Liputan6.com, Jakarta - Nasabah Pembiayaan PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) asal Cirebon, Agustin menceritakan perjalanan sukses sejak bergabung menjadi nasabah bank di 2013 hingga kini menjadi seorang pengusaha batik yang berhasil. Saat ini, usahanya telah berkembang pesat dengan total pembiayaan yang telah diterima mencapai Rp 20 juta.
“Tidak hanya modal, BTPN Syariah juga memberikan pelatihan yang sangat membantu dalam mengelola usaha saya. Dukungan ini membuat saya lebih disiplin dan percaya diri,” tutur Agustin dalam acara Talkshow Bunga Rampai yang diadakan di Kantor Cabang BTPN Syariah Pondok Indah, dikutip Jumat (13/12/2024) .
Baca Juga
Agustin mengawali ceritanya tentang bagaimana ia pertama kali mengenal BTPN Syariah melalui tawaran pembiayaan tanpa agunan.
Advertisement
“Saya tertarik karena syaratnya mudah, hanya melalui pertemuan dengan ibu-ibu lain. Tahun 2014, kami juga mendapat pendampingan dari tim daya, seperti pelatihan keuangan, keluarga, dan organisasi. Itu membuat kami lebih percaya diri dan terampil mengelola usaha,” jelasnya.
Dengan dukungan pelatihan berkelanjutan dari BTPN Syariah, Agustin mampu mengembangkan usaha batiknya. Ia mengenang masa-masa awal di mana ia kesulitan menjual satu potong batik hingga kini ia berhasil menjual ratusan ribu stok.
“Sekarang, Alhamdulillah, saya bisa menyimpan stok hingga 100.000. Hasil usaha ini bisa membangun rumah dan membiayai anak saya hingga masuk universitas,” ungkapnya dengan penuh rasa syukur.
Keberhasilan ini, menurutnya, tidak lepas dari komitmen mengikuti pelatihan rutin yang diadakan oleh BTPN Syariah.
“Pelatihannya sangat membantu, mulai dari motif batik terbaru, pemasaran, hingga pengelolaan keuangan. Pelatihan ini juga disesuaikan dengan kebutuhan kami,” tambah Agustin.
Program Pemberdayaan
Dalam kesempatan yang sama, Direktur BTPN Syariah, Dewi Nuzulianti, menjelaskan pendekatan pemberdayaan nasabah melalui program pemberdayaan.
“Kami bekerja sama dengan universitas untuk melibatkan mahasiswa magang, yang kami sebut ‘besti’, sebagai pendamping nasabah. Modul pelatihan kami fleksibel, mulai dari cara membuat spanduk untuk warung makan hingga pengelolaan usaha berbasis teknologi,” paparnya.
Program pelatihan ini tidak hanya membantu nasabah mengembangkan keterampilan, tetapi juga membuka akses pasar sesuai potensi lokal. Misalnya, pelatihan batik di Cirebon, pelatihan kerupuk di daerah lain, hingga pelatihan berbasis teknologi pemasaran.
BTPN Syariah berkomitmen untuk terus memberdayakan perempuan sebagai motor penggerak ekonomi keluarga dan masyarakat.
“Memberdayakan perempuan artinya juga memberdayakan generasi berikutnya,” tegas Dewi.
Advertisement
Membangun Jaringan
Kisah Agustin menjadi bukti nyata dampak dari program BTPN Syariah. Tidak hanya membantu individu, tetapi juga membangun jaringan dukungan antar-nasabah.
“Kalau ibu-ibu rajin berkumpul, manfaatnya banyak, mulai dari belajar hingga mendukung satu sama lain,” kata Agustin
Ke depan, BTPN Syariah terus membuka peluang kolaborasi untuk mengembangkan modul pelatihan dan memperluas dampaknya.
“Kami percaya, dengan konsistensi dan semangat kerja keras, lebih banyak perempuan yang akan terinspirasi dan memberdayakan komunitas mereka,” tutup Dewi.