4 Langkah Budi Arie Selamatkan Peternak Sapi Perah dan Industri Susu Segar

Menteri Budi Arie memastikan produk susu segar dari dalam negeri dapat diserap secara maksimal oleh industri pengolahan susu. Hal ini menunjukkan upaya kolaboratif untuk memperkuat rantai pasok dan meningkatkan daya saing produk lokal.

oleh Tira Santia diperbarui 11 Nov 2024, 17:00 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2024, 17:00 WIB
Menteri Koperasi (MenKop) Budi Arie Setiadi dalam konferensi pers terkait Koperasi Susu Boyolali, di gedung Kemenkop, Jakarta, Senin (11/11/2024). (Tira/Liputan6.com)
Menteri Koperasi (MenKop) Budi Arie Setiadi dalam konferensi pers terkait Koperasi Susu Boyolali, di gedung Kemenkop, Jakarta, Senin (11/11/2024). (Tira/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Koperasi merespons aksi protes peternak sapi perah yang membuang hasil panen susu. Diketahui protes ini karena susu hasil produksi tersebut ditolak oleh Industri Pengolah Susu (IPS). Sehingga, hasil produksi para peternak lokal yang seharusnya dimanfaatkan industri besar malah tidak diterima.

Menteri Koperasi (MenKop) Budi Arie Setiadi, mengatakan problem rantai pasok industri pengolahan susu yang mencuat ke publik saat ini merupakan bagian dari persoalan-persoalan dalam perniagaan dan produksi susu segar yang sudah cukup lama.

"Dengan adanya perubahan-perubahan terkait perniagaan susu segar saat ini problem-problem tersebut menjadi muncul seperti yang terjadi di Boyolali dan Pasuruan," kata Budi Arie dalam konferensi pers terkait Koperasi Susu Boyolali, di gedung Kemenkop, Jakarta, Senin (11/11/2024).

Menanggapi persoalan tersebut, Kementerian Koperasi telah menyiapkan beberapa langkah strategis yang akan diambil untuk mendukung industri susu segar di Indonesia, terutama dalam konteks pembinaan koperasi yang bergerak dalam produksi dan perdagangan susu.

Langkah strategis pertama yakni, Kemenkop menjalin kerja sama dengan berbagai kementerian, seperti Kementerian Perdagangan, Perindustrian, Pertanian, dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Tujuannya adalah memastikan produk susu segar dari dalam negeri dapat diserap secara maksimal oleh industri pengolahan susu. Hal ini menunjukkan upaya kolaboratif untuk memperkuat rantai pasok dan meningkatkan daya saing produk lokal.

Kedua, Kemenkop akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah yang merupakan sentra produksi susu segar. Langkah ini bertujuan untuk memonitor dan mengevaluasi program pendampingan yang diberikan kepada koperasi dalam produksi dan perdagangan susu. Hal ini penting untuk memastikan bahwa koperasi mendapatkan dukungan yang tepat dan untuk mengetahui perkembangan yang terjadi di lapangan.

"Kemenkop akan melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah sentra susu segar untuk memonitor dan mengevaluasi pola pendampingan kooperasi produksi dan perdagangan susu segar," ujarnya.

 

Langkah Lainnya

Menteri Koperasi (MenKop) Budi Arie Setiadi dalam konferensi pers terkait Koperasi Susu Boyolali, di gedung Kemenkop, Jakarta, Senin (11/11/2024). (Tira/Liputan6.com)
Menteri Koperasi (MenKop) Budi Arie Setiadi dalam konferensi pers terkait Koperasi Susu Boyolali, di gedung Kemenkop, Jakarta, Senin (11/11/2024). (Tira/Liputan6.com)

Ketiga, Kemenkop berencana untuk mendorong perbaikan dalam pola kemitraan antara koperasi yang memproduksi susu segar dengan industri pengolahan susu (IPS). Hal ini untuk memperkuat hubungan antara produsen susu dan pemroses susu, sehingga tercipta sinergi yang saling menguntungkan.

"Kemenkop akan mendorong perbaikan pola kemitraan antara kooperasi proyek susu segar dengan IPS," ujarnya.

Keempat, dalam tindakan jangka pendek Kementerian Koperasi meminta Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) untuk mengambil langkah-langkah jangka pendek untuk membantu koperasi produksi susu segar di Boyolali dan Pasuruan yang mengalami masalah.

Selain itu, LPDB juga diminta untuk mendorong koperasi agar siap menjadi bagian dari rantai pasok program makan bergizi gratis. Ini menunjukkan perhatian Kemenkop terhadap masalah yang dihadapi koperasi dan upaya untuk memberikan solusi yang konkret.

"Kemenkop akan meminta LPDB untuk mengambil langkah jangka pendek guna menyelesaikan masalah yang dialami koperasi produksi susu segar di Boyolali dan Pasuruan dan meminta LPDB mendorong kesiapan koperasi produksi susu segar sebagai rantai pasok program makan bergisi gratis," pungkasnya.

 

Viral Peternak Sapi Protes Buang Susu di Pasuruan dan Boyolali

Mana Lebih Sehat, Susu Sapi atau Susu Kambing?
Mana Lebih Sehat, Susu Sapi atau Susu Kambing?

Sebelumnya, media sosial diramaikan dengan aksi protes peternak sapi perah yang membuang hasil panen susu. Tak tanggung-tanggung, ada total susu dengan nilai total ratusan juta rupiah yang dibuang.

Protes ini tak lain karena susu hasil produksi tersebut ditolak oleh Industri Pengolah Susu (IPS). Sehingga, hasil produksi para peternak lokal yang seharusnya dimanfaatkan industri besar malah tidak diterima.

 Di Pasuruan, Jawa Timur, terlihat sebuah video yang membuang susu ke sebuah rerumputan dan ilalang. Dalam video itu terlihat susu yang memgalir deras dari selang yang berukuran cukup besar.

Seseorang dalam video tersebut yang diduga peternak sapi perah itu menerangkan kalau susu yang dibuang berasal dari sebuah kelompok Tani Makmur.

"Susu dari Tani Makmur dibuang," ucapnya, seperti dikutip, Senin (11/11/2024).

Perlu diketahui, video ini ramai sejak 7 November 2024 lalu. Hingga berita ini ditulis, video yang diunggah oleh warganet di X alias Twitter @Ne*******ca itu telah disukai sebanyak 11.700 orang dan diunggah ulang 4.500 orang.

Hal serupa terjadi di Boyolali, Jawa Tengah, para pengepul dan peternak susu sapi menggelar protes di sejumlah titik. Salah satunya dilakukan di Monumen Susu Tumpah, Boyolali.

Dalam video yang beredar, bahkan seseorang menggunakan susu tersebut untuk mandi. Hal itu dilakukan tepat di atas mobil pick up berwarna hitam.

Di sisi lain, aksi protes juga dilakukan dengan membagikan sebagian besar sapi hasil perahan tersebut ke warga di sekitar lokasi. Ada beberapa warga yang membawa jeriken hingga botol minum berukuran sedang untuk meminta susu.

Di tempat lain, para peternak dan pengepul susu ini membuang susu ke tempat pembuangan akhir (TPA). Seluruh aksi itu memprotes penyerapan hasil peternak susu lokal yang terbatas. Mereka menduga industri pengolah susu lebih memilih susu impor.

  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya