa (21/1/2020). LVMH menjadi pemilik batu seberat 1.758 karat tersebut sejak pekan lalu. (Photo by STEPHANE DE SAKUTIN / AFP)

Selain pekerja pemoles, broker dan pedagang berlian juga menghadapi masa sulit. Banyak dari mereka mengaku hampir tidak ada transaksi penjualan berlian dalam beberapa bulan terakhir.

Meskipun demikian, beberapa pihak tetap optimistis bahwa industri berlian akan pulih, seperti yang terjadi setelah Resesi Hebat tahun 2008.

Presiden Asosiasi Pialang Berlian Surat, Nandlal Nakrani, percaya bahwa situasi akan membaik ketika harga berlian kasar turun dan harga berlian poles naik.

Dia berharap musim festival mendatang, seperti Diwali, Natal, dan Tahun Baru, akan memberikan dorongan yang diperlukan untuk memulihkan momentum bisnis di sektor ini.

Namun, hingga saat ini, krisis masih terus berlanjut sehingga menyebabkan dampak besar bagi ribuan pekerja di industri berlian India. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya